Karena Bola Tak Pernah Sampai ke Kaki Messi

22 Juni 2018 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Messi di laga versus Kroasia. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
zoom-in-whitePerbesar
Messi di laga versus Kroasia. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
ADVERTISEMENT
Lionel Messi adalah pusat. Di Barcelona maupun Tim Nasional (Timnas) Argentina, dia adalah pusat permainan. Sederhananya: operlah bola kepada Messi, maka dia akan menentukan apa yang terjadi setelahnya.
ADVERTISEMENT
Jorge Sampaoli, pelatih Argentina itu, berpikir cara ini akan berhasil pada timnya. Messi adalah salah satu pemain terbaik yang pernah ada di dunia dan dia bisa melakukan apa saja.
Sialnya, satu hal yang luput dipikirkan Sampaoli adalah bahwa dia harus menyiapkan skema dan rekan-rekan yang bagus untuk menunjang Messi. Dan itu terjadi di tim Argentina, tepatnya pada perhelatan Piala Dunia 2018 ini.
Pada laga kedua mereka di Grup D, Argentina dihancurkan Kroasia 0-3. Pada pertandingan yang dihelat di Nizhny Novgorod Stadium, Jumat (22/6/2018) dini hari WIB itu, Messi sama sekali tak bisa berkutik.
Sepanjang laga, Messi hanya melakukan 49 sentuhan terhadap bola. Dia juga cuma mampu melepas 33 umpan, dan yang paling buruk hanya berhasil melepaskan satu tembakan saja. Statistik yang menunjukkan bahwa megabintang Barcelona itu tak terlihat keberadaannya sepanjang laga.
ADVERTISEMENT
Messi tertunduk lesu. (Foto: REUTERS/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Messi tertunduk lesu. (Foto: REUTERS/Matthew Childs)
Bahkan, ini adalah kali pertama Messi gagal melepaskan lebih dari satu tembakan saat membela Argentina dalam satu tahun terakhir. Sementara ketika bersama Barcelona sepanjang musim lalu, dia hanya satu kali melakukannya, yakni di laga tandag 16 besar Liga Champions menghadapi Chelsea.
Messi 'menghilang' dan salah satu penyebabnya adalah karena bola dari rekan-rekannya tak pernah sampai padanya. Padahal, Sampaoli menginstruksikan pemain-pemain Argentina untuk memusatkan permainan pada sang kapten; memberikan bola sebanyak mungkin padanya.
"Tenaga penggerak kami adalah Leo, tetapi kami tak dapat menemukannya. Kami bekerja sebagai tim untuk membawa bola ke Leo, tetapi tim lain [Kroasia] bekerja untuk menghindari itu," ucap Sampaoli dilansir Reuters.
"Ini tanggung jawab pengendali permainan [pelatih]. Semua yang terjadi pada tim adalah karena kepemimpinannya. Leo disalahkan karena kami tidak punya pengendali permainan sebaik dia," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ketidakberhasilan taktik Sampaoli itu sendiri terjadi karena permainan buruk dari para pemain yang mengelilingi Messi. Nama-nama seperti Maximiliano Meza, Enzo Perez, atau Eduardo Salvio sama sekali tak mampu menopang Messi, dan memberinya umpan-umpan yang memanjakan.
Keputusan Sampaoli untuk memainkan pola 3-4-2-1 ketimbang 4-2-3-1 sebagaimana laga pertama juga patut dipertanyakan. Sebab, dalam skema anyarnya itu, permainan Argentina justru sama sekali tak berkembang dan jauh dari kata kreatif.
La Albiceleste benar-benar hancur dan penyebabnya jelas: karena bola tak pernah sampai ke kaki Lionel Messi. Kini, mereka pun harus berharap akan keajaiban untuk lolos ke 16 besar.