Kesaksian Amir, Wasit Liga 3 yang Dianiaya Pemain Bhayangkara Muda

8 Mei 2018 15:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasit Nasional, Amir. (Foto: Twitter @MafiaWasit)
zoom-in-whitePerbesar
Wasit Nasional, Amir. (Foto: Twitter @MafiaWasit)
ADVERTISEMENT
Semua berjalan tampak seperti biasanya. 22 pemain bersama empat pengadil memasuki lapangan pertandingan di Stadion Soemitro Kolopaking.
ADVERTISEMENT
Sore itu, Minggu (6/5/2018), Persibara Banjarnegara menjamu Bhayangkara Muda dalam pertandingan Liga 3 Zona Jawa Tengah (Jateng). Akan tetapi, laga yang seharusnya berlangsung biasa-biasa saja itu seketika berubah menjadi ‘luar biasa’.
Insiden bermula ketika pemain depan Persibara berusaha mengejar bola di lini pertahanan Bhayangkara Muda. Bola yang tak mampu dijangkau pemain Persibara itu akhirnya disambar oleh pemain belakang Bhayangkara Muda.
Namun, cara mengambil bola dari pemain Bhayangkara Muda sangatlah berbahaya. Dalam video yang beredar, ia terlihat mengangkat kaki terlalu tinggi sehingga mengenai dada pemain Persibara.
Mendapat perlakuan kasar itu, sang pemain seketika langsung terkapar. Terlihat pula rekan-rekan setimnya tampak panik memanggil bantuan medis untuk segera masuk ke lapangan.
ADVERTISEMENT
Melihat peristiwa itu, wasit Amir yang memimpin laga lantas mengeluarkan kartu kuning kepada pemain Bhayangkara Muda. Akan tetapi, mereka justru tak menerima keputusan tersebut.
Pemain Bhayangkara Muda ramai-ramai mengerubungi wasit. Bogem mentah sempat beberapa kali melayang. Dan, terlihat satu pemain bernomor punggung 8, Manan Samara, mendaratkan tinjunya ke bagian wajah Amir.
Hal itu lantas membuat Amir bercucuran darah. Ia sempat mendapat perawatan di tepi lapangan sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Guna mengetahui kondisinya, kumparan (kumparan.com) menghubungi Amir. Dalam perbincangan, wasit asal Sukoharjo itu membenarkan video yang beredar luas di media sosial.
“Pemain Bhayangkara Muda protes ke saya karena mereka tidak mau di kasih kartu. Padahal, keputusan saya itu sudah sesuai dengan peraturan,” ujar Amir, Senin (8/5).
ADVERTISEMENT
Amir mengatakan para pemain Bhayangkara Muda terus memprotes keputusannya hingga mengerubutinya. Ia tak menyangka protes itu berujung kepada melayangnya bogem mentah kepada dirinya seperti yang terlihat dalam video.
“Karena pukulan itu hidung saya mengeluarkan darah. Saya juga sempat merasakan pusing waktu itu. Setelah itu, saya dibawa ke Rumah Sakit. Posisi saya digantikan wasit cadangan,” ucapnya.
Sampai di Rumah Sakit, Amir mengaku di rontgen untuk mengetahui lukanya. “Dari situ ketahuan tulang hidung saya retak,” katanya.
Wasit Persibara vs Bhayangkara Muda Dianiaya (Foto: Dok. Reform PSSI)
zoom-in-whitePerbesar
Wasit Persibara vs Bhayangkara Muda Dianiaya (Foto: Dok. Reform PSSI)
Meski demikian, Amir menegaskan dirinya tak merasa trauma dengan kejadian itu. Adanya peristiwa tersebut sudah dianggapnya bagian dari risiko pekerjaan.
“Nggak ada trauma sama sekali, ya. Kondisi saya juga sudah lebih baik sekarang,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengaku melimpahkan permasalahan tersebut kepada Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jateng. Pasalnya, pertandingan itu berada di bawah naungan Asprov Jateng.