Kritikan Pedas Roy Keane bagi Para Pemain Manchester United

22 Desember 2018 0:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keane dalam laga melawan Manchester City. (Foto: PAUL BARKER / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Keane dalam laga melawan Manchester City. (Foto: PAUL BARKER / AFP)
ADVERTISEMENT
Saga tentang pemecatan Jose Mourinho, meski Manchester United sudah menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih interim, belum usai. Roy Keane, mantan pemain United, ikut berkomentar mengenai pemecatan Mourinho tersebut. Ia menyebut para pemain United adalah pemain yang lemah.
ADVERTISEMENT
Keane, dengan segala perilakunya yang cenderung keras dan juga tanpa tedeng aling-aling, tetaplah salah satu pemain legendaris yang pernah dimiliki oleh 'Iblis Merah'. Berseragam United selama 13 musim, pemain asal Irlandia tersebut sukses menyumbangkan 17 gelar bagi United. Tujuh di antaranya merupakan gelar Premier League, ditambah empat gelar Piala FA serta satu gelar Liga Champions.
Tanda yang sudah ditinggalkan Keane itulah yang membuatnya menjadi salah satu sosok yang dihargai di United. Melihat kondisi United yang sekarang kacau, komentar pedas pun ia keluarkan untuk semua elemen yang ada di dalam tubuh United, terutama para pemain. Ia menyebut bahwa pemain United sekarang adalah pemain yang lemah.
"Jika Anda menjadi pelatih United sekarang, Anda tidak akan tahan dengan mereka semua. Para pemain ini sudah membunuh pelatihnya (Mourinho). Mereka bersembunyi saat pelatih mereka dikritik. Mereka sudah mengkhianati pelatih mereka sendiri," ujar Keane saat berbicara di acara BBC Radio 5 Live, dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
Mourinho gantikan Van Gaal sebagai pelatih Manchester United. (Foto: REUTERS/Andrew Yates/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho gantikan Van Gaal sebagai pelatih Manchester United. (Foto: REUTERS/Andrew Yates/File Photo)
"Pemain yang kelebihan berat badan, tidak berlatih dengan baik dan tidak menghasilkan apa-apa, seharusnya mereka malu pada diri mereka sendiri. Saya memang bukan penggemarnya (Mourinho), tapi saya tidak bisa menoleransi para pemain yang bersembunyi di balik agen dan media. Ayolah, itu sesuatu yang lucu," lanjutnya.
Selain karena penampilan buruk yang ditunjukkan oleh United, pemecatan Mourinho selaku pelatih United ini juga disebabkan adanya friksi yang terjadi di antara para pemain United dengan Mourinho. Friksi paling kencang terjadi antara dirinya dengan Paul Pogba. Bahkan, ketika Mou dipecat, sempat beredar unggahan Pogba di media sosial, meski unggahan itu sudah dihapus.
Masalah perselisihan antar pemain dan pelatih, Keane yang temperamental ini tentu paham karena ia kerap mengalaminya. Namun, menurutnya, segala perselisihan ini tidak boleh memengaruhi penampilan para pemain di atas lapangan. Tekanan adalah sesuatu yang harus diatasi dan dilewati, bukannya menjadi alasan untuk tidak berusaha dengan baik di atas lapangan.
ADVERTISEMENT
"Apapun yang terjadi di dalam klub, ketika seorang pemain menginjakkan kaki di atas lapangan--terutama saat ia membela klub sebesar United--, ia harus memberikan semuanya, tanpa kecuali," ujarnya.
"Pemikiran macam ini, saat penampilan terpengaruh oleh hal di luar lapangan, tidak hanya dialami oleh para pemain United, tapi juga pemain lain sekarang ini. Mereka tidak hanya pemain yang lemah, tapi juga manusia yang lemah. Apapun yang Anda katakan pada pemain jenis itu, tak akan ada yang mempan. Apalagi mereka pandai bersembunyi di media sosial, mobil, dan kekasih yang mereka miliki," tambahnya.
Keane dan trofi Piala FA 2004. (Foto: POOL / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Keane dan trofi Piala FA 2004. (Foto: POOL / AFP)
Memang, apa yang dirasakan Keane saat ia masuh bermain di bawah asuhan Sir Alex Ferguson berbeda dengan kondisi sekarang. Saat itu, skuat United yang ia pimpin berisikan pemain-pemain dengan karakter mumpuni. Mereka juga adalah para pemain dengan etos kerja yang baik, diasuh juga oleh pelatih dengan semangat kerja yang apik. Tak heran, 17 gelar hadir saat Keane berseragam United selama 13 musim.
ADVERTISEMENT
Maka, melihat apa yang terjadi di United sekarang, wajar Keane merasa gerah. Toh, pada akhirnya, Mourinho-lah pelatih yang sukses mengantarkan United meraih dua gelar pada musim 2016/17 silam.