Kunci Portugal Mengalahkan Belanda: Mematikan Frenkie de Jong

10 Juni 2019 8:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Frenkie de Jong dikawal ketat oleh pemain Portugal pada laga final UEFA Nations League. Foto: Reuters/Cral Recine
zoom-in-whitePerbesar
Frenkie de Jong dikawal ketat oleh pemain Portugal pada laga final UEFA Nations League. Foto: Reuters/Cral Recine
ADVERTISEMENT
Penampilan Frenkie de Jong saat Belanda melawan Inggris di semifinal UEFA Nations League A mendapat banyak pujian. Berkat kepiawaiannya menggalang lini tengah, Belanda sukses memetik kemenangan 3-1 yang sekaligus meloloskan mereka ke partai final.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, eksistensi De Jong tak terlihat pada laga pemungkas yang terhelat di Estadio do Drogo, Senin (10/6/2019) dini hari WIB. Di hadapan para pemain Portugal, sosok berusia 22 tahun tersebut tak bermain cemerlang seperti menghadapi Inggris.
Redupnya sinar De Jong itu bukan tanpa alasan. Pelatih Selecao das Quinas, Fernando Santos, rupanya telah menyiapkan strategi khusus untuk mempersempit ruang gerak De Jong sehingga tempo permainan Belanda terganggu dan aliran bola tersendat.
Startegi itu berjalan mulus pada babak pertama. Meski skuat besutan Ronald Koeman bisa menguasai bola 59.3%, Belanda sama sekali tak bisa melepaskan satu pun percobaan. Sementara itu, Portugal intens menggempur pertahanan lawan dengan melepas 12 percobaan yang 4 di antaranya tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
“Biasanya De Jong bermain agak ke kiri, lebih dekat dengan Bruno Fernandes dan Marten de Roon dekat dengan William Carvalho. Kami sangat sadar dengan kualitas dari para gelandang Belanda dan De Jong adalah seorang kreator dengan potensi luar biasa,” kata Santos dilansir situs resmi UEFA.
“Jika kami membatasi ruang geraknya, kami bisa meredamnya. Instruksi saya kepada para pemain adalah mengalirkan bola kapan pun mereka mendapatkannya dan menjaga keseimbangan pertahanan dengan mengawasi pergerakan De Jong serta Van Dijk,” tuturnya menambahkan.
Ronald Koeman dan Timnas Belanda kalah di final UEFA Nations League. Foto: Reuters/Susana Vera
Pemain yang bakal berseragam Barcelona musim depan ini tetap tak berkutik di babak kedua. Bahkan, De Jong gagal mengantisipasi serangan Portugal di menit 60 yang berujung gol Goncalo Guedes. Hingga akhir laga, Portugal pun bisa menjaga keunggulan 1-0 dan berhak atas trofi juara.
ADVERTISEMENT
Bagi Santos, ini menjadi trofi kedua yang ia persembahkan buat Portugal setelah sebelumnya mengantarkan Cristiano Ronaldo dan kolega menjadi jawara Piala Eropa 2016.
Kendati tak prestisius seperti titel sebelumnya, Santos menganggap trofi UEFA Nations League sebagai bukti kalau Portugal bisa berbicara banyak di ranah sepak bola Eropa dan dunia.
“Turnamen ini memang baru edisi pertama, tapi saya yakin akan menjadi kejuaraan yang penting. Semua bagian dari Eropa turut berpartisipasi dan memenangi edisi pertamanya sungguh luar biasa. Ini akan menjadi sejarah,” tutur pelatih berusia 64 tahun ini.
“Saya tak membicarakan tentang diri sendiri. Tugas saya akan berjalan dengan bantuan dari semua pihak, bahkan dari jurnalis dan para pendukung,” pungkas Santos.
ADVERTISEMENT