Joey Barton: Si Bengal yang Kembali ke Peredaran

19 April 2018 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joey Barton ketika memperkuat Marseille. (Foto:   Anne-Christine Poujoulat/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Joey Barton ketika memperkuat Marseille. (Foto: Anne-Christine Poujoulat/AFP)
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, sepak bola kembali menjadi pijakan hidup Joey Barton.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, Barton menerima hukuman larangan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan sepak bola selama 18 bulan dan denda 30 ribu poundsterling dari FA. Hukuman ini diberikan karena ia terlibat dalam aktivitas judi sepak bola dari 2006 hingga 2016.
Hukuman tersebut menjadi sanksi kesekian yang diterima oleh eks pemain Burnley tersebut. Hal tersebut --ironisnya-- dianggap wajar karena sebagai pesepak bola, hidupnya lebih banyak diisi oleh kontroversi.
Pada 2004, Barton, yang saat itu memperkuat Manchester City, didenda gaji enam pekan. Hukuman ini diberikan karena ia dengan sengaja menyundut Jamie Tandy dengan cerutu.
Barton dianggap semakin bermasalah saat menempeleng suporter Everton dalam acara pramusim di Bangkok. Belum ada dua tahun, ia meninju mata Ousmane Dabo dan membuat pemain asal Prancis tersebut dibawa ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Barton kemudian sakit hati. Ia menganggap bahwa sanksi ini tidak setimpal dengan tendangan kungfu Eric Cantona ke suporter Crystal Palace atau tindakan rasialis Luis Suarez terhadap Patrice Evra.
Hukuman tersebut membuatnya kapok. Ia langsung menulis sebuah catatan, yang berisi permintaan maaf. "Saya adalah orang yang banyak membuat kesalahan dan berusaha mengambil pelajaran dari itu. Saya tahu jika ini bertentangan dengan peraturan" katanya.
Selama melakoni masa percobaan, sikap Barton dianggap FA jauh lebih baik ketimbang sebelumnya. Meski Twitter-nya tetap diisi kalimat provokasi dan ujaran kebencian, FA menganggapnya berubah.
Kelakuan baik tersebut membuat FA sedikit melunak. Mereka pun memutuskan untuk memangkas sanksi melakukan aktivitas yang berhubungan dengan sepak bola yang dilakoni Barton. Dari yang awalnya, 18 bulan menjadi 13 bulan.
ADVERTISEMENT
Keberuntungan Barton tak berhenti sampai di sana. Kamis (19/4/2018) dini hari WIB, ia ditunjuk oleh Fleetwood Town untuk menjadi manajer dengan kontrak berdurasi tiga musim.
Meski demikian, karier ini tak akan dilakoni oleh Barton dalam waktu dekat. Hukuman yang masa berlangsung membuatnya baru akan menjabat sebagai manajer Fleetwood Town per 2 Juni 2018 mendatang.
“Saya begitu senang soal tantangan dan proyek yang ditawarkan oleh Fleetwood Town,” kata Barton di situsweb klub. “Saya memilih Fleetwood karena mereka kesebelasan legendaris. Selain itu, saya juga memiliki hubungan baik dengan petinggi mereka (Andy Pilley).”
“Ini adalah pekerjaan pertama saya di sisi lapangan. Saya pikir ini akan menjadi keputusan besar bagi karier kepelatihan saya. Oleh karena itu, saya tidak sabar untuk segera memulai pekerjaan ini,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Fleetwood Town saat ini tengah bermain di League One. Uniknya, untuk saat ini, beberapa kompetitor mereka di sana juga menggunakan jasa eks pemain Premier League sebagai manajer, seperti Harry Kewell di Crawley Town, Kevin Nolan di Notts County, dan Lee Bowyer di Charlton Athletic.