Keluh Kesah Pochettino soal Jadwal Spurs Jelang Lawan Dortmund

5 Maret 2019 15:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mauricio Pochettino di laga melawan Manchester United. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
zoom-in-whitePerbesar
Mauricio Pochettino di laga melawan Manchester United. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, mengeluhkan jadwal padat yang menyebabkan timnya tak dapat bersiap dengan cukup jelang laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Borussia Dortmund, Rabu (6/3/2019) dini hari. Menurut pria asal Argentina ini, waktu istirahat dan persiapan akan memiliki dampak yang besar pada hasil pertandingan nanti.
ADVERTISEMENT
Pochettino memiliki alasannya sendiri untuk mencak-mencak. Pasalnya, Dortmund memang memiliki waktu istirahat lebih ketimbang timnya. Dortmund diberi izin untuk bermain melawan Augsburg di hari Jumat (1/3/2019) malam waktu Jerman.
Di satu sisi, Spurs baru bertanding di hari Sabtu (2/3/2019) waktu London. Itu pun mereka mesti menghadapi pertandingan berat melawan rival terbesarnya, Arsenal. Kendati Spurs berhasil menahan imbang Arsenal dengan skor 1-1, pertandingan itu tentu tak berjalan mudah bagi skuat asuhan Pochettino.
Dari situ, Pochettino berpendapat bahwa selisih waktu istirahat yang didapatkan oleh timnya dan Dortmund memiliki efek yang besar dan seharusnya tak terjadi.
“Mustahil di pertandingan sebesar babak 16 besar Liga Champions, satu tim mendapatkan waktu istirahat 24 jam lebih banyak ketimbang lawannya. Dampaknya akan besar. Saya tak mengerti mengapa kami dan mereka tidak berada di dalam situasi yang sama. Tidak sama tentunya mendapatkan waktu bersiap 24 jam lebih banyak. Kami tak bisa bekerja di tempat latihan. Ini tak adil bagi para pemain dan tim yang berada di situasi yang tak menguntungkan seperti ini,” rengek Pochettino dilansir Guardian.
Duel Tottenham Hotspur vs Borussia Dortmund di Wembley. Foto: Matthew Childs/Reuters
Pochettino tidak mengalamatkan kegeramannya terhadap Dortmund, Bundesliga, atau UEFA. Premier League dan Football Association (FA) Inggris-lah yang kena semprot pelatih berusia 47 tahun ini. Menurutnya, Premier League dan FA tak cukup sensitif melihat situasi yang dihadapi Spurs.
ADVERTISEMENT
“Kami butuh bantuan FA, kami butuh bantuan Premier League. Kenyataannya, mereka memang harus lebih sensitif melihat situasi seperti yang kami hadapi. Situasi kami sudah sulit dan kini menjadi semakin berat. Lihat apa yang terjadi pada Rennes di Liga Europa. Mereka (Asosiasi Sepak Bola Prancis & Ligue 1) membatalkan pertandingan Rennes di akhir pekan demi memberikan tim tersebut waktu untuk menghadapi Arsenal," ucap Pochettino.
“Asosiasi sepak bola lain yang berada di Eropa jauh lebih sensitif. Keadaan mesti diubah apabila klub Inggris ingin berjaya di kompetisi level Eropa.”
Son Heung-min merayakan gol Tottenham Hotspur ke gawang Borussia Dortmund. Foto: Matthew Childs/Reuters
Situasi ini juga membuat Pochettino lebih waspada. Kemenangan 3-0 Spurs di leg pertama semestinya membuat mereka cukup nyaman. Namun, Pochettino beranggapan bahwa kemenangan dengan margin tiga gol tersebut tak ada artinya di pertandingan leg kedua yang akan datang. Mantan pelatih Espanyol tersebut ingin anak asuhnya tidak terlena pada hasil yang mereka dapatkan di leg pertama.
ADVERTISEMENT
“Kami harus bermain seperti biasanya, mencoba untuk menang. Penting bagi kami untuk tetap agresif dan bermain dengan tempo yang tinggi. Dortmund akan bermain agresif dan kami mesti mengimbangi mereka," tegasnya.
“Keunggulan 3-0 yang kami dapatkan di leg pertama tidak penting lagi sekarang. Kami tak dapat berpikir kami akan melaju begitu saja dengan mudah. Apabila kami berpikir seperti itu, kami akan mendapat masalah besar,” tutup Pochettino.