Kylian Mbappe sang Pemangsa Klub-klub Inggris

13 Februari 2019 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kylian Mbappe (kanan) mencetak gol Paris Saint-Germain ke gawang Manchester United. Foto: Jason Cairnduff/Reuters.
zoom-in-whitePerbesar
Kylian Mbappe (kanan) mencetak gol Paris Saint-Germain ke gawang Manchester United. Foto: Jason Cairnduff/Reuters.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bintang kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) atas Manchester United, Rabu (13/2/2019), adalah Angel Di Maria lewat sumbangan dua assist. Namun, sorotan khusus juga perlu dialamatkan kepada Kylian Mbappe.
ADVERTISEMENT
Dalam pertandingan babak 16 besar Liga Champions di Stadion Old Trafford itu, Mbappe mengubah keunggulan PSG menjadi 2-0 pada menit ke-60. Dia berlari mendahului dua pemain bertahan United untuk meneruskan umpan mendatar Di Maria dari sisi kiri.
Dengan begitu, Mbappe sudah mencetak 14 gol dari 24 pertandingan Liga Champions. Sosok berumur 18 tahun ini turut menyamai Ronaldo de Lima yang membutuhkan 40 laga untuk membukukan rapor serupa.
Menariknya lagi, gol-gol Mbappe kerap tercipta saat timnya bersua klub Inggris. Dimulai dari musim 2016/17 yang merupakan pengalaman pertamanya mentas di Liga Champions. Dalam dua laga babak 16 besar ketika itu, dia mencetak dua gol AS Monaco ke gawang Manchester City.
Tak ada tambahan pada musim 2017/18 karena PSG tak bersua wakil Inggris. Mbappe baru mendongkrak koleksinya di musim ini. Ya, sebelum lesakannya melawan United, dia juga sempat mengetarkan jala gawang Liverpool sekali di fase grup.
ADVERTISEMENT
Kylian Mbappe dan Neymar Junior rayakan gol kedua PSG ke gawang Liverpool. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Jika dicari benang merahnya lagi, tiga dari empat gol Mbappe tercipta dalam laga tandang menghadapi klub Inggris. Dari Etihad, Anfield, sampai Old Trafford yang menjadi panggung terakhirnya.
Kiprah di stadion terakhir tentu terasa lebih spesial. Karena lesakan Mbappe turut memutus catatan tak terkalahkan United dalam 11 pertandingan di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer. Terasa lebih krusial lagi peran Mbappe lantaran PSG mentas tanpa dua bintang lini depan, yakni Neymar dan Edinson Cavani.
Ketidakhadiran Neymar serta Cavani mendorong pelatih Thomas Tuchel untuk menggeser Mbappe menjadi penyerang tengah. Dia beroperasi di antara Di Maria dan Julian Draxler sebagai winger.
"Tuchel memberitahukan peran berbeda dan saya akan lebih sedikit menyentuh bola. Ini sulit karena saya harus belajar, tetapi tidak lantas merasa frustrasi," ucap Mbape kepada RMC.
ADVERTISEMENT
Para pemain Paris Saint-Germain merayakan gol ke gawang Manchester United. Foto: Phil Noble/Reuters
Berikutnya, Mbappe berpeluang mempertajam rapornya ketika bersua klub Inggris. Masih ada 90 menit menghadapi United di Parc des Princes, 7 Maret 2019.
Mbappe pun meminta rekan-rekan setimnya untuk mempertahankan performa apik saat melawan ke Old Trafford. Tak cuma untuk melebarkan kans mencetak gol, tetapi juga memuluskan langkah PSG ke babak 16 besar.
"Kami harus melanjutkan persiapan karena masih ada masalah fisik dalam 20 menit terakhir. Penampilan kami belum sempurna, sekadar bagus. Akan menjadi sempurna jika kami lolos ke babak selanjutnya," kata Mbappe.