Jupp Heynckes: Disayang Bayern, Dihormati Madrid

13 April 2018 20:55 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendar Heynckes bersama Bayern Muenchen. (Foto: Reuters//Michaela Rehle)
zoom-in-whitePerbesar
Pendar Heynckes bersama Bayern Muenchen. (Foto: Reuters//Michaela Rehle)
ADVERTISEMENT
Jika ada titik balik yang menyelamatkan Bayern Muenchen dari kesuraman, tentulah itu ada sangkut pautnya dengan apa yang terjadi pada 28 September 2017.
ADVERTISEMENT
Pada hari itu, The Bavarians harus membawa pulang rasa malu karena kalah 0-3 dari Paris Saint-Germain di Parc des Princes. Kekalahan itu menambah derita Muenchen yang sebelumnya tampil inkonsisten di Bundesliga.
Ujung dari kekalahan itu adalah pemecatan Carlo Ancelotti. Pasca-pemecatan Don Carlo – panggilan Ancelotti—, manajemen Bayern pun menunjuk sosok yang mereka tahu betul akan membawa Bayern kembali kepada kejayaan.
Sosok yang juga dicintai penggemar Bayern dan dihormati oleh seluruh pemain, entah yang tua ataupun yang muda. Sosok yang pernah mengawinkan trofi Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions dalam satu musim sekaligus di 2012/2013.
Sosok itu adalah Jupp Heynckes.
Betul saja, Bayern pun kembali ke jalur kejayaan berkat Heynckes. Imaji treble pun kembali mencuat. Thomas Mueller dan kawan-kawan sudah memenangi trofi Bundesliga musim ini. Melangkah jauh di DFB Pokal. Serta kedua kaki mereka kini berada di babak semifinal Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Untuk kompetisi yang disebutkan terakhir, Bayern akan menghadapi Real Madrid. Sama seperti Bayern, Madrid punya kenangan manis bersama Heynckes. Kenangan itu, pada akhirnya, membuat Madrid selalu hormat dengan eks manajer Athletic Bilbao itu.
Pada musim 1997/1998 –musim perdana sekaligus terakhirnya Heynckes di Madrid– Heynckes berhasil menuntaskan kerinduan 32 tahun Los Blancos akan trofi Liga Champions.
Pada babak perempat final musim itu, Bayer Leverkusen berhasil ditumbangkan Madrid dengan agregat 4-1. Lalu, pada babak semifinal, Madrid pun menang dengan agregat 2-0 atas Borussia Dortmund.
Heynckes memberi instruksi di tengah salju. (Foto: Patrik Stollarz/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Heynckes memberi instruksi di tengah salju. (Foto: Patrik Stollarz/AFP)
Di partai final, Madrid bertemu Juventus –tim yang memenangi Liga Champions dua musim sebelumnya.
Namun, pada laga yang terlaksana di Amsterdam ArenA (sekarang Johan Cruyff Arena) itu, Predrag Mijatovic berhasil mencetak gol untuk El Real. Madrid pun menang berkat gol tunggal itu.
ADVERTISEMENT
Buat Los Merengues, gelar tahun 1998 itu menjadi penghapus mendung. Pasalnya, performa di La Liga ketika itu tak begitu bagus. Mereka hanya mampu finis di urutan keempat pada musim tersebut.
Ya, sejarah baru yang dituliskan Heynckes bersama Bayern akan mendapat tantangan dari mantan klubnya ini. So, tim siapa yang akan menang? Ini, menarik untuk ditunggu.