Kata Indra Sjafri soal Persiapan Timnas U-19 Sejauh Ini

24 Mei 2018 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO I.S.Y.M Indra Sjafri (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
CEO I.S.Y.M Indra Sjafri (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pada 25 April 2018 lalu, Indra Sjafri kembali ditunjuk oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk melatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19. Melalui Pelaksana Tugas Ketua Umum (Plt Ketum) PSSI, Joko Driyono, Indra diemban dua tugas membawa Garuda Nusantara berjaya di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Pertama, akan ada ajang Piala AFF U-18 pada 2 hingga 14 Juli 2018 yang berlokasi di Sidoardjo, Jawa Timur. Dengan status sebagai tuan rumah, federasi sepak bola Tanah Air itu menargetkan agar Timnas U-19 meraih juara.
Yang kedua, berselang tiga bulan setelahnya, skuat Timnas U-19 akan menjajal Piala Asia U-19 pada 18 Oktober hingga 4 November 2018. Tergabung di Grup A bersama Taiwan, Uni Emirat Arab dan Qatar, target besar kemudian dipatok PSSI agar Indonesia menjadi semifinalis dengan tujuan bisa berpartisipasi di Piala Dunia U-20 di Polandia 2019 mendatang.
Menjawab dua target yang diberikan PSSI, Indra tak ragu mengemban tugas yang nanti akan dikerjakannya. Mengawali dua pekerjaan itu, Indra beserta jajarannya kemudian menggelar pemusatan latihan nasional perdana sebagai persiapan. Berlokasi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta, sejak 19 hingga 27 Mei mendatang, ia menggembeleng anak asuhnya.
ADVERTISEMENT
kumparan turut hadir di lokasi pemusatan latihan. Dan di sela-sela kesibukannya, kami sempat berbincang perihal proses persiapan tim. Nah, berikut petikan obrolan kami:
Egy Maulana Vikri hadiri latihan Timnas U-19 (Foto: Resnu Dwi Andika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Egy Maulana Vikri hadiri latihan Timnas U-19 (Foto: Resnu Dwi Andika/kumparan)
kumparan (k): Bagaimana perasaannya kembali melatih Timnas U-19? Adakah yang berbeda dari sebelumnya?
Indra Sjafri (IS): Oh, nggak ada. Saya kembali ke Timnas U-19 untuk saya adalah tanggung jawab yang diberikan kembali kepada saya untuk mengemban amanah membentuk Tim Nasional U-19 dengan ajang yang, saya pikir, ajang yang sangat tinggi targetnya, lolos ke Piala Dunia.
(k): Setelah latihan beberapa hari, apa kekurangan dari pemain yang harus dibenahi?
(IS): Banyak, kalau bicara tim usia muda setiap hari ada kekurangan, ya. Kalau bicara Timnas muda, ya, adalah Timnas yang di situ dia belajar dari latihan dan belajar dari pertandingan-pertandingan.
ADVERTISEMENT
(k): Bagaimana membangun kedisiplinan dan chemistry di dalam tim?
(IS): Sama seperti yang saya jalani dulu dan tidak hanya di Tim Nasional (atau) di klub. Yang penting, kalau membangun tim harus punya aturan-aturan, regulasi bagaimana tim itu berjalan di dalam suatu kesatuan dan dengan disiplin dan satu komado.
Pemusatan Latihan Timnas U-19. (Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko)
zoom-in-whitePerbesar
Pemusatan Latihan Timnas U-19. (Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko)
(k): Apa tetap akan mempertahankan Pe-pe-pa?
(IS): Ya, setiap pelatih akan punya filosofi masing-masing. Tapi, sepak bola itu berkembang setiap saat dan (tentang) cara bermain (atau) model bermain itu tergantung ke stok pemain yang ada.
(k): Sekarang pemain sudah punya tim, apakah kelebihan dan kekurangannya dari hal itu?
(IS): Banyak kekurangan...banyak kekurangan. Tim Indonesia banyak kekurangan, makanya Indonesia harus banyak belajar di bidang sepak bola. Pembinaan harus teratur, pembinaan harus berproses, pembinaan harus konsisten, dan pembinaan harus berkomitmen.
ADVERTISEMENT
(k): Bagaimana melihat peluang di Piala AFF? Siapa lawan yang patut diwaspadai?
(IS): Semua lawan untuk Tim Nasional Indonesia perlu diwaspadai. Yang paling penting adalah bagaimana Tim Nasional dari tahun ke tahun harus lebih baik dari turnamen ke turnamen harus lebih baik.
(k): Apa optimistis bisa mengulang pencapaian 2013? Kebetulan tempatnya sama.
(IS): Ya, saya menerima suatu pekerjaan, tentu pekerjaan yang sanggup saya jalankan. (Atas) izin Allah semua akan bisa terjadi.
(k): Main di depan publik sendiri apa bisa jadi keuntungan atau malah beban?
(IS): Nggak ada, mau main di publik sendiri, mau main di luar kita nggak ada punya beban. Ya, kita hanya menjalankan, berusaha, berikhtiar, berdoa, dan bekerja keras bagaimana tim ini lebih baik. Kalau kita lebih baik dari orang, pasti kita menang.
ADVERTISEMENT