Kemenpora soal Piala Dunia 2034: Silakan PSSI Komunikasi dengan Kami

24 Juni 2019 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi, turut mendukung Timnas U-22 Indonesia pada Pertandingan Final Piala AFF U-22 2019 antara Indonesia vs Thailand di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Jumat (22/2). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi, turut mendukung Timnas U-22 Indonesia pada Pertandingan Final Piala AFF U-22 2019 antara Indonesia vs Thailand di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Jumat (22/2). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Piala Dunia 2034 memang masih 15 tahun lagi, tetapi usulan untuk menjadi tuan rumah penyelenggara sudah mengemuka. Teraktual, wacana kesiapan negara-negara ASEAN muncul lewat pertemuan para pemimpin negara di Bangkok, Minggu (24/6).
ADVERTISEMENT
Di momen itu, Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, mengumumkan bahwa negara-negara Asia Tenggara bakal mengajukan diri untuk bursa tuan rumah Piala Dunia 2034.
Kabar baik ini akhirnya sampai ke Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S. Dewa Broto. Menurut dia, pihaknya sudah menyampaikan informasi ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
''Secara lisan sudah ada komunikasi antara saya dengan Sekjen (PSSI, Ratu Tisha Destria, red). Tetapi tentu alangkah baiknya PSSI berkomunikasi dengan Pak Menteri (Imam Nahrawi)," kata Gatot ketika ditemui di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/6).
Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto. Foto: Jafrianto/kumparan
"Kemenpora tentu butuh laporan resmi dari PSSI karena ujung-ujungnya, enggak mungkin enggak kerja sama dan koordinasi sama pemerintah, ya,'' ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jika ditarik mundur, sebenarnya ini bukan pertama kali Indonesia ingin mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia. Beberapa tahun silam, Indonesia juga pernah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 tetapi terhenti karena terkendala persyaratan yang diminta FIFA.
Selepas itu, Indonesia mendapatkan bekal bagus via penyelenggaraan event olahraga di level internasional. Ada Asian Games di Jakarta dan Palembang pada 2018 lalu, kemudian Mandalika, Lombok, bakal menggelar salah satu seri MotoGP pada 2021.
Nah, Gatot menilai kesuksesan menggaet dua event tersebut tak lepas dari persiapan matang. Sehingga, hal serupa menjadi tuntutan Kemenpora terhadap PSSI dalam proses pengajuan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
''Kami ingin PSSI menyampaikan road map menuju Piala Dunia 2034 seperti apa, kemudian kendalanya apa, lalu potensinya seperti apa, dan 'kan mesti bidding, ya. Kami meminta jangan seperti bidding seperti di Qatar dulu, ya.'' kata Gatot,
ADVERTISEMENT
''Isu Piala Dunia 2034 itu bukan isu baru karena 2016 silam saya pernah ditawari oleh Menpora Malaysia lalu tenggelam dan muncul lagi. Tetapi prinsip pemerintah akan dukung PSSI sejauh itu ada laporan yang komprehensif,'' ucapnya.