Kandaskan Perlawanan Sengit Persela, Madura United ke Semifinal

31 Maret 2019 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para penggawa Madura United melakujan selebrasi perayaan gol. Foto: Instagram/@Madura United
Tiket semifinal Piala Presiden 2019 disegel Madura United berkat kemenangan 2-1 atas tuan rumah, Persela Lamongan. Tampil di Stadion Surajaya, Lamongan, pada Minggu (31/3/2019), Alberto 'Beto' Goncalves (4') dan Aleksandar Rakic (8') sukses mencetak gol yang mengantarkan timnya pada kemenangan. Sementara, Persela hanya mampu membalas via tembakan Washington Brandao (5').
ADVERTISEMENT
Tampil di hadapan pendukung sendiri di partai krusial, Persela jelas tampil dengan kekuatan penuh. Para penggawa seperti Jose Sardon, Kei Hirose, Muhammad Hambali Tolib, hingga Washington turun arena sejak awal laga.
Begitu pula skuat asuhan Dejan Antonic yang memasuki laga dengan formasi dasar 4-3-3. Beto, Rakic, dan Zah Rahan bermain sejak peluit awal tanda pertandingan dimulai.
Tiga gol dalam empat menit. Fragmen itu yang muncul di paruh pertama laga Persela melawan Madura United.
Pertandingan baru berusia empat menit, tim tamu sudah berhasil mengukir keunggulan pertamanya via gol Beto. Menariknya, gol pertama ini merupakan buah dari serangan perdana Madura United kepada Persela.
Bila ditelusuri, prosesnya bermula dari serangan Zah Rahan di sisi sayap kanan. Sang gelandang lantas mengirim umpan silang ke mulut gawang yang sukses ditutup Beto dengan sundulan berbuah gol.
ADVERTISEMENT
Baru semenit menikmati keunggulan, Madura United mesti menerima kenyataan bahwa tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan berkat gol Washington yang lahir dari skema umpan terobosan.
Pemain Bali United Paulo Sergio (kiri) berebut bola dengan penggawa Persela Lamongan Jefri Kurniawan (kanan) saat pertandingan leg kedua Babak 16 besar Piala Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Namun, salah besar juga jika mengira Persela dapat beria-ria merayakan gol tadi dalam waktu lama. Tiga menit berselang, Madura United kembali unggul buah sundulan Rakic
Menilik proses kedua gol Madura United, Persela bukannya tim yang buruk dalam pertahanan. Agresivitas mereka saat pemain Madura United membawa bola menjadi ancaman serius.
Yang menjadi pembeda, pemain-pemain Madura United unggul--setidaknya dari dua gol tadi--perkara skill individu. Itulah sebabnya, kepungan pemain Persela mampu diruntuhkan lewat aksi dribel.
Ibarat laga hidup dan mati, kedua tim tampil trengginas dalam membangun serangan usai lahirnya ketiga gol tadi. Pada menit 23, Persela sebenarnya punya kesempatan untuk kembali menyamakan kedudukan via tembakan Jairo Filho yang melanjutkan skema bola mati.
ADVERTISEMENT
Bila diamati, tangkapan M. Ridho saat berusaha menghentikan bola tidak sempurna. Namun beruntung, sang penjaga gawang mampu merespons cepat sehingga tetap berhasil mengamankan gawangnya dari kebobolan kedua.
Memasuki menit 30-an, Persela kembali menekan pedal gas dalam-dalam. Tertinggal 1-2 di kandang sendiri jelas menjadi motivasi brilian bagi tim untuk tampil menggebrak. Terlebih, tiket semifinal menjadi taruhannya.
Pemain-pemain Madura United merayakan gol di laga melawan Persela Lamongan. Foto: Dok. Liga Indonesia
Menghadapi permainan lawan yang seperti ini, Madura United terlihat kesulitan mengembangkan permainan. Namun, situasi ini tak lantas mengantarkan Persela pada gol penyama kedudukan.
Kedisiplinan pertahanan Madura United membuat serangan demi serangan urung berbuah gol, termasuk ketika Fachrudin menggagalkan tendangan voli Jose Sardon di dalam kotak penalti.
Menit 42, Washington kembali memiliki peluang untuk menambah pundi-pundi golnya. Sayang, sundulan yang lahir berkat kerja samanya dengan Hambali dan Samsul Arifin ini melambung di atas mistar gawang.
ADVERTISEMENT
Walau keunggulan sementara berhasil digenggam Madura United, Persela tak kalah dalam agresivitas. Total, di sepanjang babak pertama mereka melepaskan empat tembakan mengarah gawang.
Kalau hanya ada satu gol yang bersarang di gawang Madura United, itu berkat kesigapan Ridho mengandaskan tembakan lawan. Berbekal permainan seperti ini, Madura United menutup paruh pertama dengan keunggulan 2-1.
Serupa dengan babak pertama, paruh kedua pun diawali dengan permainan cepat kedua tim. Washington kembali menjadi ancaman bagi para pemain Madura United. Pada menit 56, tembakannya yang disusul dengan blunder penjaga gawang, Ridho, bukannya tidak mungkin berbuah gol jika tidak melenceng tipis dari gawang.
Di sepanjang laga, Washington memang acap menjadi pemain yang paling aktif menggedor barisan pertahanan Madura United. Itu terlihat dari peluang demi peluang yang ia ciptakan setidaknya hingga laga memasuki menit 75.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik aksinya yang trengginas itu, terselip cerita kecerdikan permainan Madura United. Kedisiplinan mereka dalam melakukan pressing saat bertahan membuat serangan Persela mengandalkan aksi-aksi individu, bukannya menyerang secara kolektif. Akibatnya dapat ditebak: rangkaian serangan itu urung berbuah gol.
Di sisi lain, Madura United juga punya senjata pemungkas. Mereka diuntungkan dengan keberadaan Asep Berlian yang memainkan perannya sebagai gelandang bertahan dengan begitu piawai dan menjadi komando saat mematahkan serangan lawan.
Pada menit 77, Jose Sardon kembali mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol penyama kedudukan bagi Persela. Bagaimana tidak? Ia sudah ada dalam posisi satu lawan satu dengan kiper.
Namun, Ridho yang berdiri di bawah mistar gawang juga tak mau takluk di hadapan situasi yang menguntungkan bagi lawan. Dengan cekatan, ia melompat dan menangkis bola yang dilesakkan oleh Jose Sardon.
ADVERTISEMENT
Memasuki menit 80-an, tensi laga tak menurun. Bila di pertengahan babak kedua Madura United cukup kesulitan membangun serangan, kini mereka mulai melepaskan tembakan yang berawal dari serangan balik. Salah satunya terjadi pada menit 84, yang sayangnya berakhir dengan kegagalan Andik Vermansah dalam melakukan cut-back.
Di injury time, Persela tambah memanas. Hampir semua pemain Persela menumpuk di area pertahanan Madura United, menggempur lawan dengan serangan demi serangan--termasuk serangan Jairo yang sayangnya kandas karena diamankan oleh Ridho.
Namun, aksi penyelamatan ini mesti dibayar mahal oleh Madura United. Pasalnya, Ridho dan Rakic berbenturan dalam momen tersebut. Rakic yang tampaknya terjatuh dalam posisi salah mengalami cedera yang cukup mengkhawatirkan. Ambulans sampai harus masuk ke lapangan dalam proses evakuasi sang penggawa.
ADVERTISEMENT
Tidak ada lagi gol yang tercipta walau injury time berjalan selama tujuh menit. Kemenangan 2-1 atas Persela menjadi modal yang mengantarkan Madura United ke semifinal Piala Presiden 2019.