Larut dalam Euforia Kemenangan, Maradona Dapat Penanganan Medis

27 Juni 2018 7:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maradona sebelum laga Argentina vs Nigeria. (Foto: REUTERS/Lee Smith )
zoom-in-whitePerbesar
Maradona sebelum laga Argentina vs Nigeria. (Foto: REUTERS/Lee Smith )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Diego Armando Maradona selalu punya sendiri untuk melakukan segala sesuatu. Bila pesepak bola lain mencetak gol dengan tendangan dan sundulan, ia membukukan gol dengan tangan Tuhan. Saat orang-orang mengimani keberadaan Tuhan, ia membiarkan orang-orang mengangkatnya sebagai 'tuhan'.
ADVERTISEMENT
Sewaktu penonton Piala Dunia memutuskan tunduk pada aturan, ia memilih untuk mengisap cerutu saat menyaksikan laga Argentina melawan Islandia. Ketika tim dan publik Argentina merayakan gol kemenangan atas Nigeria dengan berpelukan dan bertepuk tangan, ia merayakannya dengan mengacungkan kedua jari tengah.
Hal terakhir memang menjadi cara Maradona merayakan gol penentu kemenangan bagi kubu Argentina yang dicetak oleh Marcos Rojo. Sama seperti orang Argentina lainnya, Maradona pantas larut dalam euforia. Sebabnya, babak grup Piala Dunia 2018 ini bukan perjalanan yang mudah bagi Argentina.
Di laga pertama, mereka ditahan imbang 1-1 oleh tim debutan Piala Dunia, Islandia. Parahnya, Lionel Messi gagal menuntaskan tugasnya sebagai eksekutor tendangan penalti di pertandingan tersebut. Di laga kedua, Argentina babak belur dihajar kekalahan 0-3 oleh Kroasia.
ADVERTISEMENT
Di pertandingan terakhir, Nigeria sempat mengimbangi kedudukan menjadi 1-1 berkat sepakan penalti Victor Moses. Makanya, gol terakhir yang dilesakkan oleh Rojo tadi, di menit 87 pula, sanggup membuat Maradona meledak.
Maradona, bagaimanapun, adalah bagian dari Timnas Argentina. Namanya menjadi masyhur karena keberhasilannya mengantarkan Argentina menjuarai Piala Dunia 1986 dan Artemio Franchi Trophy pada 1993. Itu belum ditambah dengan gelar juara Piala Dunia U-20 (sebelumnya bernama FIFA World Youth Championship -red) pada 1979. Itulah sebabnya, ia tak mungkin melewatkan laga penentuan Argentina di babak grup Piala Dunia edisi 21 ini.
Sepanjang laga, beberapa kali kamera menyorot kelakuannya yang antik. Mulai dari perayaan gol pertama yang menunjukkan gesture menyilangkan kedua tangan di dada dalam posisi berdiri sambil berkomat-kamit dan menengadahkan kepalanya, mimik wajah cemas dan kesal saat peluang Argentina gagal berbuah gol, hingga.... acungan jari tengahnya itu.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan BBC, Maradona sampai harus mendapatkan penanganan medis akibat terlarut dalam euforia gol penentu kemenangan Argentina. Sesaat setelah laga berakhir, Maradona dibantu untuk berjalan ke ruang makan tribune VIP. Di sanalah ia mendapatkan penanganan dari tim medis yang bersiaga di stadion.
Dilaporkan, tekanan darah yang meninggi akibat emosi yang meluap-luap menjadi penyebabnya. Setelahnya, Maradona sampai harus dilarikan ke rumah sakit. Namun, mengutip The Independent, kondisi Maradona saat ini sudah membaik dan kembali stabil.
Ya, seperti itulah Maradona. Segala hal tentangnya memang ajaib. Kadang membikin heran, kadang membuat kesal. Namun, perilaku absurd kerap menjadi nama tengah bagi setiap genius. Dan untuk membuktikan kegeniusan Maradona, kita hanya cukup menyaksikan kembali gol keduanya di pertandingan melawan Inggris di babak perempat final Piala Dunia 1986.
ADVERTISEMENT