Kompilasi Romantisme Herrera Bersama Manchester United

14 Mei 2019 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ander Herrera pemanasan sebelum pertandingan. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ander Herrera pemanasan sebelum pertandingan. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Ander Herrera, si people’s captain itu, tak lagi menjadi pemain Manchester United. Selepas The Red Devils takluk 0-2 dari Cardiff City di Old Trafford, Minggu (12/5/2019) malam WIB, Herrea izin pamit. Sayangnya, walau jasanya besar untuk United, tidak ada seremonial istimewa.
ADVERTISEMENT
Kala rekan-rekannya tengah melakukan lap of appreciation – yang selalu terjadi di akhir musim, Herrera masuk ke lapangan dari terowongan stadion dengan menggendong anak perempuannya. Kemudian sejenak bermain dengan anaknya, juga dadah-dadah ke arah tribune suporter. Setelah puas, Herrera baru masuk ke terowongan stadion dan diberondong tepuk tangan oleh fans United.
Sebenarnya, Herrera tak ingin meninggalkan United. Hanya saja, negosiasi kontrak yang mandek memaksanya pergi. Sosok berdarah Basque itu merasa kurang dengan gaji 80 ribu poundsterling per pekan, sehingga meminta United membayarnya 200 ribu poundsterling per pekan.
Namun, United kekeuh menolak keinginan Herrera. Situasi ini dimanfaatkan Paris Saint-Germain untuk menggoda Herrera. Dan pada akhirnya, itulah yang terjadi: Pria berusia 29 tahun itu dikabarkan setuju untuk menjadi pemain Les Parisiens per musim panas mendatang.
ADVERTISEMENT
Nah, karena Herrera tak mendapatkan perpisahan yang layak dari United, maka kami mengambil inisiatif. Dalam tulisan ini, kami, kumparanBOLA, bakal mengenang lima momen terbaik pria dengan tinggi 182 sentimeter itu semasa membela Manchester Merah.
Kuy!
Herrera dan Aksi 38 Detik Stevie G
Ander Herrera kenakan kostum tandang Manchester United. Foto: JUSTIN TALLIS / AFP
Aksi Herrera betul-betul menguntungkan United dan mengancam Liverpool saat kedua tim bersua di Anfield, Maret 2015. Bahkan, Herrera berhasil menciptakan assist untuk Juan Mata saat laga berjalan 14 menit. Sehingga, babak pertama pun ditutup dengan keunggulan 1-0 atas Liverpool.
Agar situasi tak makin memburuk, Brendan Rodgers – yang ketika itu masih melatih Liverpool -- berinisiatif untuk mengganti Adam Lallana dengan Steven Gerrard. Itu adalah pertemuan terakhir Gerrard dengan United sebagai pemain, dan terlihat jelas Captain Fantastic menjadi sangat emosional.
ADVERTISEMENT
Setelah sepak mula yang mendandakan babak kedua telah bergulir dilakukan, Gerrard melancarkan tekel keras kepada Mata, dan wasit Martin Atkinson menyatakan tekel itu bersih. Bola kemudian memantul ke arah Marcos Rojo, lalu berpindah ke Herrera sebelum diterima Mahamado Sakho.
Tak lama, Sakho mengoper kembali kepada Gerrard dan Herrera meluncur demi merebut bola. Pada akhirnya, Herrera gagal merebut bola karena Gerrard keburu melepas umpan. Namun, tak lama Atkinson memberikan kartu merah kepada Gerrard. Ada apa?
Rupanya, sepersekian detik setelah umpan dilepas, Gerrard dengan sengaja menginjak betis kanan Herrera. Dalam bukunya berjudul “Steven Gerrard: My Story”, eks kapten Timnas Inggris tersebut mengatakan bahwa kejadian itu sempat membuatnya marah terhadap dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Target Misi: Eden Hazard
Herrera mendapatkan misi khusus dari Jose Mourinho – yang ketika itu masih melatih United – saat timnya bertemu Chelsea di Old Trafford, April 2017: Membuntuti Eden Hazard. Musim itu Hazard adalah pemain krusial buat Chelsea. Ini terbukti dengan raihan 16 golnya di Premier League untuk The Blues pada ujung musim.
Alhasil, saat laga berjalan, Herrera terus mengikuti pergerakan eks pemain Lille OSC itu. Bahkan, ketika Hazard ‘cuma’ berjalan. Taktik ini berhasil sehingga Chelsea gagal mencetak gol. Menariknya, meski telah diberikan misi ini, Herrera masih bisa membantu timnya saat menyerang.
