Kepercayaan Diri Sandberg dan Forsberg, Kepercayaan Diri Swedia

23 Juni 2018 8:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Swedia. (Foto: REUTERS / Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Swedia. (Foto: REUTERS / Matthew Childs)
ADVERTISEMENT
Peluang itu terbuka sudah. Di depan mata mereka, Tim Nasional (Timnas) Swedia memiliki peluang besar untuk lolos ke fase gugur Piala Dunia 2018. Syaratnya satu: mengalahkan Timnas Jerman. Apiknya, mereka punya kepercayaan diri untuk itu.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan diri ini hadir bukan tanpa sebab. Meski Swedia harus bersusah payah meraih kemenangan atas Korea Selatan di laga pertama dengan skor tipis 1-0, ada beberapa hal yang membuat kepercayaan diri Swedia akhirnya timbul. Salah satunya diungkapkan oleh Roger Sandberg, scout Timnas Swedia.
Jerman memang baru saja menderita kekalahan atas Meksiko di laga perdana Grup F Piala Dunia 2018 dengan skor tipis 1-0. Bisa dianggap, mental Jerman sekarang sedang diuji. Tapi, menurut Sandberg, bukan itu yang membuat dia percaya diri Swedia bisa menaklukkan Jerman. Dia menyebut bahwa tidak adanya perubahan yang dilakukan Jerman membuatnya percaya Swedia dapat mengalahkan juara dunia empat kali itu.
"(Pelatih) Jogi (Joachim) Loew, secara khusus, sudah menunjukkan bahwa dia memiliki kepercayaan diri yang tinggi terhadap pemain yang dia pilih, meski pemain yang dia pilih itu kerap tampil buruk dalam sebuah pertandingan," ujar Sandberg dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
"Pada dasarnya, mereka (Jerman) memang tim yang apik dan harus dihormati. Mereka adalah tim berisikan pemain-pemain berbakat, tapi Anda tidak harus kelewat takut pada mereka. Mereka masih bisa dikalahkan," tambahnya.
Senada dengan Sandberg, pemain Swedia, Emil Forsberg, juga menuturkan rasa percaya dirinya jelang laga menghadapi Jerman ini. Selain berjanji untuk tampil menjadi dirinya sendiri dan memperbaiki diri usai penampilan buruk di laga pertama, Forsberg menyebut perbedaan antara dirinya dan Jerman yang bisa menentukan dalam laga nanti.
"Sekarang tekanan berada di pihak Jerman. Mereka akan terpengaruh oleh hal itu. Tapi kami tidak. Kami akan menunjukkan permainan terbaik kami dalam laga melawan Jerman nanti," ujar Forsberg.
"Soal mengatasi tekanan, saya adalah orang yang pandai mengatasi tekanan yang datang pada diri saya. Saya yakin pada diri saya sendiri. Saya adalah pribadi yang tenang. Saya sehari-hari hidup dengan tekanan, dan saya memasang target tinggi untuk diri saya sendiri, karena saya tahu apa yang harus saya lakukan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Swedia vs Denmark (Foto: Jonathan NACKSTRAND / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Swedia vs Denmark (Foto: Jonathan NACKSTRAND / AFP)
Dengan kepercayaan diri yang tengah hadir di skuat Swedia ini, tekanan memang sekarang berada di pihak Jerman. Mereka sedang berada dalam ancaman gagal lolos menuju babak selanjutnya untuk pertama kalinya dalam 80 tahun terakhir. Apalagi, gaya main Jerman sekarang ini sudah bisa ditebak oleh tim lawannya.
Laga melawan Meksiko dapat menjadi cermin bagaimana cara menghentikan Jerman. Permainan Jerman saat ini berfokus pada penguasaan bola, dan cara tepat untuk menghentikan hal itu adalah dengan menerapkan strategi serangan balik cepat, terutama ketika ada ruang yang tercipta di lini pertahanan Jerman.
Soal kelemahan Jerman ini, Sandberg yang diserahi tugas untuk menganalisis permainan Jerman sudah tahu akan kelemahan tersebut. Namun, dia menolak untuk menjelaskannya lebih jauh.
ADVERTISEMENT
"Semua tim memiliki kelemahan, terlepas dari gelar mereka sebagai juara dunia atau bahkan juara Allsvenskan (Liga Swedia) sekalipun. Kelemahan Jerman tampaknya tidak terlalu terlihat, meski sebenarnya ada," ujar Sandberg.