John Stones dan Sapuan Heroik di Gawang City

4 Januari 2019 20:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sapuan John Stones di gawang Manchester City. (Foto: Phil Noble/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Sapuan John Stones di gawang Manchester City. (Foto: Phil Noble/Reuters)
ADVERTISEMENT
Ada detail-detail kecil yang tidak boleh dilewatkan dari kemenangan 2-1 Manchester City atas Liverpool, Jumat (4/1/2019) dini hari WIB. Sebagai contoh: Munculnya Fernandinho (dan duetnya bersama Bernardo Silva) membuat lini tengah City sulit untuk ditandingi. Sementara di Liverpool, kelalaian Dejan Lovren membaca gerak lawan --dan alpanya dia terhadap positioning-- beberapa kali jadi masalah.
ADVERTISEMENT
Per analisis Akbar Ramadhan di kumparanBOLA, Liverpool mengambil pilihan yang cukup masuk akal: Memilih untuk menutup jalur umpan City ketimbang melakukan pressing. Wajar, gelandang-gelandang City memang cukup liat. Mencecar habis mereka dengan pressing ketat malah bakal membuka ruang di sejumlah area lain.
Toh, Liverpool tidak tampil buruk. Mereka berulang kali mengancam gawang City. The Reds masih bisa melepaskan 7 percobaan (5 tepat sasaran), tidak berbeda jauh dengan City yang melepaskan 9 percobaan (4 tepat sasaran).
Masalahnya buat Liverpool, City lebih lihai dalam memanfaatkan ruang. Simak gol kedua mereka yang dicetak oleh Leroy Sane. Dalam prosesnya, Sergio Aguero sukses menarik Trent Alexander-Arnold lewat lari diagonalnya. Ini membuat sisi kanan pertahanan Liverpool menjadi lowong dan Sane leluasa menerima umpan terobosan --sebelum akhirnya mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang juga bisa diambil dari City adalah bagaimana jitunya mereka dalam melepaskan operan. John Stones adalah salah satunya. Eks bek Everton ini, mencatatkan akurasi operan sebesar 94,9 % (93 dari 98 operan sukses).
Stones dengan jitu membaca permainan. Melihat seringnya sayap-sayap Liverpool meninggalkan ruang menganga untuk pemain-pemain City, ia lebih sering mengarahkan operannya ke sisi lapangan.
Namun, bukan itu saja kehebatan Stones pada pertandingan ini. Pada babak pertama, sebelum City menorehkan keunggulan lewat gol Sergio Aguero, Stones menghalau bola tepat di garis gawang. Beberapa sudut pengambilan gambar memperlihatkan bahwa bola sudah melewati garis gawang.
Hanya saja, teknologi garis gawang berkata lain. Dari deduksi sistem, diketahui bahwa sebagian kecil bola belum melewati garis gawang. Ini artinya gol tidak bisa disahkan. Liverpool pun urung memimpin.
ADVERTISEMENT
Yang bikin dramatis, hanya 1,12 cm bagian bola yang tidak melewati garis gawang. Maka, jadilah Stones salah satu pahlawan The Citizens.
"Saya cuma berusaha sekeras mungkin. Syukur, saya bisa bereaksi cepat, saya dengar batasnya memang tipis sekali," kata Stones di Sky Sports.
Liverpool memang masih memimpin klasemen, tetapi jarak dengan City kini tinggal empat poin.