Kunci PSM Juara: Persiapan Matang dan Kartu Merah Persija

6 Agustus 2019 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain PSM Makassar merayakan juara Piala Indonesia di Stadion Andi Mattalatta, Selasa (6/8). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PSM Makassar merayakan juara Piala Indonesia di Stadion Andi Mattalatta, Selasa (6/8). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Puasa gelar itu berakhir. Setelah mengalahkan Persija Jakarta 2-0 pada leg II final Piala Indonesia, PSM Makassar berhak mengangkat trofi juara Piala Indonesia 2018/19.
ADVERTISEMENT
PSM sukses membalikkan keadaan. Sebelumnya, pada leg I yang berlangsung di Jakarta, mereka takluk 0-1. Dengan kemenangan di Stadion Andi Mattalata, Selasa (6/8/2019), 'Juku Eja' menjadi juara lewat agregat 2-1.
Ini merupakan gelar pertama mereka dalam 19 tahun terakhir. Sebelum ini, trofi mayor terakhir yang mereka angkat adalah Liga Indonesia 2000, yang kala itu masih bernama Liga Bank Mandiri.
Pemain PSM Makassar Zulham Zamrun (kiri) melepaskan hadangan pemain Persija Jakarta pada pertandingan final Piala Indonesia di Stadion Andi Mattalatta, Selasa (6/8). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Pelatih PSM, Darije Kalezic, lantas mengungkapkan pujiannya kepada para pemain. Ia menyebut bahwa gelar ini bisa diraih berkat persiapan matang yang dilakukan Ferdinan Sinaga dan kolega selama beberapa hari terakhir.
"Para pemain mempersiapkan diri kita dengan sangat bagus di pertandingan ini. Fokus para pemain, juga disiplin yang mereka tunjukkan, tampak sangat luar biasa," kata Kalezic pada sesi jumpa pers usai laga.
ADVERTISEMENT
Di luar itu, ia juga mengakui bahwa kartu kuning kedua yang diterima Persija cukup menguntungkan timnya. Hal tersebutlah yang membuat mereka bisa mengontrol laga hingga kemudian mencetak gol kedua.
"Persija terpaksa banyak melakukan kartu kuning untuk coba menghentikan kami. Dan kita lihat bahwa mereka langsung melemah dengan kartu kuning kedua yang diterima," katanya lagi.
"Setelah itu kita lanjutkan permainan dan memaksa mereka tertekan terus menerus secara sistematis untuk mendapt gol kedua tersebut."
"Kalian lihat bahwa di sepanjang 90 menit tidak ada yang benar-benar membahayakan gawang kita," ujar Kalezic.