Kane, Lukaku, dan Ronaldo Ramaikan Perburuan Sepatu Emas

25 Juni 2018 8:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kane pimpin Inggris di Rusia. (Foto: Reuters/Carlos Barria)
zoom-in-whitePerbesar
Kane pimpin Inggris di Rusia. (Foto: Reuters/Carlos Barria)
ADVERTISEMENT
Sepak bola, kata orang-orang Inggris, sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Setelah meraih kemenangan 2-1 atas Tunisia pada pertandingan pertama Grup G Piala Dunia 2018, Inggris memastikan kelolosan ke babak 16 besar lewat kemenangan telak 6-1 atas Panama di laga kedua.
ADVERTISEMENT
Dari kemenangan atas Panama tersebut, ada satu sosok pemain yang menjadi buah bibir. Dia adalah Harry Kane.
Kane adalah kapten sekaligus juru gedor utama Tim Nasional (Timnas) Inggris di Piala Dunia 2018 ini. Pada pertandingan melawan Tunisia, dia memborong dua gol kemenangan Inggris. Saat berhadapan dengan Panama, Kane mencetak separuh dari total gol Inggris yang dilesakkan ke gawang Jamie Penedo.
Tiga gol Kane itu membuat dirinya kini memimpin daftar pencetak gol terbanyak Piala Dunia. Dengan raihan lima gol, pemain Tottenham Hotspur itu mengungguli raihan sementara milik dua penyerang papan atas lain, Cristiano Ronaldo dan Romelu Lukaku. Pertanyaannya, dengan situasi seperti sekarang ini, siapakah di antara ketiga pemain ini yang akan mengakhiri turnamen dengan membawa pulang Sepatu Emas?
ADVERTISEMENT
Baik Kane, Ronaldo, maupun Lukaku punya satu kesamaan. Di Timnasnya masing-masing, ketiga pemain itu menjadi titik fokal serangan. Kane dan Lukaku merupakan tombak tunggal di Inggris dan Belgia yang sama-sama menggunakan formasi 3-4-2-1. Sementara, Ronaldo pun begitu, meskipun sejatinya di Timnas Portugal dia didampingi Andre Silva di lini depan.
Dengan demikian, jika ditilik dari peran mereka masing-masing di Timnas, maka Kane, Lukaku, dan Ronaldo sejatinya punya peluang yang sama besar untuk keluar sebagai topskorer turnamen. Namun, yang membedakan mereka adalah kemampuan untuk mencetak gol tanpa bantuan dari rekan-rekan setim.
Sejauh ini, empat gol yang dicetak Lukaku berasal dari kontribusi empat rekan berbeda, yakni Kevin de Bruyne, Eden Hazard, Dries Mertens, dan Thomas Meunier. Semua gol itu terjadi dengan cara yang 'sangat Lukaku' di mana pemain Manchester United ini hanya tinggal menuntaskan bola matang yang diberikan rekan-rekannya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Lukaku terhitung sangat efektif dalam menuntaskan peluang. WhoScored mencatat bahwa Lukaku, dalam satu pertandingannya, 'hanya' mencatatkan 2,5 tembakan. Artinya, dari dua pertandingan, pemain berdarah Kongo itu cuma melepas 5 tembakan. Dengan demikian, untuk mencetak satu gol, Lukaku hanya butuh 1,25 tembakan.
Catatan milik Lukaku itu lebih baik ketimbang milik Kane, meski perbedaannya tidak terlalu jauh. Dalam dua laga, Kane sukses melepaskan 6 tembakan. Dengan 5 gol yang telah dilesakkannya, pemain Tottenham Hotspur itu berarti butuh 1,2 tembakan untuk menciptakan sebiji gol.
Lukaku topskorer Belgia. (Foto: Reuters/Grigory Dukor)
zoom-in-whitePerbesar
Lukaku topskorer Belgia. (Foto: Reuters/Grigory Dukor)
Dari segi efektivitas, Lukaku dan Kane unggul jauh atas Ronaldo. Bersama Portugal, Ronaldo tak cuma jadi titik fokal, melainkan juga outlet utama dalam melakukan serangan. Ini berimbas pada tingginya jumlah tembakan yang dilepaskan pemain 33 tahun ini. Tercatat, sampai dua matchday ini, Ronaldo menjadi pemain dengan rata-rata tembakan per gim terbanyak kedua setelah Lionel Messi dan Michy Batshuayi.
ADVERTISEMENT
Jika Messi dan Batshuayi sama-sama melepaskan 6 tembakan per pertandingan, Ronaldo (bersama Aleksandar Mitrovic) punya koleksi 5 tembakan per laga. Artinya, dari dua pertandingan, ada 10 tembakan yang dilancarkan oleh Ronaldo. Dengan begitu, untuk setiap gol yang dikemasnya, Ronaldo butuh 2,5 tembakan.
Itu dari segi efektivitas. Lalu, bagaimana pertimbangan dari sisi lain?
Well, Kane dan Ronaldo di sini punya keuntungan lebih dibanding Lukaku karena kedua pemain ini merupakan eksekutor utama bola-bola mati di timnya. Baik Kane maupun Ronaldo sama-sama telah mengoleksi dua gol dari eksekusi bola mati.
Kane punya dua gol dari dua penalti, Ronaldo punya satu gol dari penalti dan satu gol dari tendangan bebas. Dengan makin maraknya penalti di Piala Dunia 2018 ini, kesempatan Kane dan Ronaldo untuk menggemukkan pundi-pundi golnya semakin besar pula.
ADVERTISEMENT
Ronaldo, tumpuan serangan Portugal. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Ronaldo, tumpuan serangan Portugal. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Akan tetapi, jika ditilik dari segi gaya bermain tim, sebenarnya Lukaku-lah yang punya peluang terbesar untuk menjadi pencetak gol terbanyak. Di tim Belgia saat ini, ada sejumlah kreator yang bisa memanjakan penyerang Manchester United tersebut. Jika Belgia mampu melaju sampai jauh, bukan tidak mungkin Sepatu Emas akan dibawa pulang Lukaku.
Sayangnya, saat ini Lukaku tengah mengalami cedera dan kemungkinan besar tidak akan bermain saat Belgia menghadapi Inggris. Dengan kata lain, pemain yang mencuat bersama West Bromwich Albion ini harus menunda ambisinya untuk cepat-cepat menggusur Kane dari puncak daftar. Apalagi, Kane sendiri kemungkinan bakal bermain dan punya peluang untuk mencetak gol ke gawang Belgia.
Maka, peluang terbesar untuk menyalip Kane kini dimiliki Ronaldo. Menghadapi Iran yang punya pertahanan solid di matchday ketiga, Ronaldo jelas diharapkan untuk menjadi pembeda bagi Portugal seperti halnya pada pertandingan kontra Maroko lalu. Bola dari para pemain Portugal masih akan diserahkan kepada Ronaldo untuk dikonversi menjadi gol.
ADVERTISEMENT
Nah, demikianlah hitung-hitungan kami. Baik Kane, Lukaku, maupun Ronaldo punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, sebenarnya yang paling akan menentukan keberhasilan mereka merebut Sepatu Emas adalah sejauh mana negara mereka bakal melaju nantinya.