Juventus Tak Boleh Lagi Fobia terhadap Liga Champions

18 September 2019 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maurizio Sarri mendampingi Juventus di laga Serie A vs Fiorentina. Foto: AFP/Vincenzo Pinto
zoom-in-whitePerbesar
Maurizio Sarri mendampingi Juventus di laga Serie A vs Fiorentina. Foto: AFP/Vincenzo Pinto
ADVERTISEMENT
Juventus punya 'fobia yang tak masuk akal' terhadap Liga Champions dan pelatih Maurizio Sarri ingin agar itu disudahi. Menurut Sarri, pertandingan-pertandingan di kompetisi tersebut harus dijalani dengan relaks.
ADVERTISEMENT
Kamis (19/9/2019) dini hari WIB, Juventus bakal memulai perjalanan di Liga Champions musim ini dengan bermain menghadapi Atletico Madrid. Laga itu sendiri akan dihelat di Estadio Metropolitano.
Bagi Juventus, ini adalah tahun ke-23 di mana mereka berupaya untuk kembali merebut 'Si Kuping Besar'. Sejak mengalahkan Ajax di final 1996, Juventus selalu kalah dalam lima laga final berikutnya.
Nasib buruk di Liga Champions itu berbanding terbalik dengan kesuksesan Juventus di Serie A. Dalam delapan musim terakhir, mereka selalu keluar sebagai juara, baik ketika dilatih Antonio Conte maupun Max Allegri.
Musim ini Juventus melakukan pembaruan di berbagai bidang. Mereka menunjuk Sarri demi memainkan sepak bola menyerang. Selain itu, 'Si Nyonya Tua' juga telah mendatangkan pemain-pemain anyar macam Matthijs de Ligt, Aaron Ramsey, dan Adrien Rabiot. Semua demi gelar Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Sarri tahu bahwa dia punya tugas berat. Akan tetapi, pelatih berusia 60 tahun itu menolak untuk merasa terbebani. "Kami tidak merasakan tekanan apa-apa," katanya pada sesi konferensi pers.
"Kami adalah Juventus. Setiap kali kami menjejak lapangan, tujuan kami adalah meraih kemenangan. Namun, kami juga tahu bahwa ada 10-12 tim lain yang merasakan hal serupa dan memiliki sumber daya sama besarnya."
"Untuk saat ini aku tidak melihat tim-tim Italia sebagai unggulan karena sejak 20 tahun lalu kami sudah kehilangan arah. Kesalahan ada pada semua pihak, mulai dari para presiden sampai jurnalis, semua yang ada di sekitar olahraga ini."
"Dengan demikian, kami harus menghadapi kompetisi ini dengan determinasi ekstra. Akan tetapi, di saat yang bersamaan, kami harus relaks. Kami harus menikmati sepak bola kami sendiri tanpa fobia yang tak masuk akal ini," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Adrien Rabiot, Leonardo Bonucci, dan Miralem Pjanic di sesi latihan Juventus. Foto: AFP/Marco Bertorello
Bicara soal Atletico, tim asuhan Diego Pablo Simeone itu adalah satu dari 10-12 tim yang dibicarakan Sarri tadi. Menurut mantan pelatih Chelsea ini, Atletico punya kapabilitas untuk menjadi juara Liga Champions.
"Atletico adalah salah satu kandidat juara. Mereka kehilangan pemain hebat dalam diri Antoine Griezmann tetapi sukses mendatangkan satu pemain hebat lain bernama Joao Felix. Saul Niguez juga saat ini merupakan salah satu pemain terbaik Eropa," ucap Sarri.
"Atletico punya pemain-pemain yang mampu mengalahkan siapa pun. Akan tetapi, di level seperti ini, sebuah tim harus punya segalanya mulai dari kekuatan mental, teknik, taktik, sampai keberuntungan," tambahnya.
Pertandingan Atletico vs Juventus di Grup D ini merupakan ulangan babak 16 besar Liga Champions musim lalu. Ketika itu Atletico sukses memetik kemenangan 2-0 pada leg I di Madrid, tetapi akhirnya tersingkir karena kalah 0-3 pada leg berikutnya di Turin.
ADVERTISEMENT