Karena Klopp dan Italia Enggak Berjodoh

18 September 2019 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi kecewa Juergen Klopp. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kecewa Juergen Klopp. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Sebelum melawan Napoli di San Paolo, Rabu (18/9/2019) dini hari WIB, manajer Liverpool ini bilang bahwa timnya tidak superior. Padahal, 'Si Merah' merupakan kampiun Liga Champions 2018/19.
ADVERTISEMENT
"Saya tak memiliki masalah dengan kepercayaan diri, tetapi para pemain saya masih muda dan perlu membuktikan diri. Bukan kepada saya, tetapi kepada dunia di luar tim. Masalahnya, kompetisi ini begitu besar," katanya, dikutip dari The Guardian.
Kemudian Liverpool takluk 0-2 dari Napoli. Sebenarnya, berbeda dengan kekalahan 0-1 dari Napoli tahun lalu, mereka sudah lebih baik dalam melancarkan serangan. Tetapi, itu tidak cukup. Blunder Andrew Robertson dan Virgil Van Dijk bikin Liverpool kebobolan.
Bagi Klopp sendiri, kekalahan yang diderita Liverpool ini tak hanya menunjukkan masih ada banyak hal yang harus ditingkatkan para pemainnya. Tetapi, juga makin menegaskan bahwa manajer asal Jerman ini tak berjodoh dengan Italia.
Bagaimana tidak? Dalam lima lawatan terakhir ke Italia, tim yang dilatih Klopp selalu menderita kekalahan. Tentu, catatan ini turut mengikutsertakan hasil terkini.
ADVERTISEMENT
Liverpool 0-1 Napoli, Babak Grup Liga Champions 2018/19
Gol kemenangan Napoli yang dicetak Insigne. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, tahun lalu pun Liverpool juga takluk 0-1 dari Napoli di pertandingan kedua babak grup. Ironisnya, dalam kekalahan ini, Mohamed Salah cs. hanya bisa melancarkan 4 tembakan dan tak satu pun yang tepat sasaran.
Di sisi lain, Napoli tampil trengginas. 14 tembakan, dengan 5 di antaranya tepat sasaran, sudah dilancarkan I Partopenei. Jika bukan karena aksi gemilang sang kiper Alisson Becker, mungkin Liverpool bakal kalah dengan skor yang lebih besar.
Hasil ini sendiri membawa Napoli di atas angin dan Liverpool berada dalam situasi sulit. Beruntungnya, di pertandingan pemungkas babak grup, Liverpool menang 1-0 atas Napoli. Mereka pun lolos ke babak 16 sebagai runner-up Grup C.
ADVERTISEMENT
Liverpool 2-4 AS Roma, Semifinal leg II Liga Champions 2017/18
AS Roma vs Liverpool Foto: Max Rossi/Reuters
Meski takluk 2-5 pada pertandingan pertama, AS Roma masih percaya bisa mengandaskan harapan Liverpool untuk melaju ke final Liga Champions 2017/18. Apalagi, di babak sebelumnya, I Lupi berhasil menciptakan remontada atas Barcelona.
Inilah yang membikin Roma tampil trengginas melawan Liverpool pada laga leg II semifinal Liga Champions yang dihelat di Stadio Olimpico dua musim silam. Sekalipun babak pertama berakhir dengan keunggulan 2-1 bagi Liverpool, mereka tak menyerah.
Di babak kedua, harapan untuk kembali menciptakan remontada muncul. Edin Dzeko mencetak gol di menit ke-52, dan Radja Nainggolan menciptakan 2 gol pada 5 menit akhir pertandingan.
Pada akhirnya, Liverpool takluk di pertandingan ini. Namun, Juergen Klopp tak ingin mempersoalkan hasil ini secara berlebihan. Toh, Liverpool lolos ke final Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Borussia Dortmund 1-2 Juventus, leg I Babak 16 Liga Champions 2014/15
Ekspresi Juergen Klopp setelah Borussia Dortmund tunduk dari Juventus di Liga Champions 2014/15. Foto: TOBIAS SCHWARZ / AFP
Musim 2014/15 merupakan downfall dari kisah manis Klopp di Dortmund. Kegagalan mempertahankan para pemain bintang menjadi sebabnya. Pada akhirnya, Dortmund finis di peringkat ke-7 Bundesliga dan cuma sampai babak 16 Liga Champions.
Adalah Juventus yang memupuskan harapan Die Schwarzgelben di Eropa. Kedua tim bertemu di babak 16 dan pertandingan perdana dihelat di Juventus Stadium. Pada akhirnya, sang tuan rumah bisa menyegel kemenangan 2-1.
Alur laga ini begitu sengit. Menit ke-13, Carlos Tevez sudah mencetak gol. Namun, sekitar lima menit berselang, Marco Reus menyamakan kedudukan. Kemudian Alvaro Morata membawa Juventus unggul di akhir babak pertama.
Para pemain Juventus merayakan kemenangan atas Borussia Dortmund di Liga Champions 2014/15. Foto: TOBIAS SCHWARZ / AFP
Sayangnya, daya juang tak dapat ditunjukkan Dortmund kala berlaku sebagai tuan rumah di pertandingan leg II. Marco Reus cs. malah tunduk 0-3 dari Juventus. Tevez membukukan brace, sementara Morata bikin satu gol.
ADVERTISEMENT
Borussia Dortmund 1-2 Napoli, Babak Grup Liga Champions 2013/14
Juergen Klopp ketika masih melatih Borussia Dortmund. Foto: TOBIAS SCHWARZ / AFP
Tak hanya tahun ini dan tahun lalu saja timnya Klopp takluk di tangan Napoli. Pada musim 2013/14, Dortmund juga keok dari tim berjuluk I Partonepei ini.
Sebenarnya, Dortmund sempat memberikan perlawanan. Meski Gonzalo Higuain berhasil menciptakan gol sundulan di menit ke-29. Namun, kartu merah yang didapatkan Roman Weidenfeller di akhir babak pertama membuat peruntungan Dortmund memburuk.
Di babak kedua, kemudi pertandingan mutlak milik Napoli. Lorenzo Insigne pun sukses mengeksekusi tendangan bebas pada menit ke-67. Lucunya, gol Dortmund di pertandingan ini juga muncul dari pemain Napoli.
Di akhir pertandingan, Marco Reus melancarkan umpan lambung. Sebenarnya, umpan ini sama sekali tak berbahaya. Akan tetapi, akibat kontrol bola yang buruk, Juan Camilo Zuniga malah membawa bola masuk ke dalam gawang Napoli.
ADVERTISEMENT
***
Meski catatan suramnya di Italia masih berlanjut, Klopp tampak tak begitu kecewa. Selepas pertandingan, eks pelatih FC Mainz ini sempat saling bertukar canda dengan Carlo Ancelotti.
Kata Ancelotti, sebagaimana dilansir Liverpool Echo, "Tenang saja. Timmu kalah di Kota Naples? Itu tandanya timmu bakal menjadi juara Liga Champions lagi tahun ini."
Well, akankah guyonan ini akan menjadi kenyataan? Masih terlalu jauh untuk membicarakan ini. Satu hal yang jelas, sekarang Klopp tahu bahwa dia selama ini benar: Liverpool masih perlu berjuang keras dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya.