Ketua Dewan Pembina Persija: PSSI dan Persija Harus Perbaiki Diri

8 Februari 2019 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syafruddin Sambangi Latihan Persija. Foto: Dok. Syafruddin.
zoom-in-whitePerbesar
Syafruddin Sambangi Latihan Persija. Foto: Dok. Syafruddin.
ADVERTISEMENT
Publik sepak bola Indonesia membuncah begitu skandal pengaturan skor mencuat. Komentar miring terhadap PSSI pun banjir. Persija terkena imbas dari kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
'Macan Kemayoran' dihantam badai isu bahwa gelar juara Liga 1 2018 yang mereka raih sudah diatur. Penyitaan terhadap dokumen yang masih didalami Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola pun menyudutkan Persija. Temuan itu makin membuat dugaan miring terhadap klub ibu kota tersebut mengalir deras.
Ketua Dewan Pembina Persija, Komjen Pol. (purn.) Syafruddin, turut buka suara saat konferensi pers di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jumat (8/2/2019). Ia mengawali pembicaraan soal industri sepak bola Tanah Air yang meningkat tajam.
Sejumlah anggota Satgas Anti Mafia Bola menggeledah kantor PSSI di FX Office Tower lt. 14 Jalan Jenderal Sudirman. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Syafruddin juga sedikit menyentil pemangku kepentingan sepak bola Indonesia untuk punya niat tulus dalam mengelola bal-balan. Pasalnya, sepak bola Tanah Air harus terus dibenahi untuk tampil lebih baik di pentas dunia.
ADVERTISEMENT
Ia tak menampik rasa kecewanya terhadap skandal yang baru-baru ini muncul. Syafruddin langsung berkata tegas ketika diajak menyelami isu yang mencedari aspek fair play sepak bola.
“Bisa kita lihat seberapa kecewanya rakyat Indonesia. Harus diperbaiki supaya tak kembali terpuruk seperti masa lalu. Orang atau kelompok yang mengelola sepak bola harus betul-betul menyadari pentingnya menghidupkan sepak bola yang baik. Jangan lagi membuat kecewa. Kita tahu 2/3 penduduk Indonesia antusias terhadap sepak bola,” ujar Syafruddin.
Tak tanggung-tanggu, Syafruddin mendorong keras, dalam hal ini kepolisian, untuk menuntaskan segala masalah yang menyelimuti sepak bola. Ia juga menyebut secara jelas tak menutup kemungkinan penegakan hukum untuk klubnya Persija dan federasi.
Persija Jakarta Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
“Saya mengimbau untuk menyelesaikan dengan tuntas. Persija juga harus diselesaikan dengan baik, jangan setengah-setengah. Aparat yang menangani masalah ini harus tuntas. Yang terlibat benar-benar dihukum,” katanya.
Pembina Bhayangkara FC pada 2017 itu tak lepas memberi wejangan buat PSSI. Menurutnya, intrik yang menimbulkan polemik kudu diredam. Sudah bukan waktunya ribut-ribut di sepak bola. Arah sepak bola Indonesia harusnya menuju kepada pembenahan komprehensif.
“Selesaikan tugas kepengurusan satu tahun lagi tanpa perlu Kongres Luar Biasa (KLB). Selama ini berkutat soal penjatuhan dan intrik saja. Coba hal itu diredam. Pilih pada kongres reguler yang sesuai Statuta PSSI. Kalau ada KLB pasti ada yang tercederai lagi. Pilih yang bersih, sepak bola harus bangkit,” tuturnya.
ADVERTISEMENT