JIS Terkendala Pembebasan Lahan, Jakmania Minta Komitmen Pemprov DKI

17 Mei 2019 23:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maket pembangunan Jakarta International Stadium. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Maket pembangunan Jakarta International Stadium. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pada pertengahan Maret 2019, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, resmi mengumumkan bahwa Jakarta Internasional Stadium (JIS) akan mulai dibangun. Lahan yang dulunya merupakan Taman Bersih, Manusiawi dan Wibawa (BMW), di kawasan Sunter, Jakarta Utara, rencananya bakal diperuntukkan untuk klub Ibu Kota, Persija Jakarta.
ADVERTISEMENT
Stadion JIS direncanakan rampung pada 21 Juni 2021. Namun, rencana tersebut mendapatkan adangan. Lahan hampir seluas 22 hektare untuk stadion tersebut tengah tersangkut perkara pembebasan tanah.
Persoalan bermula dari gugatan PT Buana Permata Hijau (PT PBH) terhadap Pemprov DKI ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Dalam gugatan tersebut, PT PBH menyertakan keinginan agar Pemprov DKI menyetop sementara pembangunan stadion.
Gugatan berjalan mulus bagi PT PBH dan dikabulkan oleh PTUN. Imbasnya, Pemprov DKI bersama Jakarta Propertindo (JakPro) selaku pengembang tak lagi bisa melanjutkan pembangunan.
Maket dan desain pembangunan Jakarta International Stadium. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Anies sendiri sudah menyatakan bahwa pembangunan akan tetap berjalan. Sosok pria 50 tahun itu tetap mempertahankan argumentasinya karena proyek tersebut merupakan salah satu janji kampanyenya untuk masyarakat Jakarta.
ADVERTISEMENT
Kubu Jakmania, selaku kelompok suporter Persija, pun bereaksi. Ketua Umum Jakmania, Ferry Indrasjarief, mengaku khawatir akan persoalan yang dihadapi oleh Pemprov DKI itu. Meski demikian, Ferry berharap masalah ini tak berlarut-larut.
''Kalau dari Jakmania, kami gimana gubernur ngasih penjelasan saja, sih, ya, karena gubernur itu 'kan orang nomor satu di Jakarta dan enggak mungkin dia ngebohong atau bagaimana. Dan dia sudah jelas-jelas bilang dan terang-terangan bilang juga bahwa dia punya komitmen bangunin stadion. Itu yang pertama'' ucap Ferry ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/5).
''Terus kedua, kami (Jakmania) sudah dua kali diundang ke acara yang berhubungan dengan pembangunan stadion ini, yang juga melibatkan FIFA, dan (membahas) mengenai study kelayakan, desain, dan lain-lainnya. Jadi saya pikir (pembangunan) ini jauh lebih serius dibandingkan tahun-tahun lalu. Nah, kalau ini serius kenapa kita enggak apresiasi,'' lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ferry Indra Sjarief Foto: Satrio Rifqi Firmansyah/kumparan
Per Jumat (17/5), PT PBH, melalui pengacara mereka Damianus Renjaan, mengatakan bahwa tidak ada niatan untuk menjegal rencana pembangunan Stadion JIS. PT BPH hanya meminta agar Pemprov DKI dan pihak terkait menghormati hak PT BPH.
Mereka mengharapkan agar proses pembebasan tanah tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, di antaranya harus ada musyawarah atau komunikasi dengan PT BPH.
"Saya cuma berharap, bukan berarti saya menuding pihak-pihak lain yang menghambat, bukan, ya, tapi justru saya berharap orang-orang lain itu justru memperlancar semuanya, bukan menghambat, ya," ucap Ferry.
"Dan saya tegesin di sini, saya bukan menuduh mereka menghambat, tapi saya justru pengin mereka membantu memperlancar karena Jakarta enggak punya stadion sendiri. Itu sebetulnya aib (bagi) Ibu kota, lho," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Maket Jakarta International Stadium. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Setelah Stadion Lebak Bulus dirobohkan, Persija memang kesulitan mencari kandang. Untuk laga-laga yang digelar di Jakarta, mereka mau tak mau harus menyewa Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Namun, SUGBK bukanlah satu-satunya stadion yang jadi persinggahan 'Macan Kemayoran'.
Pada Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, misalnya, Persija memilih Stadion Manahan, Solo, sebagai kandang. Musim berikutnya, Persija berpindah ke Stadion Patriot Candrabragha di Bekasi. Untuk musim ini, Persija berencana menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sebagai markas kala menggelar partai kandang.
Ferry sendiri tidak menyetujui penggunaan SUGBK sebagai kandang Persija. ''Stadion Senayan (SUGBK, red) itu 'kan stadion nasional. Mestinya Jakarta itu harus punya stadion sendiri, dong. Jadi semua ini bukannya janjinya seorang gubernur doang," jelas Ferry.
ADVERTISEMENT
"Gue rasa, dan ini bukan keinginan dan mimpinya The Jakmania aja... Kalau menurut gue ini adalah harusnya jadi impian bersama dari semua jajaran, utamanya, Pemda DKI--karena kapan lagi pemerintah kita, ibu kota ini, punya stadion sendiri yang representatif. Jadi, harus punya tekad bareng,'' tutupnya.