Keluarga yang Terancam di Balik Kemarahan Kapten Timnas Turki

2 Juni 2018 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cenk Tosun menunjuk suporter. (Foto: REUTERS / Denis Balibouse)
zoom-in-whitePerbesar
Cenk Tosun menunjuk suporter. (Foto: REUTERS / Denis Balibouse)
ADVERTISEMENT
Ketika salah seorang anggota keluarga Anda diserang oleh orang yang tak dikenal, apa reaksi Anda? Lazimnya, reaksi seperti Cenk Tosun inilah yang akan muncul ke permukaan.
ADVERTISEMENT
Tim Nasional (Timnas) Turki menghadapi Timnas Tunisia dalam sebuah laga persahabatan yang dihelat di Stade de Geneve, Sabtu (2/6/2018) dini hari WIB. Laga itu sendiri berlangsung cukup seru dan berakhir dengan skor 2-2. Saling mengejar skor terjadi sepanjang laga.
Cenk Tosun membawa Turki iunggul pada menit ke-54 lewat sepakan penalti, sebelum Anice Badri dari Tunisia sukses menyamakan kedudukan dua menit berselang. Tunisia berbalik unggul lewat Ferjani Sassi pada menit ke-79, kemudian skor kembali imbang berkat gol Caglar Soyuncu menjelang laga rampung.
Keseruan laga tidak hanya berhenti di situ saja. Selain soal kejar-mengejar skor, laga menjadi sedikit panas setelah Tunisia menyamakan kedudukan pada menit ke-56. Insiden ini melibatkan suporter Turki dengan keluarga dari Tosun yang sengaja datang berkunjung ke Swiss untuk menyaksikan Turki berlaga.
ADVERTISEMENT
Dilansir oleh Goal, suporter Turki pada saat itu melempar kembang api ke arah lapangan. Sialnya, kembang api juga menyasar tribune lain, termasuk area yang ditempati keluarga Tosun. Sang ayah terlibat keributan dan Tosun melihatnya.
Tosun langsung menghampiri tribune tempat keluarganya. Disisipi oleh amarah yang meluap, Tosun menunjuk-nunjuk ke arah suporter yang melempar kembang api tersebut. Lebih ekstrem lagi, Tosun menunjukkan gesture memotong leher.
Kemudian, rekan-rekan setim Tosun berusaha meredam amarah pemain yang sekarang membela Everton tersebut. Namun, Tosun tampaknya sudah telanjur marah, sehingga tetap menunjuk-nunjuk suporter pelempar cerawat.
Amarah dari Tosun baru mereda setelah laga. Dia menyadari bahwa dirinya adalah kapten Timnas Turki sehingga tindakannya salah. Dia pun meminta maaf atas emosinya yang meluap-luap.
ADVERTISEMENT
"Ketika memalingkan kepala, saya lihat ayah terlibat keributan dengan orang lain. Saya memang tidak tahu kejadian sebenarnya seperti apa, tetapi di situ, saya melihat keluarga saya diancam," ujar Tosun seusai laga, seperti dilansir oleh ESPN FC.
"Menurut saya, karakter tetaplah yang utama daripada emosi semata. Saya akui gesture saya kurang baik. Saya minta maaf dan menjamin hal yang sama tidak akan terulang kembali," tambahnya.
Buntut dari emosi Tosun ini adalah kartu merah dari wasit. Praktis Tosun tidak akan membela Turki dalam laga persahabatan melawan Rusia, Selasa (5/6/2018) malam WIB.
Apa yang dilakukan Tosun memang merugikan tim. Namun, ini juga merupakan cerminan bahwa pemain yang lahir di Jerman ini begitu mencintai keluarga.
ADVERTISEMENT