Kane, Harapan Spurs Bungkam Bournemouth

11 Maret 2018 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kane si pemecah rekor. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Kane si pemecah rekor. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
ADVERTISEMENT
Kekalahan 1-2 dari Juventus di Wembley membuat Tottenham Hotspur tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions. Hasil yang amat disayangkan tentunya, mengingat mereka berhasil menahan imbang peraih Scudetto enam kali beruntun itu di Juventus Stadium.
ADVERTISEMENT
Tapi yang sudah biarlah sudah. Spurs kudu mengenyahkan kegagalan mereka dan sesegera mungkin bangkit. Tim besutan Mauricio Pochettino itu berpeluang besar untuk merebut kembali posisi ketiga setelah Liverpool keok dari Manchester United, Sabtu (10/3/2018) malam WIB.
'Hanya' Bournemouth yang akan jadi lawan Spurs pada lanjutan Premier League pekan ke-30, Minggu (11/3), di Vitality Stadium. Di atas kertas, Spurs unggul hampir dalam segala aspek. Catatan pertemuan misalnya, lebih berpihak ke The Lilywhites yang sukses memetik empat kemenangan dari lima pertemuan terakhir.
Satu hal yang bisa dibanggakan Bournemouth adalah keberhasilan mereka menahan imbang Spurs 0-0 Oktober dua tahun silam. Kegagalan mencetak gol dalam empat perjumpaan termutakhir juga makin mengerdilkan kans mereka.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, Bournemouth tengah mengalami krisis di sektor pertahanan. Betapa tidak, mereka kemasukan rata-rata 2,4 gol dalam tiga laga terakhir. Rapuhnya barisan belakang The Cherries tak pelak bakal menjadi mangsa empuk untuk Harry Kane. Dia memang gagal menjebol gawang Juve di tengah pekan lalu, tapi tidak untuk kali ini.
Kane memiliki catatan menterang saat bersua dengan Bournemouth. Total enam gol dalam empat perjumpaan terakhir kontra Nathan Ake dan kolega makin memperbesar kans topskorer Premier League dua kali beruntun tersebut.
Pochettino kemungkinan bakal melakukan rotasi demi menjaga kebugaran. Son Heung-Min dan Ben Davies adalah nama-nama yang mungkin tak akan tampil sebagai starter. Erik Lamela dan Danny Rose bisa dijadikan opsi alternatif, sedangkan Victor Wanyama diprediksi akan menggantikan Eric Dier yang dibekap cedera.
ADVERTISEMENT
Tapi jangan lupakan jika rotasi pemain selalu mengundang konsekuensi. Lamela sendiri tak kunjung menunjukkan performa impresif usai sembuh dari cedera. Lucas Moura bisa dijadikan opsi lain di sisi sayap, tetapi mantan winger Paris Saint-Germain itu belum mendapatkan cukup kepercayaan sejauh ini. Bandingkan dengan Son yang sukses menjadi alternatif goalgetter selain Kane. Lima gol dalam tiga pertandingan teranyarnya cukup dijadikan acuan.
Situasi dilematis juga dialami Pochettino andai mengistirahatkan Davies. Pasalnya, Rose yang cenderung mengandalakan kecepatan tak lebih baik dari Davies dalam hal mengakomodir umpan lambung yang jadi mangsa empuk Kane.
Predikat kuda hitam bisa disematkan kepada Bournemouth yang inferior di mata Spurs. Di sisi lain, performa pasukan Eddie Howe sama sekali tak buruk. Hanya satu kekalahan yang mereka telan dari sembilan pertandingan Premier League ke belakang. Hebatnya lagi, mereka tak pernah absen mencetak gol selama durasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Para pemain Bournemouth merayakan gol. (Foto: Reuters/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Bournemouth merayakan gol. (Foto: Reuters/Dylan Martinez)
Meski memasang Callum Wilson sebagai penyerang utama dalam pakem 4-4-1-1, Howe tak cuma mengandalkan aksi pemain berusia 26 tahun tersebut, tapi juga hampir seluruh lini. Selain Joshua King, Junior Stanislas, dan Jermain Defoe yang berposisi ofensif, pemanfaatan peluang dari lini kedua bisa dibilang gemilang.
Trio gelandang mereka, Ryan Fraser, Andre Surman, serta Dan Gosling, sukses menyumbang 8 gol. Tak ketinggalan dengan duet bek sentral, Steve Cook dan Ake, yang sudah mengemas masing-masing sepasang gol. Dengan kata lain, Bournemouth punya kolektivitas yang sama sekali tidak bisa diremehkan.
Lalu, siapa yang akan berjaya di laga ini? Kebintangan Kane atau kolektivitas Bournemouth? Mari kita nantikan.