Klub Liga 2 Tunjukkan Iktikad Baik Melengkapi Persyaratan BOPI

14 Juni 2019 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Liga 2 2019 dimulai pada 22 Juni. Foto: Dok. Twitter @PersikBangkit
zoom-in-whitePerbesar
Liga 2 2019 dimulai pada 22 Juni. Foto: Dok. Twitter @PersikBangkit
ADVERTISEMENT
Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) belum mengeluarkan rekomendasi pergelaran Liga 2. Padahal, kompetisi level kedua sepak bola Indonesia itu dijadwalkan bergulir pada 22 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
Alasannya, badan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut menilai banyak peserta Liga 2 yang belum lolos verifikasi administratif. Jumlahnya pun tak main-main. Sebanyak 13 dari 23 peserta tak mendapat rekomendasi BOPI. Aspek yang disoroti BOPI di antaranya soal kontrak pemain dan pernyataan bebas tunggakan gaji.
kumparanBOLA menghubungi beberapa klub yang masuk daftar tak lolos verifikasi BOPI. Mereka punya iktikad baik menyelesaikan persyaratan yang dibutuhkan.
Sebut saja Cilegon United. Hendry Arifianto—Sekretaris Cilegon United—menegaskan akan menyelesaikan kekurangan dokumen sesuai tenggat waktu yang diberikan BOPI pada Rabu (19/6/2019).
Sejauh ini, Cilegon United masih punya kekuarangan dokumen pajak SPT (Surat Pemberitahunan Tahunan), pernyataan bebas tunggakan gaji, dan kontrak pemain.
“Soal SPT, hari ini kami sudah berkoordinasi dengan kantor pajak. Sebetulnya PPh21 (Pajak Penghasilan Pasal 21) seperti gaji sudah selesai. Sekarang tinggal SPT yang bisa selesai pekan depan dan langsung dikirim ke PT LIB. Kontrak pemain juga tinggal scan saja. Lalu, terakhir membuat pernyataan bebas tunggakan gaji,” ujar Hendry saat dihubungi kumparanBOLA, Jumat (14/6/2019).
ADVERTISEMENT
Hendry menyebut bahwa dokumen kontrak pemain sejatinya sudah dikirim ke operator. Data tersebut berisi nama pemain, nomor kontrak, dan besaran gaji. Hanya saja, Cilegon United tinggal melengkapi berkas kontrak yang berisi tanda tangan di atas materai.
Sementara soal pernyataan bebas tunggakan gaji, Cilegon United tidak mempermasalahkan hal itu. Mereka mengklaim tidak ada penunggakan gaji musim 2018.
“Berkasnya lumayan banyak untuk di-scan. Ada 30 halaman. Formulirnya kan bentuknya baru dan lebih detail. Secara umum kami sudah siap. Tinggal minggu depan mengirim dan selesai,” kata Hendry lagi.
Setali tiga uang dengan Persatu Tuban. Manajer Persatu, Fahmi Fikroni, meyakini bahwa pada hari Senin (17/6), klubnya sudah bisa menyelesaikan dokumen SPT yang diminta BOPI.
ADVERTISEMENT
“Senin sudah selesai. Sekarang sedang proses. SPT ini ‘kan tidak selesai karena terpotong libur Lebaran. Sejauh ini tidak ada masalah,” ujar Fahmi.
Hanya saja, Fahmi waktu soal izin usaha yang tak sesuai. Seperti diketahui, perusahaan yang menaungi Persatu memiliki izin usaha perdagangan eceran.
Sementara itu, Madura FC tak ingin banyak berkomentar. Sang manajer, Januar Herwanto, melimpahkan persoalan itu ke sekretaris klub.
Madura FC sendiri termasuk klub yang belum banyak melengkapi persyaratannya. Beberapa poin yang dibeberkan BOPI antara lain akta pendirian, surat izin usaha yang tidak sesuai (izin usaha perdagangan), NPWP, tanda daftar perusahaan, SPT, surat bebas tunggakan gaji, dan kontrak pemain.
“Itu semua diurus sama sekretaris. Saya tidak tahu. Yang saya tahu, semuanya sedang diproses klub, termasuk izin usaha,” katanya singkat kepada kumparanBOLA.
ADVERTISEMENT