Laga berjalan 7 menit, Herrera melepas umpan terobosan yang membuat Marcus Rashford bisa mencetak gol dalam skma satu lawan satu. Lalu, pada menit ke-49, Herrera mencetak gol yang membawa United menang 2-0 di akhir cerita.
ADVERTISEMENT
Ludah Herrera untuk Lambang City
Herrera di Derbi Manchester. Foto: REUTERS/Russell Cheyne
Tiga tekel, delapan kali recoveries sukses, 15 duel, dan telah menjelajahi seluruh sisi lapangan. Ya, Ander Herrera memiliki peranan penting ketika United menciptakan comeback 3-2 atas Manchester City di Etihad Stadium, April 2018. Oh, ya, jangan lupakan satu assist-nya kepada Paul Pogba di menit ke-53.
Prosesnya gol ini pun tercipta dengan sangat brilian. Umpan lambung Alexis Sanchez dipantulkan Herrera dengan dada, sehingga bisa sampai ke Pogba. Situasi ini membuat para pemain City syok sejenak, dan sosok berkebangsaan Prancis itu berhasil mencetak gol.
Gol ini berdampak penting bagi moril United. Pogba kembali mencetak gol dua menit kemudian,0 lalu Chris Smalling bawa United unggul 3-2 pada menit ke-69. Setelah trigol itu, kemudi pertandingan ini telak dikuasai United dan City terlihat lesu.
ADVERTISEMENT
Herrera mampu tampil brilian, karena mengerti makna Derbi Manchester bagi fans United. Kemudian dia paham haram bagi United takluk dari City, yang mereka juluki ‘Si Tetangga Berisik’. Ini juga yang melandasinya meludahi lambang City ketika berjalan ke terowongan stadion saat babak pertama berakhir.
Disclaimer: Kami tidak mendukung tindakan ini -- but it was iconic, so its deserves a spot on this list.
Saat Herrera Antarkan United ke Final Piala FA 2018
Ander Herrera. Foto: Reuters
Tottenham Hotspur tampil dengan nyaman ketika bertemu dengan United di semifinal Piala FA di Wembley, April 2018. Bahkan, ketika babak pertama harus diakhiri dengan skor 1-1 akibat gol Dele Alli di menit ke-11 mampu dibalas Alexis Sanchez pada menit ke-24.
ADVERTISEMENT
Maklum, akibat pembangunan stadion baru, Spurs menjadikan Wembley sebagai kandang mereka untuk musim 2017/18. Sehingga, laga ini terasa seperti laga lainnya saja untuk The Lilywhites.
Di awal babak kedua, bahkan, Spurs memiliki sejumlah kans untuk unggul atas United. Seperti saat tembakan Eric Dier mengenai tiang sementara David de Gea sedang mematung. Di tengah gempuran-gempuran itu, United menemukan harapan melalui gol Herrera pada menit ke-62.
Prossesnya bermula dari lompatan Romelu Lukaku yang membuat area pertahanan Spurs terkecoh tak lama setelah De Gea melakukan goal kick. Bola kemudian diterima Alexis Sanchez, lalu berpindah ke kaki Jesse Lingard. Lingard menahan bola sebentar, sebelum melepas umpan.
Herrera meluncur dengan cepat, dan…. Boom! Gol tercipta. Skor 2-1 awet hingga laga beres.
ADVERTISEMENT
Final Liga Europa 2017, Panggung untuk Ander Herrera
Tangis Ander Herrera setelah Manchester United juarai Liga Europa 2017. Foto: Paul ELLIS / AFP
Herrera dinobatkan sebagai man of the match ketika United juarai Liga Europa 2016 usai kalahkan Ajax Amsterdam 2-0 di final. Herrera sangat aktif dalam aksi bertahan dengan tujuan memuluskan transisi serangan. WhoScored mencatat, ada 6 tekel berhasil, 2 sapuan, dan 3 intersep yang dilakukan Herrera dan akurasi operan sebesar 93%.
Namun, bukan angka-angka itu saja yang membuat Herrera pantas disebut sebagai man of the match pada laga itu. Karena walau tak langsung, dia terlibat dalam proses gol kedua United yang tercipta dalam skema tendangan sudut pada menit ke-48.
Ketika itu, Herrera melihat Henrikh Mkhitaryan meninggalkan kotak penalti. Lalu Herrera mendatangi sosok berdarah Armenia itu, dan berbicara empat mata. Tak lama, Mkhitaryan kembali ke kotak penalti dan Herrera bertugas mengawasi dari luar.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini tepat guna. Tendangan sudut dilancarkan Juan Mata, Chris Smalling menyundul, dan Mkhitaryan menyambar bola dengan kakinya, lalu gol pun tercipta. Sebuah contoh bagus akan kepemimpinan.