Ketika Harry Maguire Kesulitan Memahami UEFA Nations League

6 September 2018 6:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harry Maguire (kanan) dan Gareth Southgate di sesi latihan Tim Nasional Inggris. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Harry Maguire (kanan) dan Gareth Southgate di sesi latihan Tim Nasional Inggris. (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Mempelajari hal baru memang susah-susah gampang. Gareth Southgate, misalnya, mampu melakukannya dengan cepat. Namun, hal serupa tak berlaku untuk Harry Maguire dan sejumlah rekannya di Tim Nasional Inggris. Dalam kasus ini, hal baru yang dimaksud adalah UEFA Nations League.
ADVERTISEMENT
Ya, UEFA Nations League memang sebuah kompetisi anyar yang diinisiasi oleh UEFA. Tujuannya, agar kompetisi antarnegara tidak kalah dengan kompetisi antarklub. Di sini, suasana persahabatan diminimalisir. Sehingga, negara-negara peserta pun bisa lebih serius dalam menjalani pertandingan.
Dalam UEFA Nations League, 55 negara anggota UEFA dibagi dalam empat divisi yang disebut sebagai "Liga". Sebanyak 12 tim akan berkompetisi di Liga A, 12 tim di Liga B, 15 tim di Liga C, dan 16 tim Liga D.
Nantinya, tiap-tiap “Liga” akan dibagi lagi ke dalam empat grup. Tiap tim di masing-masing grup akan bertanding satu sama lain dalam format kandang-tandang. Di Liga A, pemenang dari tiap grup akan melaju ke babak gugur yang berisikan babak semifinal, perebutan tempat ketiga, dan final. Sementara itu, penghuni posisi juru kunci dari tiap grup akan terdegradasi ke liga di bawahnya.
ADVERTISEMENT
UEFA Nations League sendiri nantinya bakal bisa berpengaruh terhadap nasib negara-negara peserta di Piala Eropa 2020. Mereka yang gagal lolos pada Kualifikasi Piala Eropa bisa mendapat kesempatan kedua, tergantung dari seperti apa pencapaian mereka di UEFA Nations League.
Mekanismenya kurang lebih seperti ini: Pemenang tiap grup di Liga A punya kans untuk masuk babak play-off Piala Eropa 2020. Syaratnya, tentu saja, kalau mereka belum lolos secara langsung pada babak kualifikasi Piala Eropa 2020. Kalau mereka sudah lolos langsung, jatah untuk bermain di babak play-off itu diberikan kepada tim di bawahnya — dan begitu seterusnya.
Terdengar ribet? Well, Anda tidak sendiri. Sebab, Maguire yang berkecimpung langsung di sepak bola saja menganggap konsep UEFA Nations League ini cukup membingungkan.
ADVERTISEMENT
"Menurut kalian bagaimana?" kata Maguire kepada para wartawan di sesi konferensi pers jelang laga melawan Spanyol, Minggu (9/9/2018) dini hari WIB. "Si bos [Southgate] sudah berusaha menjelaskan soal ini kepada kami. Kupikir dia sudah bisa memahami turnamen ini, tetapi bagi kami kesannya ribet sekali."
Trofi UEFA Nations League. (Foto: Philippe Desmazes/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Trofi UEFA Nations League. (Foto: Philippe Desmazes/AFP)
"Kami bingung, tetapi pelan-pelan kami berusaha untuk memahaminya. Bagi para pemain, yang penting adalah bagaimana caranya meraih kemenangan di setiap pertandingan. Setelah itu, baru kita lihat lagi seperti apa kelanjutannya," imbuh pemain Leicester City tersebut.
Terlepas dari kebingungannya ini, Maguire punya tekad besar untuk terus memberikan yang terbaik bagi Timnas Inggris. Kekalahan dari Kroasia di semifinal Piala Dunia 2018 masih begitu menyakitkan bagi Maguire dan rasa sakit itulah yang dia upayakan untuk jadi pelecut.
ADVERTISEMENT
"Dari sana, kami mendapat pengalaman berharga tentang bagaimana semua orang jadi bersatu mendukung kami. Apa yang kami dapatkan benar-benar spesial dan tentunya kami ingin mengulangi itu di masa depan," tutup Maguire.
Inggris sendiri, selain bersama Spanyol, juga berada satu grup dengan Kroasia di Liga A4. Meski demikian, Inggris tidak akan langsung bermain melawan Kroasia usai meladeni Spanyol. Laga UEFA Nations League melawan Kroasia itu baru akan digelar pada 18 November mendatang di Wembley.