Jurnal: Melihat Carles Puyol Main Futsal 'Senang-Senang'

13 Maret 2019 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara Fun Futsal UEFA Champions League Trophy Tour bersama Carles Puyol . Foto: Ganesha Arif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Acara Fun Futsal UEFA Champions League Trophy Tour bersama Carles Puyol . Foto: Ganesha Arif/kumparan
ADVERTISEMENT
“Enggak apa-apa, lah, kita teriak-teriak. Kapan lagi ketemu Puyol? Dia ‘kan dari Barcelona… Nah, kita, tinggal di Bekasi!”
ADVERTISEMENT
***
Begitu ujar-ujar yang saya dengar dari seorang perempuan anggota IndoBarca yang duduk di sebelah saya. IndoBarca, basis suporter Barcelona di Indonesia, memang memenuhi lapangan futsal yang terletak di lantai delapan Menara Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan, itu. Dari ucapan mbak yang duduk di sebelah saya itu, sudah jelas bahwa mereka ke tempat di kawasan elit ini untuk melihat legenda klub kesayangan mereka, Carles Puyol.
Ya, Puyol memang tengah berada di Jakarta untuk menjalankan tugasnya sebagai duta besar acara UEFA Champions League Trophy Tour. Acara yang diprakarsai UEFA dan Heineken ini merupakan tur ekshibisi ke tujuh negara, termasuk Indonesia. Puyol memiliki tugas untuk membawa Trofi Liga Champions ini, sekaligus  menjadi magnet untuk menarik perhatian penggemar sepak bola di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (12/3/ 2019), Puyol menjalani rangkaian dari acara UEFA Champions League Trophy Tour ini. Sehari sebelumnya, pria berambut keriwil ini sudah membuka acara ini di Lotte Avenue, Jakarta Selatan.
Well, acaranya memang tidak ada yang serius-serius amat. Jika di hari pertama Puyol melakoni konferensi pers dengan suasana santai, kali ini dia menjalani sesi fun futsal, futsal senang-senang, bersama Puyol, Ponaryo Astaman, dan beberapa pemenang kuis yang telah diadakan oleh penyelenggara —jauh lebih tidak serius lagi.
Carles Puyol dalam acara UEFA Champions League Trophy Tour di Jakarta. Foto: Dok. UEFA
Ketika ditugaskan untuk meliput acara futsal senang-senang ini, saya merasa biasa saja. Alasannya, tentu saja, entah mengapa, saya begitu yakin Puyol akan bermain dengan malas, dengan rasa ogah-ogahan di permainan futsal ini. Bagaimana pun, Puyol pasti lelah mengikuti rangkaian acara ini. Ditambah lagi, judulnya saja sudah senang-senang. Saya yakin, Puyol akan bermain sambal tertawa-tawa, bahkan, ia tak akan berlari ketika bermain nanti.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, sangkaan saya patah begitu saja.
Ketika fun futsal ini berlangsung, Puyol yang berada di tim dengan kostum berwarna hijau, tak menyunggingkan senyum sama sekali. Dengan tatapan yang dingin, tanpa ekspresi, Puyol memulai permainan dengan gol yang cukup hebat untuk ukuran futsal senang-senang.
Pria yang berposisi sebagai bek tengah ini mengeluarkan skill layaknya rekan setimnya dulu, Lionel Messi. Melewati dua pemain, Puyol melepaskan tembakan kaki kiri dari jarak yang cukup jauh. Bola menghujam kencang ke gawang tim abu-abu yang dipimpin Ponaryo. Menariknya, lagi-lagi tak ada senyum yang mengembang di wajah Puyol meski ia baru mencetak gol.
Dari situ, saya sadar, sifat natural seseorang itu memang tidak akan hilang. Puyol, semasa bermain dulu, merupakan pemain yang keras, pemain yang memiliki tujuan untuk menang, bukan untuk menghibur. Saat bertanding bersama Barcelona, Puyol hampir tak pernah tersenyum. Matanya selalu fokus pada pergerakan striker lawan. Ternyata, mau bermain di Camp Nou, atau di lapangan futsal kecil di Jakarta, sikapnya ini tetap konsisten.
ADVERTISEMENT
Acara Fun Futsal UEFA Champions League Trophy Tour bersama Carles Puyol . Foto: Ganesha Arif/kumparan
Babak kedua di permainan futsal inilah yang membuat saya semakin yakin bahwa Puyol memperlakukan pertandingan lucu-lucuan ini selayaknya Derbi Catalonia menghadapi Espanyol.
Puyol, yang memainkan babak kedua bersama tim abu-abu, tampak sedikit terganggu. Wajar saja, rekan setimnya kali ini, maaf sebelumnya, memang lebih payah ketimbang yang ada di tim hijau. Namun, tak ada yang menyangka, Puyol sampai memarahi rekan setimnya karena melakukan kesalahan!
Saya jadi ingat, bagaimana Puyol pernah memarahi Gerard Pique yang merengek kepada wasit dan ketika ia menyuruh Dani Alves dan Thiago Alcantara untuk tidak melakukan selebrasi berlebihan ketika Barcelona menghadapi Rayo Vallecano. Apa yang Puyol lakukan terhadap rekan setimnya di Barcelona dulu, ia lakukan juga kali ini.
ADVERTISEMENT
Selain aksi marah-marah yang cukup mengagetkan itu, Puyol juga berhasil mencetak dua gol tambahan, yang tak kalah keren dari gol pertamanya.
Lebih dari itu, ia juga melakukan tekel keras terhadap pemain tim hijau. Tekel ini kemudian berbuah pelanggaran—satu-satunya pelanggaran yang terjadi di fun futsal ini, diikuti oleh sorakan dari IndoBarca yang hadir.
Acara Fun Futsal UEFA Champions League Trophy Tour bersama Carles Puyol . Foto: Ganesha Arif/kumparan
Tanpa sadar, saya menikmati apa yang ditampilkan Puyol hari ini. Saya beberapa kali berteriak kagum melihat aksi Puyol, terutama ketika ia mencetak tiga golnya. Namun, saya tahu, bahwa saya pun senang dan bangga bisa melihat Puyol mengolah bola secara langsung, setidaknya bagaimana ia bersikap ketika tengah bermain bola.
Dari situ, saya merasa sepemahaman dengan ucapan perempuan anggota IndoBarca yang tertulis di awal artikel ini. Bagi peraih tiga trofi Liga Champions, rasanya tidak ada yang namanya main-main.
ADVERTISEMENT