Justin Kluivert: Tak Sekadar Numpang Tenar Nama Sang Ayah

28 Maret 2018 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Justin Kluivert bersama Ajax. (Foto: Reuters/Michael Kooren)
zoom-in-whitePerbesar
Justin Kluivert bersama Ajax. (Foto: Reuters/Michael Kooren)
ADVERTISEMENT
Melihat nama ‘Kluivert’ di belakang nama Justin Kluivert, ada ingatan yang berkelebatan. Ingatan itu mengarah kepada seorang striker yang pernah menghuni lini depan Timnas Belanda.
ADVERTISEMENT
Striker itu adalah Patrick Kluivert. Memulai debutnya bersama Belanda pada usia 18 tahun, Kluivert kemudian menjadi langganan masuk skuat Oranje.
Selama kariernya di level internasional, Kluivert mengantongi 79 caps dan mencetak 40 gol. Sampai saat ini, nama Kluivert masih menduduki urutan ketiga —di bawah Robin van Persie dan Klaas-Jan Huntelaar— dalam daftar pencetak gol terbanyak untuk Timnas Belanda.
Kluivert tak pernah menyatakan pensiun dari level internasional. Namun, seiring bertambahnya usia dan cedera yang makin sering menggerogoti, ia tidak dipanggil memperkuat Belanda pada Piala Dunia 2006. Sampai kemudian ia gantung sepatu pada 2008.
Kini, sepuluh tahun setelah Kluivert pensiun, muncul nama ‘Kluivert’ lainnya di Timnas Belanda. Ya, Justin Kluivert adalah putra Patrick yang baru saja melakoni debut untuk ‘Tim Oranye’. Sama seperti sang ayah, ia mendapatkan cap pertamanya bersama Belanda pada usia 18 tahun.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Justin berhasil mencuri tempat utama di Ajax Amsterdam dan namanya dikaitkan dengan dua raksasa Eropa, Barcelona dan Manchester United. Padahal, Justin baru baru melakoni debut di tim utama tahun lalu. Akan tetapi, reputasinya sebagai penyerang sayap yang pandai memadukan kecepatan dengan olah bola di atas rata-rata menyebar cepat layaknya virus.
Selain itu, Justin juga rajin melakukan tembakan dan memberikan umpan kunci (umpan yang menjadi kans) kepada rekan-rekannya. WhoScored mencatat, Justin melakukan 2,5 tembakan dan 1,7 umpan kunci per laga selama musim ini. Nah, dari upaya itulah muncul delapan gol dan empat assist-nya.
Justin menunjukkan ia tidak sekadar numpang tenar nama sang ayah. Oleh karena itu, tak mengherankan apabila Pelatih Belanda, Ronald Koeman, memasukkan namanya ke dalam skuat Tim Nasional.
ADVERTISEMENT
Dalam partai melawan Portugal di Stade de Genevere, Selasa (27/3/2018) dini hari WIB, Justin masuk ke lapangan pada menit ke-78. Ia menggantikan bintang Belanda saat ini, Memphis Depay. Bagi Justin, momen di mana ia melangkahkan kaki masuk ke lapangan itu seperti mimpi yang jadi kenyataan.
“Saya girang bukan kepalang karena telah melakoni partai perdana saya. Ini adalah mimpi saya sedari kecil. Saya baru berusia 18 tahun dan debut di usia itu…. ya, luar biasa,” tutur Justin kepada Fox Sports usai laga.
“Saya merasa sangat grogi sampai-sampai perut saya tak enak rasanya. Saya tahu bahwa semua orang menyaksikan di rumah dengan penuh harap. Namun, saya bangga, saya tahu keluarga saya bangga dan saya harap Belanda juga.”
ADVERTISEMENT
Nah, jadi andalan Ajax sudah, debut di Timnas Belanda pun sudah. Ya, harusnya, sih, Justin bisa berpuas diri. Namun, haram bagi seorang Kluivert untuk terjebak dalam zona nyaman.
Dalam sebuah wawancara bersama Goal International, Justin mengaku ingin melihat dirinya bermain dengan kostum biru-merah-nya Barcelona. Akan tetapi, ia sama sekali tak ingin memaksa takdir. Justin ingin pergi ke sana, jika kemampuannya sudah jauh lebih baik dan mentalitasnya juga lebih matang.
“Barcelona adalah tim impian saya. Dalam tujuh tahun lagi, saya ingin berada di Barcelona. Namun, sebelum sampai di sana, saya ingin bermain di Inggris. Saya sangat suka kompetisi di Premier League dan saya ingin bermain di sana,” tutur Justin.