Lacazette: Kehadiran Aubameyang Bukan Hal yang Buruk untuk Saya

31 Juli 2018 6:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aubameyang dan Lacazette melakukan selebrasi. (Foto: John Sibley/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Aubameyang dan Lacazette melakukan selebrasi. (Foto: John Sibley/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alexandre Lacazette tidak menganggap kehadiran Pierre-Emerick Aubameyang sebagai suatu hal yang buruk baginya. Meski kehilangan tempat di lini serang Arsenal pada paruh kedua musim 2017/18, penyerang asal Prancis itu memilih untuk melihat Aubameyang sebagai kawan ketimbang rival.
ADVERTISEMENT
Lacazette sendiri menjadi pembelian termahal The Gunners pada Juli 2017 lalu, ketika didatangkan dengan biaya 53 juta euro dari Olympique Lyonnais. Pada awal musim, penampilan Lacazette banyak menuai pujian dan dianggap menjanjikan dengan mencetak empat gol dari enam laga Premier League.
Akan tetapi, performa apiknya ini tidak berlanjut dan keran golnya menjadi macet, kondisi kian pelik bagi Lacazette karena harus berkutat dengan cedera. Pada Januari 2018, Arsenal akhirnya mendatangkan Aubameyang dengan rekor pembelian anyar sebesar 64 juta euro dari Borussia Dortmund.
Pemain berpaspor Gabon itu langsung mencuri perhatian lewat penampilan impresif, sekaligus mengambil alih pos penyerang utama dari Lacazette selama paruh kedua musim. Aubameyang mencetak 10 gol dari 13 penampilannya di Premier League, sedangkan Lacazette hanya bermain empat kali sebagai starter.
ADVERTISEMENT
Meski mulai tergusur, Lacazette menganggap Aubameyang sebagai kawan yang sama-sama punya tujuan untuk membawa Arsenal lebih baik. Kalau pun persaingan untuk memperebutkan tempat utama muncul, Lacazette paham itu adalah hal yang lumrah terjadi.
"Saya tidak pernah bilang bahwa hal ini (transfer Aubameyang) buruk untuk saya. Hanya orang-orang yang berada di media saja yang menyebut hal ini buruk. Saya senang karena saya tahu bisa bermain dengannya," kata Lacazette dilansir FourFourTwo.
"Saya tidak melihat dirinya sebagai seorang rival, tapi sebagai rekan satu tim. Dia sangat baik ketika datang dan saya senang dengan transfer yang dilakukan untuk mendatangkannya," ujarnya pemain berusia 27 tahun ini menambahkan.
Selebrasi Alexandre Lacazette usai mencetak gol di ajang ICC 2018. (Foto: REUTERS/Edgar Su )
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Alexandre Lacazette usai mencetak gol di ajang ICC 2018. (Foto: REUTERS/Edgar Su )
Permasalahan Lacazette bukan hanya kehilangan tempat karena datangnya pemain anyar. Meski bisa mencetak 14 gol dari 31 penampilan di Premier League, pada kenyataannya Lacazette sering melewati pertandingan tanpa membobol gawang lawan. Tercatat, keran golnya pernah seret di delapan pertandingan beruntun.
ADVERTISEMENT
Namun, Lacazette yakin bahwa dirinya sudah lebih beradaptasi dengan sepak bola Inggris yang lebih kompetitif dan akan tampil lebih baik di musim keduanya. Sebagai pembuktian awal, Lacazette tampil apik selama pramusim dengan mencetak dua gol saat Arsenal mengalahkan Paris Saint-Germain 5-1 di ajang International Champions Cup (ICC) 2018.
"Terkadang Anda bisa melakukan apa pun, tapi itu kembali lagi pada faktor keberuntungan. Semuanya sudah selesai, musim lalu hanyalah masa lalu. Ketika saya tidak mencetak gol, tentu saja saya frustrasi, tapi saya sudah lebih belajar lagi dan senang rasanya akan segera memulai musim baru."
"Saya lebih siap sekarang. Perbedaannya sudah saya pahami, khususnya soal kekuatan. Pemain bertahan di Premier League secara keseluruhan lebih kuat daripada di Prancis. Wasit kurang ketat, banyak tim bermain lebih dalam dan banyak melakukan serangan balik," pungkas Lacazette.
ADVERTISEMENT