Kartu Merah Lenglet dan Pertanyaan-pertanyaan Menyoal VAR

24 September 2018 8:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Clement Lenglet saat diperkenalkan sebagai pengawa anyar. Barcelona (Foto: Albert Gea/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Clement Lenglet saat diperkenalkan sebagai pengawa anyar. Barcelona (Foto: Albert Gea/Reuters)
ADVERTISEMENT
Clement Lenglet dianggap sebagai biang keladi kegagalan Barcelona memetik tripoin kala menjamu Girona dalam pekan kelima La Liga di Camp Nou, Senin (24/9/2018) pukul 01:40 WIB. Dalam laga yang berakhir dengan skor 2-2 itu, pria kelahiran Beauvais, Prancis, tersebut diganjar kartu merah usai tertangkap Video Assistant Referee (VAR) menyikut Pere Pons pada menit ke-35.
ADVERTISEMENT
Blaugrana mampu memegang kendali permainan sejak awal laga. Bahkan, pada menit ke-19, skuat asuhan Ernesto Valverde itu dapat membuka keunggulan lewat sepakan Lionel Messi di dalam kotak penalti. Surplus satu gol tak lantas membuat gelombang ancaman Barcelona menurun.
Itu terlihat dari penguasaan bola yang menyentuh 73,1% dan 5 upaya tembakan kala laga berumur 35 menit. Namun, saat Lenglet keluar dari arena pertandingan, situasi berubah. Alhasil, Girona mampu membalikkan keadaan setelah Cristhian Stuani mencatatkan nama di papan skor pada menit 45 dan 51.
Pelatih Barcelona, Valverde, mengatakan bahwa kartu merah yang didapatkan eks pemain Sevilla itu amat memengaruhi permainan Messi cs. Kendati demikian, Valverde menilai, wasit semestinya tak menghukum Lenglet dengan kartu merah.
ADVERTISEMENT
"Kartu merah (yang didapatkan Lenglet) mengubah situasi permainan dan kami tak beruntung pada akhir babak pertama. Keluarnya Lenglet mengubah banyak hal. Kami tak dapat (memetik tripoin). Saya tak melihat (kejadian itu) di televisi. Tentu saja, siku (Lenglet) tertangkap kamera mengenai dia (Pons)," ujar pelatih berusia 54 tahun itu dilansir ESPNFC.
"Saya kira, VAR bisa menegakkan keadilan, tetapi saya rasa ia tak layak dikartu merah. Aku tak berpikir bahwa itu tindakan yang agresif, tak sama sekali. Tapi, itu (memang) pelanggaran yang dilakukan oleh Pons," tambahnya.
Hal senada diungkapkan gelandang Barcelona, Sergio Busquets. Pria kelahiran Sabadell, Spanyol, itu mengakui bahwa sistem permainan Barcelona rusak akibat keluarnya Lenglet. Strategi dan taktik yang sudah disiapkan sebelum laga pun jadi tak berjalan mulus.
ADVERTISEMENT
Penggawa Tim Nasional Spanyol tersebut juga enggan menuding Lenglet sebagai faktor penyebab kegagalan Barcelona. Ia justru menyalahkan keputusan wasit dan mempertanyakan bagaimana VAR digunakan. Sebab, menurutnya, Lenglet tak punya niatan untuk mendaratkan siku di wajah Pons.
Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde. (Foto: Reuters/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde. (Foto: Reuters/Albert Gea)
"Mungkin ada kontak, Anda dapat melihat itu di dalam tayangan ulang. Tetapi, bola di tanah dan gerakan Clement adalah alami. Tak ada tindakan agresi, ia tak melakukan itu. Bahkan pemain Girona (Pons) meminta maaf karena dia melakukan pelanggaran. VAR harus digunakan dengan cara yang benar dan dengan kriteria yang konsisten," kata Busquets.
"Sebelum kartu merah (didapatkan Lenglet), semua berjalan dengan baik bagi kami. Setelah itu, dengan jumlah pemain yang lebih sedikit, laga berjalan lebih sulit, terlebih ketika kami ketinggalan. Kami mencari kemenangan, tetapi itu sulit dengan sepuluh pemain. Ini adalah laga yang berbeda. Jika tak ada yang keluar, kami bisa mencetak lebih banyak gol. Tapi, kami bermain dengan 10 pemain," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun gagal meraih poin penuh di kandang, tambahan satu poin sudah cukup bagi Barcelona untuk menutup pekan keenam La Liga sebagai pemimpin klasemen berbekal 13 poin. Mereka unggul selisih gol dari Real Madrid yang mengekor di peringkat kedua.