Kenangan Solari tentang Golnya di Stadion Olimpico

27 November 2018 4:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santiago Solari (kanan) dan Zinedine Zidane (kiri) ketika masih aktif memperkuat Real Madrid. (Foto: HO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Santiago Solari (kanan) dan Zinedine Zidane (kiri) ketika masih aktif memperkuat Real Madrid. (Foto: HO / AFP)
ADVERTISEMENT
Terpatri kenangan manis Santiago Solari di Stadion Olimpico, Roma. Memori itulah yang mungkin akan menginspirasi sang juru taktik ketika Real Madrid melawan sang tuan rumah, AS Roma, Rabu (28/11/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Tepatnya pada 21 Februari 2001, Solari masuk dalam susunan starter Madrid yang mentas pada laga babak grup kedua Liga Champions di stadion serupa. Lawannya yakni rival sekota Roma, Lazio.
Menit ke-32, bola terobosan dikirimkan Claude Makalele ke sisi kiri yang menjadi daerah operas Solari. Dia berlari meninggalkan dua bek Lazio sebelum melepaskan tembakan lob yang membuat kiper Angelo Peruzzi tak berdaya. Berkat gol tersebut, Madrid meraih hasil imbang 2-2.
Raihan satu poin sudah memuaskan Madrid. Karena dengan begitu, mereka sudah mengoleksi 10 angka dari empat pertandingan dan berhak melangkah ke perempat final Liga Champions.
"Saya masih ingat bagaimana gol ke gawang Lazio di stadion ini. Begitu juga kenangan tiga tahun membela Inter Milan. Terasa kenikmatan menjalani beberapa laga melawan Roma di mana ada Francesco Totti dan pemain hebat lainnya. Kini, kami semua sudah tua," ucap Solari yang kini menginjak usia 42 tahun, sebagaimana dilansir oleh Marca.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa sebab Solari menyinggung Roma. Kali ini, dia bukan membawa Madrid untuk menghadapi Lazio, melainkan Roma. Namun, situasinya sama seperti 17 tahun lalu. Madrid akan melakoni laga yang sangat menentukan kelolosan mereka ke fase gugur.
Solari saat memimpin Madrid di sebuah laga. (Foto: REUTERS/David W Cerny)
zoom-in-whitePerbesar
Solari saat memimpin Madrid di sebuah laga. (Foto: REUTERS/David W Cerny)
Sementara ini, Madrid masih memuncaki klasemen Grup B dengan raihan 10 angka dari 4 pertandingan. Roma mengoleksi poin serupa, tetapi kalah head-to-head dan selisih gol. Itu artinya, Sergio Ramos dan kolega bisa mengunci tiket ke babak 16 besar dengan mengalahkan Roma.
Misi tersebut terlihat tidak mudah buat Madrid karena moral mereka tengah jatuh setelah kekalahan 0-3 dari Eibar pada laga terakhir di La Liga, Sabtu (24/11). Hasil tersebut sekaligus mencoreng rapor Solari yang selalu meraih kemenangan dalam 4 laga pertamanya sebagai pelatih Madrid.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, Solari tetap mengusung optimisme. Bagi dia, kekalahan di kandang Eibar sekadar masa lalu dan sekarang adalah saatnya mencari pelipur lara di ajang berbeda.
"Kami selalu bangkit setiap kali terjatuh. Itulah alasan kami menjadi klub paling sukses di dunia. Untuk itu, kami perlu melakukan seperti yang biasa dilakukan skuat di turnamen ini," ucap Solari.