Latihan Timnas U-19 Jelang Laga vs Iran: Mencoba Beragam Skenario

6 September 2019 21:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas U-19, Fakhri Husaini, memberikan evaluasi selepas laga uji tanding. Foto: Alan Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas U-19, Fakhri Husaini, memberikan evaluasi selepas laga uji tanding. Foto: Alan Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
Timnas U-19 Indonesia terus mematangkan persiapan jelang laga melawan Timnas U-19 Iran di Stadion Patriot Chandrabhaga, Sabtu (7/9/2019) sore WIB.
ADVERTISEMENT
Skuat berjuluk ‘Garuda Muda’ ini lantas melakoni sesi latihan Pada Jumat (6/7/2019) WIB. Fakhri Husaini memberikan tiga menu utama kepada Bagus Kahfi dan kolega.
Latihan yang juga digelar di Stadion Patriot ini dimulai dengan rondo, alias kucing-kucingan. Namun, terdapat modifikasi yang diberikan pada sesi rondo kali ini.
Umumnya dalam pola rondo, biasanya satu kelompok bertugas menjaga aliran bola tetap lancar. Sementara, satu atau dua orang berada di tengah untuk merebut bola.
Namun, untuk kali ini, muncul dua kelompok yang masing-masing beranggotakan enam sampai tujuh pemain. Satu kelompok mengemban misi melancarkan suplai bola. Sementara, kelompok lain ditugaskan menekan secara kolektif demi memutus jalur operan lawan.
Menariknya, turut terlibat pula kiper dalam sesi ini. Dari menu ini, terlihat bahwa satu kubu mulai begitu tenang dalam melancarkan operan. Sementara, untuk grup yang lain, mereka sudah mulai hafal kapan waktunya untuk menekan secara agresif dan kapan waktunya untuk mencuri napas.
ADVERTISEMENT
Kemudian menu latihan berganti ke latih tanding. Seperti menu pertama, menu kedua juga mengalami modifikasi. Latih tanding tak melibatkan satu lapangan utuh, melainkan hanya setengahnya. Selain itu, setiap gol tercipta, bola boleh digulirkan dengan cepat oleh kiper dari tim yang kebobolan.
Sesi latihan Timnas U-19 Jumat (6/9). Foto: Arif Utama/kumparan
Dari latihan ini, terlihat jelas bahwa para pemain sedang dilatih untuk tetap waspada menghadapi transisi serangan lawan. Terutama, dalam skema bola mati.
Mulanya para pemain Timnas U-19 belum bisa menikmati menu ini dengan baik. Setiap gol, mereka berpelukan, padahal tim lawan sudah siap-siap melancarkan serangan balik. Namun, seiring berjalannya waktu, sikap awas para pemain pun bisa dibangun juga.
Untuk menu terakhir, Timnas U-19 mencoba skenario serangan dengan pola kombinasi. Berbeda dengan menu sebelumnya, tidak ada lawan dalam sesi ini. Kiper pun juga tidak ada. Lima penyerang diminta saling bekerja sama untuk menciptakan gol dari area final-third lawan.
ADVERTISEMENT
Pelatih Timnas U-18 Fakhri Husaini (kiri) memberikan arahan kepada pemainnya saat latihan di Lapangan Becamex Binh Duong, Vietnam, Selasa (13/8/2019). Foto: ANTARA/Yusran Uccang
Serangan-serangan yang diciptakan ‘Garuda Muda’ selama sesi ini sebenarnya dapat dikatakan baik. Hanya, penyelesaian akhir nampaknya masih menjadi satu hal yang harus dibenahi Timnas U-19.
Setelah sesi ini, tentu saja, para pemain Timnas U-19 berkumpul untuk melakukan pendinginan. Menariknya, dalam sesi ini ada instruksi khusus yang diminta para pelatih. Satu pemain diminta membaringkan badan, sementara yang lainnya diminta menahan.
“Ada manfaatnya latihan ini,” kata salah satu pelatih. Kemudian sang pelatih menjelaskan metode ini bermanfaat menjaga kekuatan lutut pemain agar tak mudah rubuh ketika tampil di lapangan.