Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Kewaspadaan dan Misi Seorang Ronald Koeman
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ronaldo menjadi pahlawan Portugal pada laga menghadapi Mesir. Sempat tertinggal 0-1 lebih dulu lewat gol Mohamed Salah , Seleccao sukses membalikkan keadaan menjadi 2-1 lewat brace Ronaldo.
Tak cuma itu yang membuat Koeman waspada. Performa Ronaldo di kompetisi level klub pun begitu fantastis belakangan ini. Dari delapan laga termutahir, Ronaldo sukses mencetak 17 gol, termasuk empat golnya ke gawang Girona. Koeman pun mengakui bahwa menghadapi pemain seperti Ronaldo, terkadang tak banyak yang bisa dilakukan.
"Dia memang masternya," kata Koeman dalam konferensi pers prapertandingan, seperti dikutip dari Soccerway.
"Dia adalah salah satu dari segelintir pemain yang selalu berhasil mencetak gol. Bahkan ketika timnya main buruk, dia bisa mencetak gol dari ketiadaan."
ADVERTISEMENT
"Terkadang, sebuah tim tidak butuh pemain-pemain lain untuk mencetak gol. Ada satu atau dua orang yang bisa melakukan itu di masa-masa sulit," sambung Koeman.
Menghadapi pemain seperti Ronaldo, Koeman memang wajib waspada. Pasalnya, Belanda yang kini diasuhnya pun bukanlah tim Belanda terbaik. Di sana ada banyak sekali muka baru dan pemain-pemain berpengalaman yang mendampingi mereka juga semakin minim. Apalagi, setelah Arjen Robben dan Wesley Sneijder pensiun.
Maka dari itu, Koeman kemudian menegaskan bahwa Oranje butuh cara baru untuk menemukan kembali kebesaran mereka.
"Kami bukan lagi tim terbaik di dunia dan kami tahu itu. Itu sama sekali bukan barang baru," kata Koeman.
"Sekarang kami bermain dengan formasi baru. Lewat formasi ini kami ingin mengembangkan permainan dan semoga hari Senin (Selasa dini hari, red) nanti lebih baik dibanding hari Jumat (Sabtu dini hari ketika Belanda kalah 0-1 dari Inggris), khususnya untuk perkembangan skill sepak bola kami," tutup Koeman.
ADVERTISEMENT
Formasi baru yang dimaksud Koeman adalah 3-4-3. Meski begitu, seperti yang sudah diutarakan pelatih Portugal, Fernando Santos , Belanda kemudian melakukan perubahan-perubahan di tengah pertandingan dan pada akhirnya bisa kembali bermain dengan pola klasik mereka, 4-3-3.
Mampukah Belanda menghentikan Ronaldo dan mampukah Koeman membawa Belanda kembali berjaya? Mari kita nantikan.