Kurniawan Dwi Yulianto, si 'Kurus' yang Gembul Gol di Piala AFF

5 November 2018 20:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kurniawan Dwi Yulianto  (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Kurniawan Dwi Yulianto (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Bicara soal pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan Piala AFF, Tim Nasional (Timnas) Indonesia punya wakil yang boleh diadu. Kurniawan Dwi Yulianto orangnya.
ADVERTISEMENT
Dengan catatan 13 gol, pemain berjuluk 'Si Kurus' ini masuh dalam jejeran Top 6 topskorer turnamen dengan nama resmi AFF Suzuki Cup ini.
Catatan 13 gol itu berada di belakang Noh Alam Shah (Singapura) dengan 17 gol di tempat pertama. Selanjutnya Teerasil Dangda (Thailand), Worrawoot Srimaka (Thailand), dan Le Cong Vinh (Vietnam) mengisi nomor dua hingga empat dengan 15 gol.
Di nomor kelima, pemain Vietnam lain, Le Huynh Duc, punya koleksi 14 gol alias hanya berbeda satu angka dari total gol milik 'Si Kurus' Kurniawan.
Sepak terjang 'Si Kurus' selama berseragam Timnas Indonesia di Piala AFF hingga menjadi salah satu pencetak gol terbanyak harus ditarik dari saat prestasi Kurniawan masih kurus alias baru meniti karier di Eropa. Berikut beberapa faktanya:
ADVERTISEMENT
1. Pesepak Bola Indonesia Pertama yang Cetak Gol di Eropa
Jangankan di level Asia Tenggara, pemain asal Magelang, Jawa Tengah, ini memang punya kualitas mumpuni untuk bersaing di level dunia. Terbukti, Kurniawan muda terpilih menjadi tim junior Sampdoria Primavera saat baru berusia 17 tahun.
Klub pertamanya sebagai pemain profesional pun berbendera asing. Ialah Luzern, kesebelasan asal Swiss yang merekrut 'Si Kurus' untuk musim 1994-1995.
Meski hanya bermain 12 laga selama satu musim bersama Luzern, 'Si Kurus' membubuhkan sejarah baru dalam kesempatan langka itu. Pada 9 April 1995 saat melawan Basel, Kurniawan menjadi pesepak bola Indonesia pertama yang mencetak gol di kompetisi Benua Biru Eropa.
Musim berikutnya, karier Eropa-nya tertutup rapat-rapat karena terbentur larangan pemain non Eropa. Maka kembalilah 'Si Kurus' ke tanah asalnya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
2. Mengawali Karier di Indonesia sebagai Bintang
Di Tanah Air, pesona Eropa masih lekat pada sosok Kurniawan. Termasuk bagi Pelita Jaya, klub anyarnya sekaligus pertama di Liga Indonesia, yang disebut menjadikan 'Si Kurus' sebagai pesepak bola dengan gaji termahal saat itu.
Selama empat musim membela Pelita Jaya dari 1995 hingga 1999, 'Si Kurus' tampil 36 kali dengan total 18 gol, bukan catatan luar biasa bagi mantan pemain di kompetisi resmi Eropa.
Well, masih ada PSM Makassar yang tetap kepincut dengan pesona bintang 'Si Kurus'. Namun, saat berseragam PSM Makassar itu, Kurniawan boleh jadi berada dalam titik terendahnya di Liga Indonesia.
Kurnia Sandy, Bima Sakti, dan Kurniawan Dwi Yulianto. (Foto: Instagram @pssi_fai)
zoom-in-whitePerbesar
Kurnia Sandy, Bima Sakti, dan Kurniawan Dwi Yulianto. (Foto: Instagram @pssi_fai)
Obat-obatan terlaranglah yang menghancurkan reputasi Kurniawan. Musim demi musim, tahun demi tahun, 'Si Kurus' mencoba membuat 'gemuk' catatan prestasinya.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, selama 19 tahun berkarier, Kurniawan mengoleksi 172 gol, termasuk pernah memegang rekor pencetak gol terbanyak bagi Timnas Indonesia dengan 33 gol dari 59 penampilannya.
3. Rapor Emas di Piala AFF
Pernah menerima puja-puji hingga caci-maki selama kariernya, 'Si Kurus' termasuk orang yang gembul setiap melakoni Piala AFF. Di turnamen se-Asia Tenggara ini, Kurniawan tak pernah kenyang sebelum mencetak gol ke gawang lawan.
Di edisi perdana Piala AFF (sebelumnya bernama Piala Tiger) pada 1996, Kurniawan sudah menyumbangkan empat gol. Edisi selanjutnya, hanya satu gol yang dikoleksinya.
Sudah lima gol dalam dua edisi Piala AFF, Kurniawan menambah tiga gol pada penampilannya di Piala AFF 2000. Nah, di Piala AFF berikutnya pada 2004, 'Si Kurus' mampu mengembalikan nama besarnya.
ADVERTISEMENT
Piala AFF 2004 menjadi ladang golnya sebelum memutuskan pensiun dari Timnas pada 2005. Di edisi kelima Piala AFF itu, lima gol langsung diborong Kurniawan sekaligus sebagai penutup catatannya di panggung internasional.
Total, 13 gol tersebut ada dalam rapor Kurniawan sejak membela Timnas Indonesia di Piala AFF pada 1996 hingga 2004.
Kurniawan di konferensi pers jelang laga vs Mauritius. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kurniawan di konferensi pers jelang laga vs Mauritius. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
4. Gantung Sepatu
Kariernya di Timnas berakhir pada 2005 dengan catatan 33 gol. Namun, 'Si Kurus' masih memperpanjang napasnya di kompetisi liga.
Berbagai klub disambanginya, termasuk klub asal Malaysia, Sarawak, yang dibelanya pada musim 2005-2006. Hingga akhirnya, 'Si Kurus' betul-betul mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola pada 2014.
Setelah itu, Kurniawan memutuskan tinggal di Malaysia untuk berbisnis. Meski begitu, dunia sepak bola Indonesia masih tertambat di hati Kurniawan.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kesempatan, 'Si Kurus' hadir di layar kaca sebagai pengamat sepak bola. Maka, dengan mantap dia menjajaki dunia kepelatihan, hingga akhirnya terpilih menjadi asisten Timnas Indonesia pada 11 September 2018.
5. Kembali ke Piala AFF
'Si Kurus' akan memasukkan namanya di ajang Piala AFF musim ini. Bukan sebagai pemain, melainkan berstatus sebagai asisten pelatih dari Bima Sakti, pelatih anyar Timnas Indonesia.
Pengalaman Kurniawan sebagai pemain maupun kala membawa Timnas Indonesia menang di uji tanding lawan Mauritius menjadi alasan PSSI menunjuknya sebagai asisten pelatih skuat 'Garuda'.
Adapun, tergabung di Grup B bersama Singapura, Timor Leste, Thailand, dan Filipina di Piala AFF 2018, Timnas Indonesia akan melakoni pertandingan pertama melawan Singapura pada Jumat (9/11/2018) pukul 19:00 WIB.
ADVERTISEMENT