news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kekhawatiran Jose Mourinho yang Memang Benar Adanya

19 Juli 2018 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mourinho kala memimpin latihan Manchester United. (Foto: AFP/Paul Ellis)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho kala memimpin latihan Manchester United. (Foto: AFP/Paul Ellis)
ADVERTISEMENT
Jose Mourinho merasa khawatir. Melihat beberapa pemainnya tampil begitu maksimal dan jauh di Piala Dunia 2018, ada semacam rasa kesal yang muncul dari dalam dirinya.
ADVERTISEMENT
Dilansir ESPN FC, Mourinho pun melepaskan kekhawatirannya ini kepada awak media di Amerika Serikat. Saat ini, Mou bersama skuat Manchester United tengah menjalani sesi pramusim di Los Angeles. Namun, alih-alih berisikan skuat lengkap, United kehilangan cukup banyak pemain di ajang pramusim ini.
"Saya merasa khawatir karena para pemain saya tidak berlatih bersama secara cukup. Lalu, kami (United) harus bertanding di Premier League dengan kondisi skuat yang kehilangan banyak pemain. Ini tak bisa dihindari dan pada akhirnya membuat saya harus memaksimalkan pemain yang ada," ujar Mou.
"Saya tidak khawatir jika kami bermain melawan Liverpool, Real Madrid, atau AC Milan di sini. Saya khawatir jika kami kalah dengan memalukan melawan mereka. Pramusim sekarang berlangsung begitu buruk. Satu hal positif yang bisa saya lihat adalah di pramusim sekarang, banyak pemain muda yang bisa berkesempatan ikut latihan bersama tim utama," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran Mou ini cukup beralasan. Beberapa pemain kunci dalam skuatnya, semisal Paul Pogba dan Romelu Lukaku, harus bermain lebih lama dalam ajang Piala Dunia 2018. Menit bermain lebih lama ini, meski menambah pengalaman sang pemain, pada akhirnya akan memberikan banyak efek negatif pada pemain. Efek ini akan terbawa saat pemain membela klub.
Apakah efek-efek negatif yang ditakutkan oleh Mourinho tersebut? Untuk melihatnya, mari kita membedah satu per satu dampak yang bisa diberikan, dengan mengambil sampel tim-tim yang berkompetisi di Premier League.
Kelelahan
Rasa lelah adalah efek paling kentara yang bisa terlihat dari para pemain yang tampil di ajang Piala Dunia 2018. Bermain dengan menit lebih banyak, disertai dengan intensitas ala fase gugur sebuah turnamen, memberikan pengaruh besar kepada fisik seorang pemain.
ADVERTISEMENT
Manchester United menjadi klub yang terpengaruh besar oleh ajang Piala Dunia 2018 ini. Dilansir The Telegraph, total pemain United mencatatkan menit bermain sebanyak 3.956 menit. Total menit ini merupakan yang terbanyak ketiga setelah Tottenham Hotspur dan Manchester City. Banyaknya menit main pemain United di Piala Dunia ini karena negara-negara asal dari para pemain United melaju jauh di Piala Dunia 2018.
Salah dua pemain United yang banyak tampil di ajang Piala Dunia 2018 adalah Paul Pogba (Timnas Prancis) dan Romelu Lukaku (Timnas Belgia). Pogba mencatatkan menit bermain sebanyak 539 menit, sedangkan Lukaku mencatatkan menit bermain sebanyak 476 menit. Seringnya kedua pemain ini bermain memberikan pengaruh besar terhadap kondisi fisik keduanya.
ADVERTISEMENT
Namun, dibandingkan United, Tottenham menjadi klub yang mencatatkan menit bermain lebih banyak. Total, semua pemain Tottenham mencatatkan menit bermain sebanyak 4.816 menit. Total 11 pemain mereka bermain di laga fase grup Piala Dunia 2018, dengan 9 pemain bermain di babak semifinal.
Dele Alli dan Harry Kane. (Foto: Christian Hartmann/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Dele Alli dan Harry Kane. (Foto: Christian Hartmann/Reuters)
Manchester City pun sama. Total menit bermain sebanyak 4.583 menit yang dicatatkan oleh para pemainnya, terbanyak oleh 4 penggawa Timnas Inggris, John Stones, Kyle Walker, Raheem Sterling, dan Fabian Delph, serta oleh 1 orang penggawa Timnas Belgia, Kevin De Bruyne yang sukses mengantarkan timnya ke semifinal.
Tim besar Premier League lain yang tidak terlalu terpengaruh oleh Piala Dunia 2018 adalah Arsenal. Dibandingkan tim lain, para pemain Arsenal hanya mencatatkan menit bermain sebanyak 1.820 menit saja di Piala Dunia. Beberapa pemain yang mereka miliki, seperti Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang, tidak tampil di Piala Dunia. Mesut Oezil saja hanya main sampai fase grup.
ADVERTISEMENT
Menilik menit bermain yang banyak ini, jangan heran jika di minggu-minggu awal Premier League nanti, para pemain bintang Premier League belum akan bermain di timnya masing-masing. Karena mereka, lazimnya, mendapat jatah libur tambahan dari klub.
