Kane Heran VAR Tidak Memberikannya Penalti

27 Agustus 2019 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi kecewa Kane di laga Spurs lawan Newcastle. Foto: Reuters/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kecewa Kane di laga Spurs lawan Newcastle. Foto: Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
Penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane, masih mempertanyakan keputusan Video Assistant Referee (VAR) yang tidak memberikannya penalti di laga Premier League melawan Newcastle United, Minggu (25/8/2019) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Pada menit ke-78 pertandingan tersebut, Kane bertubrukan dengan pemain bertahan Newcastle, Jamal Lascelles, di kotak penalti The Magpies. Mike Dean, yang menjadi wasit di pertandingan tersebut, menyatakan bahwa Lascelles tak melakukan pelanggaran.
Anthony Taylor, yang mengepalai VAR untuk laga tersebut, memutuskan untuk meninjau keputusan Dean. Menariknya, Taylor tak meralat keputusan Dean.
Kane tampaknya memiliki pendapat berbeda dengan Taylor (dan Dean). Menurut kapten Timnas Inggris di Piala Dunia 2018 itu, ia terjatuh karena tangan Lascelles yang merentang.
“Sulit untuk dipahami mengapa itu (penalti) tak diberikan. Ketika kiper merentangkan tangannya dan pemain terjatuh karena itu—itu adalah sebuah penalti. Saya terjatuh karena tangan dan tubuh Lascelles,” ucap Kane, dikutip dari Sky Sports.
ADVERTISEMENT
“Apakah itu sengaja atau tidak, menurut saya, itu sulit diputuskan. Wasit di lapangan mungkin tidak tahu dan tidak melihat. VAR ada untuk membantunya. Apabila wasit memutuskan tak ada penalti, dan VAR bilang 50-50, Anda dapat memahami itu. Saya tak tahu percakapan di antara mereka, tetapi, keputusan mereka sulit dipahami,” tambah Kane.
Persatuan Wasit Profesional Inggris (PGMOL) sebenarnya sudah merilis pernyataan menyoal keputusan VAR di laga Spurs versus Newcastle itu. Menurut PGMOL, tak ada bukti cukup yang ditemukan VAR untuk menentukan bahwa itu adalah sebuah penalti.
“Kejadian tersebut dianggap bukan sebuah penalti oleh wasit yang bertugas di lapangan. Karena itu adalah keputusan yang subjektif, VAR menyatakan bahwa tak ada bukti untuk mengubah keputusan wasit di lapangan,” demikian pernyataan PGMOL, dikutip dari Metro.
ADVERTISEMENT
Kekesalan Kane, di satu sisi, juga bisa dipahami. Akibat keputusan VAR itu, timnya kehilangan kesempatan untuk meraih poin di laga tersebut.
Ya, Spurs kalah dari Newcastle dengan skor 0-1. Jika penalti diberikan, besar kemungkinannya Spurs bisa meraih satu poin, atau bahkan meraih kemenangan.
Dari situ, Kane menyesali kekalahan yang dialami oleh timnya. Pria berusia 26 tahun itu merasa bahwa hasil kontra Newcastle ini merusak momentum timnya untuk menjuarai Premier League.
“Kami harus bekerja keras. Melihat Manchester City dan Liverpool, kami harus terus menempel mereka. Saya sudah pernah bilang bahwa apabila kami mampu menjaga momentum dan melakoni dua atau tiga bulan pertama tanpa kehilangan angka, kami bisa mengganggu mereka.”
ADVERTISEMENT
“Saya paham bahwa untuk bersaing dengan City dan Liverpool, kami harus selalu menang, terutama di kandang. Sangat mengecewakan kami mesti kalah di laga kandang kedua kami,” kata Kane.
Para pemain Newcastle United merayakan gol ke gawang Tottenham Hotspur. Foto: Peter Nicholls/Reuters
Menariknya, pelatih Spurs, Mauricio Pochettino, tampak lebih legawa daripada penyerang andalannya. Bagi pelatih asal Argentina tersebut, VAR sudah melakukan tugasnya untuk membantu wasit.
“Saya sepenuhnya percaya kepada VAR, meskipun saya memiliki kesempatan untuk melihat kembali kejadian Kane itu. Saya sebelumnya sangat kritis terhadap VAR, karena saya tak menyukai itu. Namun, saat ini, kita harus menerima VAR, karena VAR akan membantu wasit membuat keputusan yang lebih baik.”
“Ketika VAR membantu kami, kami akan sangat senang. Namun, ketika tidak, kami harus menghargai itu dan tidak memprotes,” ucap Pochettino.
ADVERTISEMENT