Karena Nestapa Spurs adalah Bahagia City

30 Oktober 2018 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moussa Sissoko (kiri) lesu usai City mencetak gol ke gawang timnya, Spurs. (Foto: Action Images via Reuters/Paul Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Moussa Sissoko (kiri) lesu usai City mencetak gol ke gawang timnya, Spurs. (Foto: Action Images via Reuters/Paul Childs)
ADVERTISEMENT
Hidup ini menarik. Terkadang, yang menjadi akar duka satu pihak justru menjadi sumber kebahagiaan bagi pihak yang lain. Orang Jerman bilang itu schadenfraude. Inilah yang terjadi ketika Tottenham Hotspur bertemu Manchester City dalam laga pekan ke-10 Premier League di Stadion Wembley, Selasa (30/10/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Di laga itu, The Lilywhites tampil dengan banyak cela. Cela yang pada akhirnya berhasil dimanfaatkan City untuk menunjukkan keperkasaannya. Di akhir cerita, laga ini berakhir dengan kemenangan 1-0 bagi skuat Pep Guardiola.
Di balik hasil itu, kumparanBOLA merangkum ragam hal menarik perihal jalannya laga tersebut yang rasanya sayang jika diabaikan begitu saja. Silakan disimak.
Tidak Ada Pesta Tanpa Eriksen dan Alli
Melalui laga itu, Spurs tahu bagaimana rasanya tak bisa mencetak gol untuk pertama kalinya di Premier League musim ini. Tapi, bagaimana mau Spurs mau mencetak gol? Membikin dan memanfaatkan peluang saja Harry Kane dan kolega tak becus.
Di babak pertama, Spurs hanya melancarkan 2 tembakan. Hal yang sama terjadi juga pada babak kedua. Semua ini mungkin takkan terjadi andaikata manajer Mauricio Pochettino mampu meracik susunan kesebelasan dengan tepat.
ADVERTISEMENT
Gelandang pengatur tempo seperti Christian Eriksen dan Dele Alli justru harus memula laga ini dari bangku cadangan. Dalam formasi 4-2-3-1, trio gelandang serang Moussa Sissoko-Erik Lamela-Lucas Moura tak henti-hetinya membikin kesalahan.
Jika ditotal, ketiga pemain ini 4 kali kehilangan bola dalam laga tersebut. Selain itu, dari ketiga pemain itu, hanya Lamela yang sanggup melancarkan satu umpan kunci. Sissoko lebih suka melakukan umpan ke belakang ketika menerima bola, sementara Moura lebih suka melakukan cut-inside yang hasilnya selalu nihil.
Hal-hal ini membuat Kane tak banyak mendapatkan suplai bola dan dengan begitu, tak banyak yang bisa dilakukan striker Timnas Inggris itu. Di 15 menit akhir, Pochettino sadar akan kesalahannya dan memasukkan Alli dan Eriksen. Permainan Spurs membaik ketika keduanya tampil, tetapi skor 0-1 bagi Spurs tetap tak berubah hingga laga tuntas.
ADVERTISEMENT
Ringkihnya Pemain Belakang Spurs, Kecuali Sanchez
Seperti lini serang, pertahanan Spurs juga sama buruknya. Performa Toby Alderweireld tak buruk, tapi juga tak begitu spesial. Sementara, Kieran Tripper dan Ben Davies sama-sama berhasrat untuk menyerang, sehingga keteteran dalam tugasnya untuk menjaga pertahanan sebagai full-back kanan dan kiri.
Raheem Sterling (kiri) melindungi bola dari Kieran Tripper (kanan). (Foto: Action Images via Reuters/Paul Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Raheem Sterling (kiri) melindungi bola dari Kieran Tripper (kanan). (Foto: Action Images via Reuters/Paul Childs)
Inilah akar dari terciptanya gol City di menit ke-6. Setelah sukses mengecoh Tripper, winger kiri City, Raheem Sterling, melancarkan umpan kepada Riyad Mahrez, yang tampil sebagai winger kanan di laga ini. Karena lepas dari kawalan Davies, mudah saja bagi mantan pemain Leicester City itu untuk melancarkan tembakan berujung gol.
Untungnya, performa Davinson Sanchez tengah bagus-bagusnya. Mantan bek tengah Ajax Amsterdam ini selalu ada ketika Spurs diserang. Maka, jangan heran jika dia sukses melakukan 9 sapuan dan 2 tekel berhasil pada laga tersebut. Atas kegemilangan Sanchez, Spurs hanya takluk 0-1 pada laga ini.
ADVERTISEMENT
Notula Nirbobol City Berlanjut
Dengan kemenangan 1-0 itu, City kini mengakhiri enam laga Premier League terakhirnya tanpa kebobolan. Meskipun lini serang Spurs terbilang payah di laga ini, tangguhnya lini belakang The Citizens juga perlu diapresiasi.
Aymeric Laporte menunjukkan jika dia mulai ranum sebagai bek tengah andalan Pep Guardiola. Laporte melakukan 7 sapuan dan 3 intersep pada laga itu dan tidak ada pemain City yang melakukan aksi bertahan lebih banyak daripada dirinya. Selain itu, mantan bek Athletic Bilbao ini memiliki catatan 86% akurasi operan.
Pemain lain yang performanya menonjol adalah Fernandinho. Gelandang bertahan asal Brasil ini sekali lagi menunjukkan work-rate fantastisnya, yang membikin dia sanggup melakukan tugas bertahan juga menyerang. Tercatat, Fernandinho melaukan 5 tekel berhasil, 2 sapuan dan 4 intersep dan memiliki catatan 89% akurasi operan pada laga tersebut.
ADVERTISEMENT
Kemilau Sterling dan Mahrez yang Menutup Hari Buruk Aguero
Raheem Sterling tampil gemilang di laga Premier League ke-200-nya. Dan ini tak cuma menyoal assist-nya untuk Riyad Mahrez. Pergerakannya yang liar membuat Trippier keteteran sebagai full-back kanan, sehingga gelandang serang kanan, Moussa Sissoko, juga harus repot menjaga pertahanan Spurs.
Para pemain Manchester City rayakan gol Riyad Mahrez. (Foto: REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Manchester City rayakan gol Riyad Mahrez. (Foto: REUTERS/David Klein)
Jika pada akhirnya Sterling diadang dua pemain, Mahrez justru hanya harus berurusan dengan full-back kiri, Ben Davies. Sebab, Lucas Moura tak begitu apik dalam urusan bertahan. Performa apik kedua pemain inilah yang pada akhirnya menambal performa buruk Sergio Aguero, yang mati kutu karena agresivitas Davinson Sanchez.