Kedewasaan Jakmania di Mata Gede Widiade

23 Desember 2018 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua The Jakmania Ferry Indrasjarief ikut konvoy bersama suporter The Jakmania di Jakarta. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua The Jakmania Ferry Indrasjarief ikut konvoy bersama suporter The Jakmania di Jakarta. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Periode Desember 2018 boleh jadi bulan menggembirakan bagi Persija Jakarta dan suporter militan mereka, Jakmania. Betapa tidak, di pengujung tahun ini, dua kali mereka merayakan pesta.
ADVERTISEMENT
Pertama, tentu merayakan keberhasilan 'Macan Kemayoran' menjuarai Liga 1 pada 9 Desember lalu. Kedua, pada Jumat (21/12) lalu, giliran Jakmania yang merayakan hari jadi mereka yang ke-21.
Sebuah pesta dirayakan di Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Sebagai perwakilan Persija, Direktur Utama Gede Widiade datang ke pesta tersebut. Sementara, Jakmania sendiri dikawal oleh sang ketua umum, Ferry Indra Sjarief.
Menginjak usai 21 tahun, eksistensi Jakmania menurut Gede patut diapresiasi. Mendirikan organisiasi yang terstruktur dan masif tak pelak memberikan dampak yang baik bagi kota kelahiran mereka, Jakarta.
''Dengan terstrukturnya sebuah organisasi seperti Jakmania ini akan sangat mudah bagi gubernur atau wali kota untuk menggerakkan kota sesuai kebutuhan,'' ujar Gede.
Memuji Jakmania memang tak ada salahnya. Sejak 2007 silam, mereka rela mengungsi dari Ibu Kota ke berbagai belahan Pulau Jawa untuk 'sekadar' menyaksikan laga home Persija. Mulai dari Solo, Yogyakarta, hingga Bekasi sudah mereka lakoni karena tak punya 'rumah' untuk mendukung Persija.
ADVERTISEMENT
Suasana pawai Persija bersama dengan para suporter, The Jakmania, di Jakarta. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pawai Persija bersama dengan para suporter, The Jakmania, di Jakarta. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Gede pun maklum bahwa 21 tahun bukan waktu yang sebentar membentuk kedewasaan Jakmania. Lagipula, menurut Gede, Jakmania tumbuh sesuai dengan kondisi kota.
''Saya pikir kedewasaan dari Jakmania tidak bisa dipaksakan. Mereka tumbuh karena keadaan dan mereka puas dengan keadaan. Jadi yang membuat mereka dewasa adalah struktur kota dan kebaikan di sekeliling mereka. Tanpa itu tidak akan mungkin,'' pungkas Gede.