Kolombia vs Cile: Asa Menjungkalkan 'Petahana'

28 Juni 2019 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolombia jadi salah satu kandidat juara Copa America 2019. Foto: REUTERS/Edgard Garrido
zoom-in-whitePerbesar
Kolombia jadi salah satu kandidat juara Copa America 2019. Foto: REUTERS/Edgard Garrido
ADVERTISEMENT
Duel Kolombia melawan Cile, Sabtu (29/6/2019) pagi WIB, menjadi salah satu big match di babak perempat final Copa America 2019. Ada dua alasan untuk memperkuat argumen demikian.
ADVERTISEMENT
Pertama, Cile merupakan juara Copa America dalam edisi beruntun. Selanjutnya, ya, karena Kolombia adalah salah satu kandidat juara turnamen kali ini. Mereka termasuk dari empat tim yang belum terkalahkan di fase grup. Hebatnya lagi, La Tricolor juga urung kebobolan dan jadi satu-satunya tim yang sukses mengemas angka sempurna.
Carlos Queiroz selaku arsitek Kolombia tahu betul kualitas Cile. Ia bahkan tak segan untuk mengatakan bahwa La Roja lebih difavoritkan untuk keluar sebagai juara dalam gelaran kali ini.
"Cile adalah tim yang kental akan sejarah serta punya tradisi kemenangan yang kuat, dan mereka sudah melakukannya dengan sangat baik selama bertahun-tahun," kata Queiroz seperti dilansir Fox Sport.
ADVERTISEMENT
"Mereka memiliki tanggung jawab yang berat, mereka adalah juara bertahan dan favorit untuk memenangi Copa America, seperti Uruguay, Argentina dan Brasil, yang merupakan tim-tim yang pernah menjadi juara," tambah Queiroz.
Selalu ada beban di balik asa dan kepercayaan. Begitu pula dengan Cile yang mungkin mendapatkan tekanan lebih karena berstatus sebagai juara bertahan.
Setelah berhasil menumpas Jepang 4-0 di laga pembuka Grup C, Arturo Vidal dan kawan-kawan cuma mampu unggul tipis 2-1 ata Ekuador. Performa lalu anjlok saat takluk 0-1 dari Uruguay di laga pemungkas.
Laga Cile melawan Uruguay. Foto: REUTERS/Ricardo Moraes
Namun, bukan berarti Queiroz menyepelekan eksistensi Cile. Justru sebaliknya, ia mengaku ingin membuat mereka sebagai percontohan bagi timnya.
"Menang atau berkembang, itulah pilihan yang dimiliki Kolombia. Para juara adalah Chili, kami datang ke sini untuk tumbuh atau belajar bersama mereka. Cile juga harus mempertahankan gelar mereka," imbuh Queiroz.
ADVERTISEMENT
"Ini pertandingan yang sulit, kami tahu tanggung jawabnya dan kami semua tahu pentingnya permainan seperti ini, tetapi kami harus memanfaatkannya."
Kolombia pernah punya kenangan buruk saat disingkirkan Cile pada babak semifinal Copa America Centenario 2016. Kala itu Radamel Falcao cs. dibekuk 0-2 via gol Charles Aranguiz dan Jose Pedro Fuenzalida.
Eh, tapi kekalahan itu merupakan hasil negatif satu-satunya yang diraih Kolombia dari lima perjumpaan terakhir versus Cile. Tiga kali keduanya mengakhiri duel dengan hasil imbang, sementara satu laga lainnya berhasil dimenangi Kolombia.
Nah, untuk urusan mencetak gol, Kolombia bisa bersandar kepada Falcao dan James Rodriguez. Falcao sukses mengemas 3 dari 7 gol terakhir yang dibuat timnya dalam 5 pertemuan terakhir.
ADVERTISEMENT
James beraksi di Copa America 2019. Foto: AFP/Juan Mabromata
Pun demikian dengan Rodriguez yang menyumbang 2 gol di antaranya. Oh, iya, gelandang milik Real Madrid itu juga sedang on-fire karena sudah mengemas 2 assist saat dua kali diturunkan sebagai starter di fase grup.
"Mereka (Cile) juga tahu bahwa mereka akan menghadapi Kolombia yang penuh dengan keinginan ... kami tidak akan membuat segalanya menjadi mudah bagi mereka," ujar Queiroz.
"Tidak ada hari esok, tidak seperti pertandingan fase grup, semuanya atau tidak sama sekali selama 90 menit. Besok, tim yang menunjukkan perlawanan dan ketahanan terbesar adalah tim yang akan keluar sebagai pemenang."