Konsistensi, Modal Liverpool Hadapi Kebangkitan Tim-tim Rival

12 Mei 2019 6:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kata Klopp: These f*****g giants! Foto: REUTERS/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Kata Klopp: These f*****g giants! Foto: REUTERS/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Yang sedapat-dapatnya diusahakan Juergen Klopp adalah kemenangan di laga terakhir Premier League 2018/19 melawan Wolverhampton Wanderers. Kalaupun Liverpool bisa memenangi laga, kepastian mengangkat mahkota juara tetap harus menunggu hasil duel Brighton and Hove Albion dan Manchester City.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Liverpool di musim ini benar-benar impresif. Kepastian menutup Premier League di posisi dua besar sudah di tangan. Liverpool bahkan menjadi tim yang menelan kekalahan paling sedikit: cuma satu kekalahan. Sisanya, tujuh hasil imbang dan 29 kemenangan.
Bersama City, Liverpool juga menahbiskan diri sebagai tim yang paling sedikit kebobolan, hanya 22 kali. Sementara di Liga Champions, Liverpool lebih ekstravaganza. Kalah 0-3 di semifinal leg pertama, Liverpool bangkit dan menghajar Barcelona 4-0 di putaran kedua. Keajaiban Istanbul sampai ke Anfield.
Dejan Lovren (tengah) mencetak gol kemenangan Liverpool di perempat final Liga Europa melawan Borussia Dortmund. Foto: OLI SCARFF / AFP
Dua hal mentereng tadi tak membuat Klopp silau. Malah, ia jadi lebih mawas tentang segala hal yang bisa terjadi musim depan. Toh, bukan perkara baru di jagat sepak bola bila musim brilian bakal diikuti dengan musim semenjana. Apalagi, sepak bola makin kompetitif. Tim-tim yang tadinya tak masuk hitungan bisa saja bangkit. Begitu pula sebaliknya.
ADVERTISEMENT
"Apa lagi yang bisa kami katakan soal City? Musim depan rasanya kualitas mereka tidak menurun. Kami pun juga bisa begitu. Namun, tim-tim lain juga bukannya tak mungkin menyerang balik, menggebrak di musim baru," jelas Klopp, dilansir Sky Sports.
"Perbedaan utama antara kami, City, dan empat besar lainnya adalah konsistensi. Ini adalah hal yang dapat kamu upayakan dan kualitas tim lainnya akan meningkat," ucap Klopp.
Yang ingin dikatakan Klopp sebenarnya sederhana. Ia tak mau tim asuhannya naik-turun. Yang ia mau, anak-anak asuhnya dapat dengan konsisten mempertahankan kualitas. Kalaupun berubah, itu harus perubahan yang membuat timnya jauh lebih baik.
Juergen Klopp usai laga Cardiff City vs Liverpool. Foto: Reuters/Carl Recine
"Kami harus benar-benar memastikan bahwa kami tetap di jalur yang tepat dan melakukan segala sesuatu yang memang harus dikerjakan dari hari ke hari. Cuma dengan cara inilah kami bisa memiliki masa depan yang sangat baik," kata Klopp.
ADVERTISEMENT
Tentang City yang kini menjadi rival utama mereka dalam perebutan gelar juara Premier League, Klopp hanya bisa mengapresiasi apa yang dilakukan Pep Guardiola. Bagaimanapun, tak jarang Klopp justru belajar dari rivalnya itu.
"Mereka bekerja dengan tepat, kami pun demikian. Jadi, pada akhirnya, ya, kita lihat saja. Gelar juara akan ditentukan oleh hal-hal kecil, inilah yang sudah saya dan tim pelajari dalam waktu lama," jelas mantan arsitek taktik Borussia Dortmund itu.
Wolves yang menjadi lawan Liverpool di pekan pemungkas itu memang tim aneh. Melihat hitungan peringkat, mereka memang ada di bawah Liverpool. Tapi, Wolves memang memiliki beberapa modal yang cukup untuk mengalahkan, atau setidaknya, menyulitkan Liverpool.
Penyerang Wolverhampton, Raul Jimenez, mencetak gol ke gawang Liverpool di ajang Piala FA. Foto: REUTERS/Darren Staples
Yang pertama adalah pengalaman kala bersua dengan Liverpool pada 2018/19 ini. Sudah dua kali Wolves bertemu dengan Liverpool di musim ini—di Premier League dan Piala FA—dan mereka mampu merengkuh satu kemenangan.
ADVERTISEMENT
Kemenangan dengan skor 2-1 yang didapatkan di laga ronde ketiga Piala FA (8/1/2019) itu menjadi bukti bahwa Wolves mampu mengalahkan Liverpool.
Modal kedua masih berkaitan dengan yang pertama, yaitu betapa impresifnya Wolves kala berhadapan dengan tim enam besar Premier League. Di antara Arsenal, Chelsea, Liverpool, City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur, hanya City yang belum pernah dikalahkan Wolves musim ini.
Berangkat dari situ, untuk menang atas Wolves sudah dihadapkan berbagai ketidakpastian. Apalagi jika bicara jauh soal kemungkinan takhta juara.
Juergen Klopp berlari ke dalam lapangan untuk merayakan gol Liverpool saat menghadapi Everton. Foto: Reuters/Lee Smith
Namun, rangkaian ketidakpastian itu tak membuat Klopp mengalihkan. Penyebabnya, ya, itu tadi: Kemenangan atas Wolves adalah sebaik-baiknya yang dapat diupayakan Klopp.
"Seperti itulah sepak bola, tidak ada yang pasti. Tapi, saya tidak mau memikirkan hal itu. Satu-satunya yang sekarang saya pikirkan adalah bagaimana mengalahkan Wolves," jelas Klopp.
ADVERTISEMENT
***
Laga pekan ke-38 Premier League 2018/19 antara Liverpool dan Wolverhampton Wanderers akan digelar di Anfield Stadium pada Minggu (12/5/2019). Sepak mula akan berlangsung pada pukul 21:00 WIB.