Klub Liga 2: Edy Rahmayadi Sebaiknya Mundur Jika Cinta Sepak Bola

26 November 2018 13:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Desakan kepada Edy Rahmayadi untuk mundur dari kursi Ketua Umum PSSI semakin kencang belakangan ini. Kegagalan Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2018 semakin memicu gerakan tersebut menjadi masif.
ADVERTISEMENT
Sebelum turnamen, nama Edy sempat menjadi sorotan setelah tak konsisten dalam menyikapi perpanjangan kontrak Luis Milla. Setelah sempat dinyatakan akan memperpanjang kontak Milla usai berlaga di Asian Games 2018, PSSI--melalui mantan asisten Milla, Miguel Gandia--dikabarkan membatalkan kontrak Milla secara sepihak.
Menilik fenomena desakan mundurnya Edy, salah satu klub Liga 2, Madura FC, ikut buka suara. Melalui manajernya, Januar Herwanto, menilai desakan mundurnya Edy tersebut terasa wajar. Sudah seharusnya juga PSSI melakukan pembenahan menyusul kegagalan demi kegagalan dari Timnas Indonesia.
Suporter Indonesia membawa poster bertuliskan EDY OUT Jelang pertandingan AFF Suzuki Cup 2018 Indonesia vs Filipina. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Indonesia membawa poster bertuliskan EDY OUT Jelang pertandingan AFF Suzuki Cup 2018 Indonesia vs Filipina. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
"Gerakan tersebut memang perlu apresiasi atas kinerja PSSI. Namun perlu diingat juga desakan mundur harus sesuai prosedur agar organisasi sepak bola kita berdiri pada aturan. Nanti, misalnya diganti, ada masalah, diganti lagi dan seterusnya," ujar Januar ketika dihubungi kumparanBOLA, Senin (26/11/2018).
ADVERTISEMENT
Terwujudnya desakan Edy Rahmayadi untuk mundur dari kursi PSSI 1 tak bisa serta-merta. Ada beberapa mekanisme yang harus ditempuh yang berujung kepada Kongres Luar Biasa (KLB).
Dalam perencanannya, PSSI melalui Komite Excecutive (Exco) juga sudah memiliki rencana terkait adanya evaluasi menyeluruh. Beberapa diantaranya mengagendakan adanya evaluasi Timnas Indonesia dari segala kelompok umur sepanjang tahun ini, kemudian evaluasi anggota PSSI dan rancangan program PSSI dalam jangka waktu satu tahun mendatang.
"Memang secara person, Pak Edy sebaiknya mundur jika ia sangat mencintai sepak bola. Lebih-lebih setiap memberi pernyataan di media menimbulkan reaksi negatif dari penikmat bola," kata Januar.
Di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi, Timnas Indonesia hanya sekali meraih gelar juara yakni dalam ajang Piala AFF U-16 pada tahun ini di Sidoarjo.
ADVERTISEMENT