Kemarahan Allegri, ketika Sepak Bola Italia Sekarang Cuma soal Taktik

29 April 2018 9:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Allegri memberikan instruksi. (Foto: Reuters / Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Allegri memberikan instruksi. (Foto: Reuters / Alberto Lingria)
ADVERTISEMENT
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, marah. Dia merasa bahwa sepak bola Italia sekarang ini hanya bicara soal taktik. Tak ada penghargaan khusus untuk individu yang memang punya kemampuan menonjol.
ADVERTISEMENT
Salah satu laga pekan ke-35 Serie A musim 2017/18 menghadirkan sebuah hasil penting. Bertempat di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (29/4/2018) dini hari WIB, Inter Milan bersua Juventus. Laga sendiri dimenangi oleh Juventus lewat sebuah pertandingan sengit yang berakhir dengan skor 3-2.
Tensi pertandingan memang berjalan panas. Inter sempat tertinggal lebih awal lewat gol dari Douglas Costa di babak pertama. Di babak kedua, mereka sempat berbalik unggul 2-1, sebelum akhirnya gol Juan Cuadrado dan Gonzalo Higuain mengantarkan Juventus pada sebuah comeback mengesankan. Selain lima gol, delapan kartu pun melayang dari saku wasit Daniele Orsato, termasuk satu kartu merah untuk Matias Vecino.
Tidak hanya tensi pertandingan yang panas, tensi dalam jumpa pers juga berlangsung tidak kalah seru, khususnya bagi Allegri. Awalnya, semua baik-baik saja. Allegri bahkan mengutarakan alasan di balik kemenangan timnya, bahwa semua ini karena para pemainnya mampu menekan balik Inter ketika tertinggal.
ADVERTISEMENT
"Di babak pertama kami bermain baik dan agresif. Namun, kami tertidur ketika jeda sehingga mereka mengejar. Kami banyak melepas umpan silang, padahal seharusnya kami banyak bermain umpan-umpan pendek di area sepertiga akhir agar para pemain Inter kelelahan," ujar Allegri dilansir Football Italia.
"Inter memang bermain baik, tapi akhirnya mereka juga kelelahan sendiri. Di situlah kami mengambil untung. Kemenangan ini menjadi pijakan kami untuk meraih Scudetto di akhir musim, meski memang sisa laga yang ada juga cukup sulit untuk dijalani," tambahnya.
Namun, situasi jumpa pers mulai sedikit memanas kala ada seorang wartawan yang menanyakan perihal soal dominasi Juventus pada laga ini, setelah hasil imbang lawan Crotone dan kekalahan atas Napoli. Semakin panas setelah ada wartawan yang menanyakan soal Juventus yang tak memiliki rencana permainan yang matang.
ADVERTISEMENT
"Kami bermain buruk pekan lalu (lawan Napoli) dan ketika melawan Crotone. Tapi tidak mudah memenangi semua laga, kecuali jika Anda berhadap di akhir laga kami mendapatkan 170 poin. Sepak bola sekarang ini terlalu banyak bicara soal taktik dan teori. Anda sudah merusak permainan ini," ujar Allegri sedikit kesal.
"Lalu, apakah Anda berpikir bahwa rataan tekel, rataan umpan, dan rataan usaha dribel membawa tim pada kemenangan? Kalau begitu, mari banyak bicara soal taktik dan mari kita bilang Lionel Messi tak ada apa-apanya! Begitu juga Cristiano Ronaldo dan (Gonzalo) Higuain."
"Anda ini tidak melihat kemampuan individu pemain, tapi hanya melihat sistem permainan saja. Inilah yang melukai sepak bola Italia sekarang ini! Organisasi pertahanan memang penting, tapi tim juara, beserta para pemain di dalamnya yang punya kemampuan individual, layak dipuji juga," ujar Allegri dengan sedikit marah-marah.
ADVERTISEMENT
Memang ucapan Allegri ini cukup beralasan. Dalam beberapa kesempatan, Juventus merasakan kekalahan karena kemampuan individual dari seorang pemain, termasuk saat disingkirkan Real Madrid di Liga Champions. Lalu, tak jarang pula mereka lepas dari situasi buntu dalam sebuah pertandingan berkat kemampuan individu pemain juga, seperti saat menang 1-0 atas Lazio.
Maka, seperti yang sudah diucapkan oleh Allegri, tak ada salahnya menghargai kemampuan individual dan tidak semata menilai hasil sebuah pertandingan dari taktik dan sistemnya saja.