news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ketika Kyiv Jadi Panggung Akbar untuk Emile Smith Rowe

30 November 2018 7:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain muda Arsenal, Emile Smith Rowe. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain muda Arsenal, Emile Smith Rowe. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
ADVERTISEMENT
Pertandingan antara Vorskla Poltava dan Arsenal, Jumat (30/11/2018) dini hari WIB, sempat diselimuti ketidakjelasan karena kebijakan darurat militer yang diterapkan pemerintah di sejumlah wilayah di Ukraina.
ADVERTISEMENT
Poltava sebenarnya tidak termasuk dalam daerah yang dimaksud, tetapi tak ada yang mau ambil risiko. Laga pun akhirnya dipindahkan ke ibu kota Kyiv, tepatnya di NSC Olympiskiy Stadium.
Tak banyak suporter Vorskla yang datang ke stadion. Perjalanan empat jam di musim dingin tentunya bisa terasa seperti neraka bagi mereka yang nekat menempuhnya. Lengangnya Olympiskiy Stadium itu pun akhirnya dimanfaatkan betul oleh Arsenal yang turun dengan sejumlah pemain muda.
Total, ada tujuh pemain muda yang dimainkan Unai Emery, mulai dari yang namanya sudah cukup akrab di kuping seperti Ainsley Maitland-Niles sampai debutan berusia 17 tahun bernama Bukayo Saka. Dari tujuh pemain itu, dua di antaranya berhasil mencatatkan nama di papan skor dalam laga yang dimenangi Arsenal 3-0 tersebut.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah Emile Smith Rowe dan Joseph Willock. Bagi Willock, gol ke gawang Bogdan Shust adalah gol pertamanya di level senior untuk Arsenal. Namun, bagi Smith Rowe, gol ke gawang Vorskla punya arti lebih. Gol itu adalah sebuah pembuktian akan potensi besarnya yang sudah tercium khalayak ramai sejak Piala Dunia U-17 tahun lalu.
Smith Rowe saat ini masih berusia 18 tahun. Akan tetapi, kepercayaan yang diberikan Emery sudah cukup besar kepadanya. Musim ini dia telah dipercaya turun sebanyak enam kali. Empat kali di Liga Europa, dua kali di Piala Liga. Dari sana, tiga gol sudah berhasil diciptakannya, termasuk satu gol ke gawang Vorskla tadi.
Smith Rowe bergabung dengan akademi Arsenal sembilan tahun silam tak lama setelah menjalani masa percobaan di akademi Chelsea. Dalam prosesnya, remaja kelahiran 28 Juli 2000 itu sudah pernah menolak pinangan Tottenham Hotspur dan Barcelona untuk bertahan di Arsenal.
ADVERTISEMENT
Di lapangan, Smith Rowe adalah sosok serbabisa. Meskipun secara natural dia adalah gelandang kiri, pemain bertinggi 182 cm ini bisa dimainkan di mana pun di lini tengah berkat kecepatannya, tekniknya yang mumpuni, serta akurasi umpannya. Insting membunuhnya juga tampak dari bagaimana dia mencari ruang di kotak penalti.
Saat menghadapi Vorskla, Smith Rowe sebenarnya bisa mencetak lebih dari satu gol. Akan tetapi, gol keduanya dianulir wasit Bartosz Frankowski dari Polandia karena sebelumnya Eddie Nketiah, pemain muda lain yang diterjunkan Emery ke medan laga, sudah melakukan pelanggaran. Dua gol itu sama-sama lahir dari kejelian Smith Rowe dalam menemukan celah di pertahanan lawan.
Seusai pertandingan, Emery tak segan memberikan pujian khusus untuk Smith Rowe yang telah memikatnya sejak laga persahabatan melawan Atletico Madrid di Singapura. Menurut pelatih asal Spanyol itu, Smith Rowe adalah contoh yang baik untuk pemain-pemain muda Arsenal, khususnya mereka yang berasal dari akademi klub.
ADVERTISEMENT
"Kepercayaan dirinya sangat bagus dan dia mampu mengemban tanggung jawab dengan baik. Kupikir, selama 90 menit tadi penampilannya sangat bagus," kata Emery seperti dilansir situs resmi Arsenal.
"Dia adalah contoh bagus untuk para pemain muda. Kami berpikir bahwa mereka bisa membantu kami tetapi untuk melakukan itu mereka harus punya kepercayaan diri. Cara untuk menumbuhkan itu adalah bermain sesering mungkin, bukan cuma ikut berlatih."
"Kami ingin mengambil tanggung jawab atas pemain seperti Emile, juga yang lainnya. Kami ingin mereka bertahan di sini dan menunjukkan bahwa mereka bisa berkembang," tambah eks pelatih Sevilla itu.
Sementara, Smith Rowe sendiri kesulitan menyembunyikan rasa bungahnya. Apalagi, kali ini dia kembali mencetak gol di laga favoritnya, yakni laga tandang.
ADVERTISEMENT
"Kemenangan ini berarti bagus untuk kami. Apalagi, banyak anak-anak yang mendapatkan debut. Sepertinya, aku memang lebih sering mencetak gol di laga tandang, tetapi apa pun itu aku bahagia bisa mengantarkan tim meraih kemenangan," ucap sang pemain.
Bagi Smith Rowe, jalan yang harus ditempuhnya masih teramat panjang. Namun, dengan besarnya kepercayaan yang diberikan sang pelatih kepadanya, bukan hal mustahil jika pemain yang mengenakan kostum nomor 55 ini bisa mekar lebih cepat daripada yang seharusnya untuk mengawal The Gunners kembali ke era kebesaran.