Jerman Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Eropa 2024

24 April 2018 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trofi Piala Eropa  (Foto: Attila Kisbenedek/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Piala Eropa (Foto: Attila Kisbenedek/AFP)
ADVERTISEMENT
Maret lalu, UEFA memberi pernyataan bahwa Piala Eropa 2024 bakal digelar di Jerman atau Turki. Selasa (24/4/2018) petang WIB, Jerman mengirimkan lamarannya untuk menjadi tuan rumah.
ADVERTISEMENT
UEFA membuat keputusan mengejutkan ketika menunjuk 12 kota sebagai penyelenggara Piala Eropa 2020. Kritik juga diberikan setelah mereka tak menjelaskan mengapa memilih Roma sebagai penyelenggara pertandingan pembuka dan London sebagai lokasi penutup.
Tak ingin kembali dikritik, UEFA sepakat untuk mengembalikan format penyelenggaraan Piala Eropa ke satu negara. Kamis (8/3/2018) waktu setempat, mereka mengumumkan bahwa Piala Eropa 2024 bakal digelar di antara Jerman atau Turki.
Pelantikan tersebut membuat Jerman bergegas. Sebulan lebih setelah proses penunjukan, mereka langsung mengirim beberapa surat dan daftar stadion yang dinilai representatif sebagai penyelenggara.
Jerman memiliki sejarah panjang soal penyelenggaraan turnamen berskala besar. Sebelum mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Eropa 2024, mereka pernah menyelenggarakan Piala Dunia 1974, 2006, dan Piala Eropa 1988.
ADVERTISEMENT
Turki sendiri belum pernah menjadi tuan rumah turnamen sepak bola level Eropa maupun dunia. Sebelumnya, mereka pernah mengajukan menjadi tuan rumah Piala Eropa 2008 dan 2012, meski pada akhirnya gagal.
Jerman cukup serius untuk menjadi tuan rumah Piala Eropa 2024. Mereka bahkan telah menunjuk Philipp Lahm sebagai duta pencalonan Jerman.
“Kami ingin kembali merasakan antusiasme dan menunjukkan bagaimana rasanya menyelenggarakan Piala Eropa 2024 dengan mengajukan diri sebagai tuan rumah,” kata Lahm seperti dikutip dari BBC.
“Kami ingin menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang dan negara untuk terlibat dalam Piala Eropa 2024. Kami ingin membagikan kenikmatan saat sepak bola dan masyarakat terlibat untuk satu tujuan besar,” terang presiden DFB, Reinhard Grindel.
ADVERTISEMENT