Keluar dari Lubang Jarum, Argentina Lolos ke 16 Besar

27 Juni 2018 2:58 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Argentina merayakan gol Messi. (Foto: REUTERS/Sergio Perez)
zoom-in-whitePerbesar
Argentina merayakan gol Messi. (Foto: REUTERS/Sergio Perez)
ADVERTISEMENT
Perjalanan Argentina di Piala Dunia 2018 berjalan dramatis. Laga melawan Nigeria, pada Rabu (27/6/2018) di Saint Petersburg Stadium, berakhir dengan kemenangan 2-1 berkat gol Lionel Messi pada menit 14 dan Marcos Rojo pada menit 87.
ADVERTISEMENT
Argentina kembali membuat perubahan dalam skema permainan mereka. Kali ini, Jorge Sampaoli menerapkan formasi 4-4-2 berlian dengan memasang Messi dan Gonzalo Higuain sebagai duet penyerang. Sementara untuk lini tengah, duet Ever Banega dan Javier Mascherano menjadi pilihannya.
Di kubu lawan, pelatih Gernot Rohr menunjukkan bahwa Nigeria tak gentar dengan memasang formasi 3-5-2. Penyerang andalan mereka, Ahmed Musa, masih jadi pilihan di depan bersama Kelechi Iheanacho.
Argentina langsung tancap gas sejak wasit meniupkan peluit tanda dimulai pertandingan. Dengan mengandalkan Banega sebagai pengatur serangan, Argentina mencoba untuk menyisir pertahanan Nigeria dari berbagai sisi. Namun, usaha mereka hanya menghasilkan satu percobaan tak mengarah gawang.
Lepas 10 menit, barisan pertahanan Argentina sempat kehilangan konsentrasi. Beruntung, Iheanacho terlalu lama mengambil keputusan sehingga bola bisa kembali direbut. Setelah insiden blunder ini, Argentina kembali membangun serangan yang akhirnya berbuah gol di menit 14.
ADVERTISEMENT
Sosok pemecah kebuntuan ini adalah sang bintang, Lionel Messi. Berawal dari umpan terobosan Banega, La Pulga bisa menerima bola dan melewati satu bek Nigeria, sebelum akhirnya melepaskan sepakan kaki kanan yang tak bisa ditahan kiper Francis Uzoho.
Setelah gol pertama, kebanyakan serangan tak benar-benar mematikan, termasuk serangan dari skema open play. Satu-satunya yang paling berbahaya muncul pada menit 33. Argentina bisa saja menggandakan keunggulan seandainya tendangan bebas Messi tidak membentur tiang gawang.
Nigeria sendiri rupanya tak mampu menembus pertahanan Argentina yang mulai lugas dalam mengambil keputusan dan tak banyak memainkan bola di daerah pertahanan sendiri. Alhasil, Nigeria masuk ruang ganti berbekal satu percobaan mengarah gawang lewat sundulan Leon Balogun yang bisa ditangkap Franco Armani.
ADVERTISEMENT
Moses rayakan gol ke gawang Argentina (Foto: REUTERS/Toru Hanai)
zoom-in-whitePerbesar
Moses rayakan gol ke gawang Argentina (Foto: REUTERS/Toru Hanai)
Memasuki babak kedua, Nigeria jadi lebih agresif dan terus menekan hingga akhirnya mendapatkan sepak pojok di menit 49. Dalam skema bola mati ini, Nigeria memang tidak mendapatkan gol. Tetapi, mereka mendapat penalti usai Mascherano dianggap melanggar Leon Balogun di kotak terlarang. Wasit pun tak ragu menunjuk titik putih dan mengangkat kartu kuning buat Mascherano.
Victor Moses yang menjadi algojo tepat di menit ke-51. Tanpa kesulitan berarti, ia menaklukkan Armani yang menjatuhkan badannya ke arah berlawanan dari arah tembakan Moses.
Argentina yang tersentak mencoba untuk bermain lebih ofensif. Tapi, bukannya membaik, kualitas serangan mereka justru menurun dengan semakin seringnya mereka melakukan kesalahan-kesalahan operan yang membikin aliran bola tak berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
Di tengah kebuntuan Argentina, Nigeria justru lebih nyaman melancarkan serangan. Bahkan, di menit 74 sempat terjadi kontroversi ketika para pemain Nigeria melancarkan protes karena menganggap Marcos Rojo melakukan handball di kotak terlarang saat coba memotong umpan silang. Wasit Cuneyt Cakir sempat melihat tayangan ulang VAR, tapi tidak ada keputusan penalti yang diberikan.
Di sisa 15 menit pertandingan, Argentina memasukkan Maximiliano Meza dan Sergio Aguero untuk menambah daya gedor. Tak butuh waktu lama, umpan silang Gabriel Mercado bisa dikonversi menjadi gol oleh Marcos Rojo pada menit 87.
Setelahnya, tak ada gol yang tercipta di sisa laga. Kemenangan 2-1 ini menjadi penanda bahwa Argentina berhasil menyegel satu tempat di babak 16 besar bersama Kroasia yang menjadi pemuncak Grup D.
ADVERTISEMENT