Kolektivitas Tim
Para pemain yang bermain di ajang Piala Dunia 2018 akan mendapat jatah libur tambahan dari klub. Jatah libur ini diberikan karena saat para pemain lain menjalani masa libur, pemain-pemain yang tampil di Piala Dunia 2018 masih berjibaku di atas lapangan. Jika tidak diberi libur tambahan, kelelahan pemain akan terakumulasi.
Untuk mencegah akumulasi kelelahan tersebut, para pemain pun diberikan jatah libur tambahan, biasanya selama tiga minggu. Awal libur itu diberikan sejalan dengan gugurnya tim tersebut di ajang Piala Dunia 2018. Waktu libur inilah yang kerap bertabrakan dengan waktu pramusim klub, dan hal ini juga yang dikesalkan sekaligus dikhawatirkan oleh Mourinho.
ADVERTISEMENT
Memulai pramusim dengan pemain yang tidak lengkap, hal tersebut akan berpengaruh terhadap kolektivitas tim. Saat para pemain yang ikut pramusim sudah paham materi dan keinginan dari sang manajer, pemain yang baru datang perlu adaptasi lagi.
Menjadi semakin rumit ketika sebuah Timnas melaju semakin jauh di ajang Piala Dunia, maka waktu libur akan semakin tergeser dan bertabrakan dengan jadwal pramusim klub. Tidak hanya jadwal pramusim, bahkan acap bertabrakan dengan jadwal awal kompetisi liga.
Selebrasi Paul Labile Pogba usai mencetak gol ke gawang Kroasia. (Foto: Reuters/Christian Hartmann)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Paul Labile Pogba usai mencetak gol ke gawang Kroasia. (Foto: Reuters/Christian Hartmann)
Melihat hal ini, maka kekhawatiran Mourinho jadi memiliki alasan yang kuat. Memulai pramusim dengan pemain yang tidak lengkap akan berpengaruh terhadap penerapan skema dan gaya main yang akan diterapkan sebuah klub dalam satu musim. Sama seperti Mourinho, Mauricio Pochettino juga mungkin mengkhawatirkan hal yang serupa.
ADVERTISEMENT
Efek Psikologis
Menyoal efek psikologis ini, sebenarnya tergantung dari prestasi sebuah tim di ajang Piala Dunia serta bagaimana caranya sang pemain mengatasi efek psikologis negatif yang dihadirkan. Paul Pogba dan N'Golo Kante mungkin kelelahan, tapi mereka berada dalam efek psikologis yang bagus setelah Prancis meraih trofi Piala Dunia 2018.
Contoh dari efek psikologis negatif yang bisa diambil adalah kasus Steven Gerrard. Pada musim 2013/2014, Gerrard tampil luar biasa bersama Liverpool dan sukses mengantarkan tim yang kala itu diasuh Brendan Rodgers menjadi tim yang menakutkan di ajang Premier League. Sayang gelar Premier League lepas setelah mereka kalah dari Chelsea di pekan 36, serta bermain imbang dengan Crystal Palace sepekan setelahnya.
Meski gagal mengantar Liverpool juara dunia, penampilan Gerrard dianggap ciamik pada musim tersebut. Hal tersebut membuatnya mendapatkan tempat di skuat Timnas Inggris untuk ajang Piala Dunia 2014. Di sinilah petaka itu dimulai, melibatkan dirinya dengan rekan setimnya kala itu di Liverpool sekaligus pemain Timnas Uruguay, Luis Suarez.
ADVERTISEMENT
Pada kejadian gol kedua yang dicetak oleh Suarez, Gerrard ikut ambil bagian dalam kejadian tersebut. Bola panjang dari Fernando Muslera ditanduk oleh Gerrard. Alih-alih mengarah ke depan, tandukannya itu malah mengarah ke belakang dan bola yang mengarah ke belakang itu sukses dimanfaatkan oleh Suarez untuk membobol gawang Inggris kala itu. Skor yang awalnya imbang berubah menjadi 2-1. Uruguay menang.
Kejadian ini berbekas di dalam ingatan Gerrard. Setelah gagal mengantar Liverpool juara, dia juga gagal mengantar Liverpool tampil apik di ajang Piala Dunia 2014. Hal ini berefek pada penampilan Gerrard di musim 2014/2015. Di musim tersebut, dia tidak tampil sebaik musim sebelumnya, dengan puncak penampilannya adalah momen '38 detik' laga Liverpool lawan Manchester United, 22 Maret 2015.
ADVERTISEMENT
Ada efek psikologis yang hadir di kepala Gerrard saat itu. Efek psikologis yang berbekas dan sampai membuatnya harus meninggalkan Liverpool di akhir musim.
***
Bicara soal efek dari Piala Dunia 2018 kepada para pemain yang berlaga di klub, hal tersebut adalah hal yang tak terhindarkan. Baik secara fisik maupun psikis, akan ada efek yang terbawa dari penampilan habis-habisan para pemain untuk negaranya di ajang Piala Dunia 2018. Cedera, rasa lelah, psikologis yang turun, adalah bekas-bekas yang harus dihilangkan seiring dengan berjalannya liga.
Dengan segala efek yang ada ini, sudah sewajarnya Jose Mourinho merasa khawatir. Tapi, khawatir berlebihan pun tidak akan menghadirkan solusi. Dia harus memanfaatkan pemain yang ada, sembari berharap ketika para pemain yang tampil di Piala Dunia 2018 datang, kolektivitas tim akan terbangun dengan sendirinya.
ADVERTISEMENT