Kekalahan dari Barcelona, Sinyal Berbenah untuk United

17 April 2019 8:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer. Foto: REUTERS/Andrew Yates
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer. Foto: REUTERS/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
Ashley Young kewalahan menjaga Lionel Messi. Sementara, kehadiran duo bek tengah Phil Jones dan Chris Smalling sama sekali tak meringankan beban David de Gea menjaga gawang sebesar itu. Kemudian Fred Rodrigues dan Scott McTominay beberapa kali membuka celah di lini tengah.
ADVERTISEMENT
Marcus Rashford dan Anthony Martial juga kesulitan mencetak gol setelah 10 menit awal yang meyakinkan. Sementara, Paul Pogba kesulitan membangun serangan, atau bahkan melepas tembakan yang dapat mengancam kiper Marc-Andre ter Stegen.
Ya, secara keseluruhan, Manchester United memang sangat kacau saat takluk 0-3 dari Barcelona di Camp Nou, Rabu (17/4/2019). Hasil ini membuat Barcelona menang 4-0 secara agregat di babak perempat final Liga Champions, sehingga La Blaugrana boleh melangkah ke babak selanjutnya.
Dari hasil minor ini, muncul beberapa notula suram untuk United. Pertama, kekalahan dalam dua leg ini merupakan yang terparah yang diderita United sepanjang sejarah keikutsertaan di kompetisi Eropa.
Kedua, kekalahan dari Barcelona ini merupakan yang kelima dari tujuh laga terakhir di seluruh kompetisi. Terakhir, perlu diingat bahwa ini merupakan kekalahan tandang keempat beruntun United. Tahun 1999 adalah kali terakhir United begini, dan Ole Gunnar Solskjaer ketika itu masih menjadi striker United.
ADVERTISEMENT
David de Gea kesal karena gawangnya dibobol Lionel Messi. Foto: REUTERS/Sergio Perez
Kini, Solskjaer telah melatih United dan situasi ini tentu saja membuatnya berada dalam tekanan. Apalagi, awal kisah Babyfaced Assassins di United begitu manis. Solskjaer datang ke Old Trafford pada Desember 2018, dan United sempat merasakan 11 laga tanpa kekalahan di seluruh kompetisi.
Bagi Solskjaer, rentetan hasil negatif ini merupakan pertanda bahwa United memiliki kualitas skuat yang buruk. Pelatih berkebangsaan Norwegia itu menuturkan bahwa dia perlu waktu menahun untuk memoles The Red Devils.
“Kami sudah menunjukkan upaya maksimal untuk sampai ke fase ini. Tetapi, rasanya perbedaan kedua tim ini begitu jelas. Terutama, dalam urusan menyerang. Harus saya akui, finishing mereka sungguh luar biasa,” ucap Solskjaer, sebagaimana dilansir Goal International.
ADVERTISEMENT
“Saya tahu bahwa masih ada yang harus kami lakukan. Saya sudah bilang dari dulu, nasib kami takkan berubah dalam satu malam. Dalam beberapa tahun terakhir, saya bermimpi membawa tim ini ke level setinggi Barcelona,” lanjut pelatih berusia 46 tahun itu.
Tentu, salah satu jalan yang ingin ditempuh Solskjaer ialah memperbaiki manuver transfer United. Solskjaer mengatakan bahwa United berencana mendatangkan maksimal dua pemain anyar pada bursa transfer musim panas 2019. Selain itu, Solskjaer menuturkan United juga akan meningkatkan kualitas pelatih.
“Kami harus membuat setiap individual di tim ini mengeluarkan potensi terbaiknya. Untuk mencapai itu, kami harus menciptakan lingkungan dengan etos kerja kelas dunia, karena saya tahu saya miliki banyak pemain yang berpotensi menjadi hebat,” tegasnya.
ADVERTISEMENT