Klopp Tak Masalah apabila Liverpool Tak Dijagokan

20 Mei 2018 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Klopp pada laga versus Swansea. (Foto: Matthew Childs/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Klopp pada laga versus Swansea. (Foto: Matthew Childs/Reuters)
ADVERTISEMENT
Perjalanan Liverpool di Liga Champions musim ini benar-benar menakjubkan. Meski demikian, hal tersebut tidak lantas membuat mereka dijagokan. Boleh dibilang, di partai final, Real Madrid lebih difavoritkan untuk merengkuh gelar.
ADVERTISEMENT
Bicara performa, Liverpool begitu istimewa di Liga Champions musim ini. Memulai kompetisi elite tersebut dari babak play-off dan telah memainkan 14 pertandingan, Jordan Henderson dkk. hanya menelan sekali kekalahan.
Istimewanya Liverpool tidak hanya dari catatan tersebut. Jika dihitung mulai dari fase grup, kesebelasan asal Merseyside itu telah mengoleksi 40 gol dan menjadi kesebelasan paling produktif di Liga Champions musim ini.
Ketajaman dan catatan mengerikan Liverpool tidak lantas membuat mereka difavoritkan. Berbekal tiga gelar juara dalam lima musim terakhir, Real Madrid lebih dijagokan untuk menutup Liga Champions musim ini dengan status kampiun.
Melihat perjalanan di Liga Champions musim ini, Madrid memang tak layak untuk difavoritkan. Dari 12 pertandingan yang telah dilakoni, Cristiano Ronaldo dkk. hanya menelan masing-masing dua kekalahan dan hasil imbang.
ADVERTISEMENT
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, lebih senang mendengar kenyataan bahwa Madrid lebih difavoritkan ketimbang tim asuhannya. Dalam wawancara kepada The Guardian, pria asal Jerman tersebut tak sungkan untuk mengatakan bahwa Madrid layak dijagokan.
“Ya, mereka memang layak untuk mendapatkan itu. Mereka tahu celah kompetisi ini. Mereka juga layak untuk mendapatkan hal tersebut karena mereka punya pengalaman bermain di final selama empat kali dalam lima musim terakhir,” kata Klopp.
“Saya tak merasa punya masalah apabila kami disebut sebagai tim kuda hitam dan tidak dijagokan. Ketika kami menjuarai Liga Champions 2005 lalu, kami pun berada di situasi yang tak jauh berbeda dengan kondisi saat ini.”
“Jujur, saya lebih senang untuk tidak difavoritkan. Saya menyukai banyaknya orang yang menyebut kami sebagai kesebelasan medioker dan perjalanan untuk mencapai kesempatan kali ini,” pungkas Klopp.
ADVERTISEMENT
Ya, 13 tahun lalu, AC Milan juga lebih diunggulkan ketimbang Liverpool pada partai final di Istanbul. Prediksi benar hanya sampai paruh pertama yang ditutup dengan keunggulan 3-0 buat I Rossoneri. Kemudian, Liverpool bangkit menyamakan kedudukan dan memastikan kemenangan via adu penalti.