Kekalahan Spurs Bukan karena Pencadangan Eriksen

26 Agustus 2019 7:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Tottenham Hotspur, Christian Eriksen, menerima instruksi dari pelatih Mauricio Pochettino. Foto: Matthew Childs/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Tottenham Hotspur, Christian Eriksen, menerima instruksi dari pelatih Mauricio Pochettino. Foto: Matthew Childs/Reuters
ADVERTISEMENT
Mauricio Pochettino menuai kritik terkait pemilihan susunan starter saat Tottenham Hotspur takluk 0-1 dari Newcastle United, Minggu (25/8/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Gara-garanya adalah ketidakhadiran Christian Eriksen di tim inti The Lilywhites. Harap maklum, gelandang Timnas Denmark ini memiliki peran vital di skuat Spurs musim lalu. Total 10 gol dan 17 assist ditorehkan Eriksen di lintas ajang.
Alih-alih memaksimalkan kemampuan Eriksen sebagai kreator peluang, Pochettino lebih memilih Erik Lamela untuk berdiri di belakang penyerang. Sementara untuk posisi sayap, ada Lucas Moura dan Son Heung-min.
Tanpa Eriksen, hasilnya buruk untuk penciptaan peluang Spurs. Hanya ada dua tembakan ke gawang yang dilepaskan Harry Kane dan kolega sepanjang pertandingan.
Pochettino sendiri tidak memungkiri bahwa Spurs kesulitan menembus pertahanan Newcastle yang menyertakan lima bek dalam laga ini. Namun, pelatih Argentina itu menolak jika keputusannya mencadangkan Eriksen dikaitkan dengan kekalahan Spurs.
ADVERTISEMENT
"Seperti penuturan saya sebelumnya, ketika tim mengalami kekalahan, pemain yang tak bermain seolah-olah merupakan sosok terbaik," tutur Pochettino, dikutip dari Sky Sports.
"Begini, dengan atau tanpa Eriksen, kami meraih banyak kemenangan dan kekalahan. Andai saja hasil hari ini adalah kemenangan 3-0, kita tidak akan membicarakan nama lain," ujarnya.
Kalau mau menduga-duga, pencadangan Eriksen bisa jadi tak lepas dari pasar transfer. Pemain 27 tahun itu memang sempat mengutarakan niatnya untuk mencoba peruntungan baru di klub besar lainnya.
Spurs pun bakal tertekan jika ada tim raksasa yang menawar Eriksen. Pasalnya, kontrak kedua belah pihak cuma berlangsung hingga Juni 2020. Dan, Eriksen belum meneken kesepakatan baru hingga saat ini.
Christian Eriksen di laga kontra Aston Villa. Foto: Reuters/Matthew Childs
Okelah bursa transfer khusus tim Inggris telah ditutup, sehingga Eriksen tak mungkin menyeberang ke rival di Premier League. Kendati begitu, klub-klub Eropa lainnya masih bisa melakukan aktivitas pembelian sampai 2 September 2019.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak bisa mencari alasan hanya karena jendela transfer masih dibuka. Hal itu tidak menentukan performa atau hasil hari ini," ucap Pochettino.
"Namun, kami memiliki keresahan di dalam tim ini lantaran faktor berbeda-beda. Saya tentu merasa lebih senang setelah pertandingan melawan Arsenal atau saat jendela transfer ditutup. Setidaknya, kami bisa mempertahankan komposisi ini sampai bursa transfer Januari," katanya.