Kerja Keras yang Menuntun Andrew Robertson Mewujudkan Mimpi

4 Mei 2018 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robertson dalam sesi latihan. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Robertson dalam sesi latihan. (Foto: Reuters/John Sibley)
ADVERTISEMENT
Ada yang bilang: kerja keras tak akan mengkhianati hasil. Andrew Robertson boleh jadi tahu betul arti kalimat itu.
ADVERTISEMENT
Enam tahun lalu, Robertson, lewat akun Twitter pribadinya, curhat bahwa dia membutuhkan pekerjaan. Bokek, tidak punya uang; Robertson tidak bisa apa-apa.
"Hidup di usia ini seperti omong kosong jika tanpa uang. #butuhpekerjaan," begitu tulisnya.
Saat itu, usia Robertson masih 18 tahun. Dia masih bermain dengan sukarela (alias tanpa dibayar) di klub divisi tiga Liga Skotlandia, Queen's Park. Ia melakoninya sembari bekerja penuh waktu di kandang timnya, Hampden Park, sebagai penunggu telepon dan penjual tiket.
Saat menuliskan tweet itu, Robertson mungkin tak akan menyangka bahwa masa depan yang sudah menunggunya enam tahun kemudian akan sedemikian menjanjikan. Ya, enam tahun setelah tweet itu, dia menjelma jadi salah satu bek kiri terbaik di Tanah Britania saat ini.
ADVERTISEMENT
Pria Skotlandia itu kini sudah punya gaji 60 ribu poundsterling per pekan (sekitar Rp 1,1 miliar). Dia juga tak bermain di klub ecek-ecek lagi, melainkan di Liverpool, salah satu klub terbesar dan tersukses di Inggris. Lebih dari itu, Robertson adalah pemain inti.
Dan enam tahun setelah tweet itu, Robertson akan bermain di final Liga Champions. Dia akan bermain di NSC Olimpiyskiy Stadium, Kiev, pada partai final menghadapi salah satu klub terhebat di dunia, Real Madrid.
Siapa yang menyangka dalam enam tahun kariernya bisa melesat sedemikian cepat? Siapa yang menyangka dia akan pindah dari stadion yang lebih ramai dengan penonton konser ketimbang suporter sepak bola ke salah satu stadion dengan atmosfer terbaik di dunia?
ADVERTISEMENT
Pujian Klopp untuk Robertson. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Pujian Klopp untuk Robertson. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
Robertson sendiri saja mengaku tak menyangkanya. Namun, dia memang terus bekerja keras dalam enam tahun terakhir. Dia menunjukkan kapabilitasnya. Meski hanya bermain di Dundee United, terombang-ambing di Premier League bersama Hull City, Robertson nyatanya tetap berhasil menunjukkan segala kemampuannya.
"Ini adalah perjalanan yang luar biasa, dari awal hingga saat ini. Ketika saya tiba di sini [Liverpool], saya bermimpi tentang malam-malam itu [pertandingan di Liga Champions] dan saya meluangkan waktu untuk menyerap ini semua, tetapi saya berada di sini sekarang," ujar Robertson dilansir situs resmi klub.
"Kami punya beberapa pertandingan besar, tetapi sekarang kami harus menantikan Kiev dan semoga saya bisa memainkan peran besar di dalamnya. Kami akan menikmati hari di Kiev," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Jika tidak cedera (atau sakit) Robertson adalah pilihan pertama Juergen Klopp di sisi kiri pertahanan Liverpool pada laga final nanti. Pada laga-laga Liga Champions yang dia mainkan, pria yang kini berusia 24 tahun itu tak pernah tampil mengecewakan.
Akankah kemudian kerja kerasnya itu terbayar dengan trofi 'Si Kuping Besar'?