Kenapa Solskjaer Tidak Ganti Pemain Lebih Cepat Saat Melawan Wolves?

20 Agustus 2019 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ole Gunnar Solskjaer dan Paul Pogba selepas laga United vs Wolves. Foto: REUTERS/Andrew Yates
zoom-in-whitePerbesar
Ole Gunnar Solskjaer dan Paul Pogba selepas laga United vs Wolves. Foto: REUTERS/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
Keputusan Ole Gunnar Solskjaer baru mengganti beberapa pemain Manchester United pada 10 menit akhir dalam pertandingan melawan Wolverhampton Wanderers, Selasa (20/8/2019), menuai kritik. Manajer berkebangsaan Norwegia ini dianggap lamban bereaksi terhadap situasi yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Nuno Espirito Santo. Sadar timnya sempat kesulitan dalam melancarkan serangan, manajer Wolves itu mengganti Matt Doherty dengan Adama Traore pada menit ke-47. Enam menit berselang, Traore membantu Wolves mendapatkan tendangan bebas.
Tak lama setelah tendangan bebas dilancarkan, Joao Moutinho melepas umpan kepada Ruben Neves. Pada akhirnya, Neves bisa mencetak gol tembakan jarak jauh. Setelah gol tersebut, United sempat memiliki kans untuk kembali unggul 2-1. Sayang, eksekusi penalti Paul Pogba di menit ke-67 sukses diantisipasi Rui Patricio.
Namun, baru pada menit ke-81 Solskjaer memutuskan untuk mengganti Jesse Lingard dengan Juan Mata. Satu menit sebelum laga tuntas, Mason Greenwood masuk dan Daniel James keluar, sementara Marcus Rashford digantikan Andreas Pereira. Dengan sisa waktu yang sedikit, impak pergantian ini pun tak begitu terasa.
ADVERTISEMENT
"Good job, son. Good job." Solskjaer memberi selamat kepada Rashford. Foto: Phil Noble/Reuters
Meski begitu, Solskjaer memiliki dasar di balik keputusannya ini.
"Saya merasa kami kesulitan di 15 menit awal babak kedua. Kami terpaksa mengikuti permainan mereka dan bahkan mereka pun bisa mencetak gol. Gol ini muncul karena Traore masuk sebagai pengganti," ucap Solskjaer sebagaimana dilansir Manchester Evening News.
"Tetapi, saya merasa tidak perlu buru-buru mengganti pemain. Pasalnya, pada babak pertama kami bisa memanfaatkan penguasaan bola untuk mencetak gol. Di babak kedua pun, kami sadar mereka bakal makin kencang menyerang kami. Saat itu saya merasa tim ini mampu mengatasi situasi dan bahkan memenanginya."
Di mata Solskjaer, penampilan United pada babak pertama dan kedua begitu berbeda. Tetapi, jika harus melihat sisi baik, eks pelatih FK Molde ini pun berharap dari hasil ini para pemainnya bisa belajar.
ADVERTISEMENT
"Pada babak pertama kami terlihat begitu dewasa, sementara di babak kedua kami terlihat ceroboh. Satu hal yang jelas, kami bakal terus berkembang. Kami adalah tim muda yang ingin belajar, dan kami sudah belajar di lapangan hari ini," tegas sosok berjuluk Babyfaced Assassins ini.
Pemain United dan Wolves berduel. Foto: REUTERS/Andrew Yates
Soal laga ini, masih ada cerita menarik. Jadi, selepas pertandingan Marcus Rashford mengakui bahwa Pogba mengambil penalti karena eks gelandang Juventus ini ingin. Ya, ini berarti sejauh ini Solskjaer juga tak memberikan aturan tegas siapa sang penendang penalti utama dalam timnya. Seperti United era Sir Alex Ferguson.
Tepatnya pada awal musim 2012/13, Robin van Persie, kemudian Javier Hernandez, sempat gagal juga mengeksekusi penalti. Maka, ketika melawan Galatasaray dan di laga itu United mendapatkan penalti, Luis Nani-lah yang menjadi eksekutornya. Nani juga gagal dan selepas pertandingan Ferguson berkomentar mengenai ini.
ADVERTISEMENT
"Jujur saja, saya juga tak mengerti kenapa Nani yang menendang penalti. Saya rasa dia yang pertama kali berlari dan mengambil bola. Seharusnya, Van Persie saja yang menendang. Ini semua salah saya, seharusnya, sebelum pertandingan, kami tentukan siapa yang bakal mengambil penalti," ucap manajer legendaris United itu.
Yep, pesan moral untuk Anda, Solskjaer: Bikin aturan tegas soal penalti dan kalau bisa jangan Pogba lagi. Karena gelandang berkebangsaan Prancis ini sudah 4 kali gagal mengeksekusi penalti sepanjang 2019. Kasih saja ke Rashford, yang punya catatan 100% akurasi penalti. Oke?