Karena Gol De Bruyne, Perdana Menteri Haiti Dilengserkan

16 Juli 2018 23:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Haiti Jack Guy Lafontant (Foto: REUTERS/Andres Martinez Casares)
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Haiti Jack Guy Lafontant (Foto: REUTERS/Andres Martinez Casares)
ADVERTISEMENT
Jack Guy Lafontant pada akhirnya menyatakan mundur dari kursi Perdana Menteri Haiti pada Sabtu (14/7/2018) setelah terus mendapatkan penolakan dari masyarakatnya. Kebijakannya menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga 40% berujung bertindak barbar warga Haiti di jalanan.
ADVERTISEMENT
Menariknya, kisah ini punya sangkut paut dengan aksi Kevin de Bruyne di atas lapangan. Lah, bagaimana bisa?
Jadi, begini ceritanya. Reporter The Economics, Richard Ensor, menuturkan bahwa International Monetary Fund (IMF) sudah meminta Pemerintah Haiti untuk mencabut subsidi BBM dari awal tahun. IMF sendiri lebih suka agar uang pinjaman dari mereka digunakan ke sektor lain, semisal pendidikan.
Namun, pemerintah Haiti tak serta merta melakukannya di awal tahun. Mereka menunggu momentum Piala Dunia 2018 karena di turnamen itu tim kesayangan rakyat Haiti, Tim Nasional (Timnas) Brasil, turut serta.
Orang-orang Haiti sendiri memang memandang Selecao sebagai 'tim nasional tidak resmi mereka', mengingat tidak begitu banyak yang bisa dibanggakan dari sepak bola Haiti. Saat Neymar Junior dan kolega menang 2-0 atas Timnas Kosta Rika di babak grup, misalnya, ruang publik di Haiti penuh dengan masyarakat yang berpesta. Sejumlah orang berjingkrak-jingkrak dengan bertelanjang dada, sementara sisanya berjoget untuk merayakan kemenangan itu.
ADVERTISEMENT
Nah, karena laju Brasil sendiri dapat dikatakan bagus di awal turnamen, penasihat Perdana Menteri Lafontant pun memberikan rekomendasi untuk mengumumkan kenaikan harga BBM sepuluh menit sebelum laga perempat final melawan Timnas Belgia. Berkaca dari head-to-head kedua tim, si penasihat ini jadi begitu yakin bahwa Brasil bakal bisa mengalahkan Belgia. Jika itu terjadi, rakyat Haiti pun bakal larut dalam pesta, alih-alih protes. Lafontant pun setuju.
Mulanya, rencana ini berjalan sesuai harapan. Hingga sampai kick-off dilangsungkan, hampir tidak ada masyarakat Haiti yang ngeh bahwa pemerintah mereka menaikkan harga BBM. Namun, selayaknya Brasil yang kaget dengan perubahan taktik tim besutan Roberto Martinez di laga ini, seperti itu pulalah pemerintah Haiti pada akhirnya.
ADVERTISEMENT
Romelu Lukaku dan Kevin De Bruyne. (Foto: REUTERS/Toru Hanai)
zoom-in-whitePerbesar
Romelu Lukaku dan Kevin De Bruyne. (Foto: REUTERS/Toru Hanai)
Jika sebelumnya Romelu Lukaku, di laga itu Kevin De Bruyne-lah yang dipasang sebagai false nine dan perubahan taktik ini berujung dengan dominasi total Belgia selama babak pertama. Belgia pun pada akhirnya bisa mencetak dua gol dalam kurun waktu tersebut, dengan salah satunya hadir dari kaki gelandang Manchester City itu. Mereka menang 2-1 di akhir cerita.
Usai Brasil kalah, suasana di Haiti pun berubah dari awalnya bahagia menjadi penuh amarah. Semua orang mendadak sadar bahwa pemerintah mereka sudah menaikkan harga BBM dengan nominal yang kelewat tinggi. Setelah protes demi protes, maka turunlah Lafontant dari kursi Perdana Menterinya.
Siapa sangka, ya, sepak bola bisa berdampak segini hebatnya terhadap kondisi suatu negara?
ADVERTISEMENT